81 81. Restu

"10 menit, tidak boleh nawar. Lagi pula kau akan kalah tahu. Dasar penguntit," omel Guin.

"Aku? Penguntit?" tanya Gavin sembari menunjuk ke arah diri sendiri.

"Apakah di sini ada orang lain lagi selain kita berdua?"

"Kami juga orang," ucap Airy. "Emmmmm..." Ralio langsung membungkam mulut Airy setelah Gavin sudah melototkan matanya.

"Maaf, Presdir. Terkadang Airy memang tidak berakhlak," ucap Ralio sembari cengar-cengir.

Guin langsung mendelik. Sesaat, dia melihat ke arah bibir Gavin. Guin menelan salivanya dan mengalihkan pandangannya. Otaknya berputar untuk mencari sebuah alasan.

"Apa Anda salah panggil, Tuan Ralio?" tanya Guin.

"Tidak!" Ralio langsung melepaskan bekapan mulut Airy.

"Pres... Apa tadi?" Guin pura-pura tidak dengar.

"Iya. Tuan Gavin adalah Presdir di perusahaan ini. Artinya, Tuan Gavin merupakan atasan Nona Guin. Selamat bergabung, Nona!" jawab Ralio, sebisa mungkin untuk membantu Gavin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter