108 Chapter 5.2 - Hiraga Saito 2

Ban langsung membuat pintu ke Halkeginia, tepatnya ke mansionnya Saito. Setelah ia menerima kordinat dimensi dimana Halkeginia berada dari ayahnya. Ban sebenarnya agak enggan membuat pintu dimensi, karena selain melelahkan dia juga sudah agak mengantuk dan ingin segera tidur. Tapi karena ini adalah tuga dari ayah dan ibunya mau tidak mau Ban harus tetap melakukannya.

Dia hanya berharap, kalau Saito bisa segera melihat pintu dimensi yang baru saja ia dibuatnya dan pulang kembali ke Jepang melalui pintu itu. Ban bahkan sudah mengatur siapa saja yang bisa masuk melalui pintu dimensi yang baru saja ia buat.

"Aku sudah menyelesaikan tugasku," Kata Ban. "Sisanya tergantung Saito sendiri apakah dia mau melewati pintu itu atau tidak."

Ban lalu pergi dari ruangan tempat pintu-pintu dimensi berada dan kembali ke kamarnya untuk tidur, karena ia benar-benar sudah merasa mengantuk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sementara itu di Halkeginia, Saito benar-benar merasa bingung harus membuka pintu yang ada di hadapannya atau tidak. Karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ia membuka pintu itu. Setelah semua masalah di Halkeginia berakhir dan Halkeginia menjadi damai, Saito berencana untuk mundur dari medan pertempuran bersama dengan Henrietta, Siesta, Tabitha dan Tiffania di Orniest estate dan menjalani kehidupan normal yang jauh dari politik yang merepotkan.

Henrietta yang tadinya adalah ratu dari Tristain menyerahkan kedudukan penguasa Tristain kepada kakak lelakinya David yang baru saja dibebaskan dari Galia. Kakaknya dijadikan tahanan perang di Galia sebagai jaminan supaya Galia bisa mengendalikan Tristain dari balik layar.

Tabitha sebagai ratu Galia memutuskan untuk menjadikan Galia bagian dari Tristain sebagai permintaan maaf atas semua hal jahat yang dilakukan pamannya terhadap Tristain selama ini. Dan ini juga merupakan bagian dari keegoisan dirinya untuk bisa selalu bersama dengan Saito.

Tiffania, yang mencintai Saito dengan sepenuh hati, dengan senang hati meninggalkan pekerjaannya sebagai miko of void mage untuk hidup bersama dengan Saito di Orniest Estate.

Siesta yang merupakan maid pribadinya Saito dan selalu mendukung apapun yang Saito lakukan dan tentunya dia tidak akan pernah mau meninggalkan Saito karena rasa cintanya yang amat besar pada Saito.

Sedangkan untuk Louise, Saito tidak terlalu peduli lagi kepadanya. Setelah Louise memutuskan untuk menjadi Void Mage miko dan berniat untuk tidak menikah seumur hidupnya. Karena ia merasa kalau ia menikah dengan Saito yang ada dia akan hanya hidup dalam kekecewaan karena dia tahu kalau Saito tidak akan pernah bisa hanya memiliki satu istri dan mencintai dirinya sepenuh hati.

Yang Louise tidak sadari ialah Saito mencintai Louise dengan sepenuh hati dan hanya berniat untuk menikahi Louise, tapi tindakan Louise yang tidak ingin menikahinya hanya karena rasa takut berlebihan membuat Saito merasa kecewa dan pada akhirnya ia memutuskan untuk menerima rasa cinta dari semua gadis yang menyukai dirinya dan menikahi mereka semua.

Ketika Saito yang sedang merasa putus asa karena harus menunggu 100 tahun untuk pulang hendak membuka pintu itu, keempat gadis yang sudah menjadi istrinya masuk ke dalam kamar kerjanya Saito untuk mengajak Saito tidur. Tapi ketika mereka berempat melihat Saito hendak membuka pintu itu mereka berempat berteriak secara bersamaan:

"Saito-san! Kau mau kemana!"

avataravatar
Next chapter