28 28. Penyesalan tidak berguna

Alex menepek bahu dokter William untuk menenangkan sang dokter sekaligus meminta maaf soal perbuatannya tadi di dalam kamar abercio.

"tuan alex, tolong saya. Bisakah tuan membujuk tuan abercio untuk tidak memecat saya. Keluarga saya telah lama melayani kelurga ini. Sungguh saya sangat menyesal. Kedepannya saya akan lebih berhati-hati dalam berbicara."

Tubuh dokter William gemetar dan lemas seketika melihat alex hanya menggelengkan kepala. Alex tidak dapat membantunya kali ini, meskipun sudah berusaha. Sebenar itu hanya kesalahan kecil saja menurut alex, tetapi sepertinya abercio tidak dalam mood yang baik saat ini. Sehingga ucapan dokter William tadi semakin memperburuk keadaan.

Tubuh dokter William merosot kelantai dan terduduk penuh penyesalan. Kelalaiannya membuat karirnya hancur. "tolong berikan saya kesempatan untuk berbicara kepada tuan muda dan meminta maaf kepadanya." Kata dokter William memohon. Ia berharap masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.

"sudahlah. Kau tahu siapa tuan muda. Jangan membuat suasana semakin buruk. Aku rasa ini cukup untukmu dan keluargamu."Kata alex sembari membrikan selembar cek kepada dokter William sebagai pembayaran gaji terakhir berserta bonusnya. Kemudian alex meminta bodyguarnya untuk mengantarkan dokter william keluar.

--------

Kediaman keluarga kyle

Tok… tok…

Suara pintu kamar yang di ketuk secara perlahan. " nona muda, apakah anda sudah bangun? Bolehkah saya masuk?" kata bibi anne meminta izin masuk ke dalam kamar. Ada sesuatu yang ingin anne sampaikan kepada akira.

"ya, masuklah."

Akira masih malas untuk bangun. Kedua matanya masih sangat mengantuk. Tadi malam pulang terlalu malam dan masih tidak bisa memejamkan matanya sampai menjelang pagi tadi. Pikran akira terasa tidak tenang dan melayang memikirkan kemungkinan hubungan ayahnya dengan jennifer. Akira tidak mau wanita yang yang merusak rumah tangga kedua orang tuanya itu menjadi ibu tirinya. Selamanya ia tidak akan menyetujui, jika sampai ayahnya menikahi wanita itu.

Anne masuk ke dalam kamar dan berdiri di depan nona mudanya. Wajahnya terlihat sedih, seperti ada beban berat di dalam pikirannya.

"nona muda, tuan besar sudah menunggu nona di bawah. Ada sesuatu yang beliau ingin bicarakan dengan nona."

"katakan kepadanya, aku tidak ingin berbicara dengannya." Akira yang tadinya sudah bangun dan duduk di tepi tempat tidur, sekarang justru berbaring Kembali dan memakai selimutnya. Ia masih marah kepada ayahnya yang menyebalkan dan tidak setia itu. Ditambah lagi rasa penasaran tentang apartemen siapa yang ayahnya kunjungi tadi malam, bahkan sampai tidak pulang.

Semalaman akira menunggu ayahnya pulang dan berusaha berpikiran positif, jika ayahnya hanya mengunjungi temannya sebentar. Tetapi kenyataan ayahnya sampai hari menjelang pagi tidak kunjung pulang. Padahal akira tahu kalau ayahnya paling tidak suka menginap di rumah orang lain.

"tapi nona… tuan datang Bersama nona jennifer." Kata bibi anne yang terpaksa memancing akira dengan nama jennifer. Ia tahu kalau akira sangat membenci wanita itu. Jika kali ini anne tidak berhasil membuat akira menemui ayahnya. Pasti anne akan menerima hukuman lagi, atau mungkin akan dipecat dn di usir. Hal itu tidak boleh terjadi, jika anne di usir dari rumah itu. Lalu bagaimana ia bisa melindungi nona mudanya dari orang-orang jahat itu.

"apa kau bilang?! Wanita itu datang lagi?"

Mendengar nama jennifer disebut. Akira langsung melempar selimutnya dan menoleh kea rah bibi anne yang masih berdiri di dekat tempat tidurnya. Darah akira seolah mendidih dan emosinya terpancing. Bagaimana bisa ayahnya mengizinkan wanita itu untuk menginjakkan kakinya di kediaman kyle lagi setelah kejadian kemarin. Apakah ayahnya dan wanita itu tidak takut kalau aku akan menyakitinya lebih parah lagi.

"iya, nona muda. Nona jennifer pulang Bersama tuan besar tadi pagi."

Akira bangun dan beranjak dari tempat tidur. Gadis ini langsung turun ke bawan menemui untuk menemui ayahnya, tanpa cuci muka ataupun mandi terlebih dahulu. Dengan rambut dan pakaian acak-acakan, akira pergi dengan penuh emosi. Ia harus segera mengusir wnita itu dari kediaman kyle, jangan sampai ada kesempatan sedikitpun baginya untuk bermimpi mejadi nyonya di kediaman ini.

"kau! Kau cepat pergi! Apakah pelajaran yang aku berikan kepadamu kemarin belum cukup?!"

Akira menarik tangan jennifer yang duduk di sebelah ayahnya dan hendak mengusir dan melempar jennifer lagi, seperti yang ia lakukan kemarin.

Plak…

Jason menampar wajah akira dengan keras. "akira jaga sikapmu. Tidak bisakah kau bersikap dewasa?! Dan tidak kekanak-kanakan seperti ini?" teriak Jason yang memarahi putrinya. Sebenarnya tadi ia ingin berbicara baik-baik kepada akira tentang tujuannya membawa jennifer pulang ke kediaman kyle. Tetapi akira justru memaksanya untuk berbuat kasar, karena perbuatan tidak sopan yang dilakukan akira kepada jennifer.

avataravatar
Next chapter