webnovel

Mengingat semuanya

"Oii, apa kalian sudah selesai reunian nya? " Ucap Ecy dengan santai memotong percakapan mereka.

Greed dan Gluttony seketika menatap Ecy dengan tatapan tajam.

"Dia benar-benar berbahaya lebih baik, kita mundur-"Ucap Greed

"Hah! bercanda jangan bercanda! Akan ku habisi dia dengan tanganku sendiri. "Ucap Glunttony.

"Mungkin, saja dia bisa kita manfaatkan untuk rencana kita. "Ucap Greed mau tidak mau harus mundur untuk mempermudah rencana mereka.

" Cih, baiklah-"

"Hehhhh, kok pada kabur? "

Tiba-tiba saja, sebuah suara muncul dari belakang Greed dan Gluttony. Dengan senyuman yang lebar dan terlihat seperti orang gila.Ecy secara tiba-tiba sudah dibelakang mereka dan menendang mereka dari belakang dengan cukup keras.

Alhasil Greed dan Gluttony terpental kebawah dengan dengan kuatnya, tidak sampai disitu sebelum keduanya jatuh mengenai air laut.

Ecy berteleportasi secara tiba-tiba ke arah di mana Greed dan Gluttony akan jatuh.

"Hahaha, tidak akan aku biarkan kalian lolos dengan muda. " Ucap Ecy bersiap melancarkan serangan dengan pedang saljunya.

Trang...

Diluar dugaan Ecy,Greed ternyata tidak membiarkan dirinya dihabisi dengan mudahnya. Menangkis serangan yang dikeluarkan oleh Greed secara tiba-tiba, tidak membuat senyum gila yang dipasang Ecy mereda.

"Hahaha, seharusnya seperti ini dari tadi. " Ucap Ecy dengan pedangnya saling bergesekan dengan pedang milik Greed.

"Cih, dasar orang gila... Pak tua sekarang! " Ucap Greed memberikan arahan kepada Gluttony yang kini di bawah Ecy, berdiri diatas air.

"Rasakan ini...Gluttony:Sihir kegelapan!:Sihir kegelapan!" Ucap Gluttony menyerang mengunakan sihir api berwarna-warni hitam yang di arahkan ke punggung Ecy.

"Cih... "

Ledakan besar dengan asap yang banyak terjadi di mana Ecy berada.

"Baiklah, ayo mundur... " Ucap Greed yang tiba-tiba muncul di samping Glunttony.

"Ya."

Tanpa menolak ajakan mundur dari Greed. Greed dan Gluttony Secara tiba-tiba di telan oleh sebuah kabut hitam yang muncul dari tubuh mereka, dan kemudian menghilang.

Sementara, sesaat sebelum ledakan tersebut. Ternyata Greed telah menukarkan posisi tubuh aslinya dengan Klon nya.

Perlahan kabut yang menutupi dimana, Ecy berada perlahan menghilang dan tidak memperlihatkan seseorang pun yang terlihat di atas sana.

Beberapa detik, kemudian sebuah partikel cahaya berwarna putih tiba-tiba muncul dengan jumlah banyak disana, mulai membentuk sebuah sosok tubuh.

Setelah selesai membentuk sebuah tubuh, ledakan cahaya kecil terjadi begitu saja. Dan kini terlihat sosok Ecy yang sedang berdiri, melayang diudara.

"Huftttt, untuk saja aku sempat memindahkan Set Poinku tadi sebelum ledakan. " Ucap Ecy dengan datar menatap tubuhnya mulai dari tangan hingga ke bagian bawah tubuhnya.

"Ternyata, seperti ini ya rasanya Hidup kembali seperti dalam game. " Gumam Ecy.

"Sekarang... aku harus menanyakannya kepadanya. " Ucap Ecy, langsung tiba-tiba berteleportasi tempat tujuannya.

***

"Bagaimana kalian bisa gagal! Hah! Kalian gagal menangkapnya! bagaimana bisa!" Ucap Glory yang menatap kedua sosok yang kini tengah berlutut dihadapannya, ya mereka. Greed dan Gluttony.

"D-ia,benar-benar kuat sampai sampai si Gluttony dibuat kesalahan oleh nya. " Ucap Greed mengarang sebuah cerita.

Gluttony yang berlutut disampingnya, merasa tidak terima karena, namanya terlihat di buruk.

"Tidak itu saja, bahkan dia hampir membunuh Greed jika dia tidak menggunakan Klon nya. " Ucap Gluttony menambahkan sebuah cerita karangannya.

Seketika, Greed menatap tajam ke arah Gluttony yang berada disampinya.

Pak tua ini!!

Hahhaha, rasakan itu sialan!

"Cukup, aku sendirlah yang akan turun tangan tentang masalah ini. Dan satu lagi ternyata tujuh ksatria kebajikan telah menghianati kita, sekarang mereka adalah musuh kita! " Ucap Glory sambil berjalan melewatinya mereka setelah memberitahukan berita berhiantannya, tujuh ksatria kebajikan.

Setelah, Glory keluar dari ruangan tersebut. Greed dan Gluttony saling menatap satu sama lain dengan tatapan tajam.

"Apa, maksudmu tadi pak tua! " Ucap Greed dengan nada kesal.

"Hah?!, seharusnya aku yang bilang begitu sialan. Apa apaan dengan merendahkan nama ku hah! " Ucap Gluttony.

"Apa apaan dengan nada mu seperti itu!!, minta dihajar apa! " Ucap Greed dengan nada marah.

"Ayok, sini dasar pendek! "

Akhirnya terjadi petarung kecil antara Greed dan Gluttony di rungan tersebut. 1 jam pertarungan didalam ruangan tersebut berlangsung tidak ada dari pihak manapun yang mau mengalah.

Sampai pertarungan harus dihentikan ketika melihat, empat orang tiba-tiba saja membuka ruangan tersebut dan mengehentikan mereka.

"Kalian berdua berhenti!, kita akan mempersiapkan rencana kita. Ayo pergi. " Ucap Sloth menghentikan pertarungan kecil Greed dan Gluttony dan mengajak mereka untuk mempersiapkan rencana mereka.

***

Di tempat lain, Ecy kini tengah berdiri di sebuah penginapan yang tidak asing baginya.

Saat memasukinya, Ecy mendapatkan sapaan dari seorang perempuan berambut putih dan mata biru.Yang melambaikan tangan dari tempat duduk nya.

"Ecy... "

Melihat seseorang tersebut, senyum tipis terukir di wajah Ecy tanpa seorangpun yang menyadarinya.

"Kejamnya, meniggalkan seoarang perempuan apalagi dia seorang Dewi di sebuah penginapan sendirian. " Ucapnya dengan nada sedih.

Melihat, ekpresi sedih tersebut. Ecy tersenyum dan secara tiba-tiba mencekik dan mengangkat nya sedikit,yang membuat perempuan tersebut...

Terkejut, itulah yang tergambar dari ekpresi perempuan tersebut.

"A-pa yang k-au lakukan lepas kan. " Ucap perempuan tersebut mencoba melepaskan diri dari cekikan tersebut.

Tapi, anehnya para pengunjung dan pegawai penginapan tidak mencoba menolong perempuan tersebut, bahkan mereka seperti tidak melihat kehadiran mereka berdua.

"Akan aku lepaskan kok, tapi sebelum itu. Siapa kau sebenarnya?! " Ucap Ecy tersenyum melihat perempuan tersebut mencoba melepaskan diri.

"A-ku Dewi Ifvis.. . Akghh"Dengan susah payah perempuan tersebut menyebutkan namanya.

Tapi Ecy, malah mencekik dengan tambah kuat mendengar jawaban perempuan yang sedang dicekik nya.

" Berhenti mengunakan namanya! Katakan siapa kau! "Ucap Ecy.

" Akgh,... Sihir suci! "Ucap perempuan tersebut mencoba menyerang Ecy mengunakan sihirnya, tapi tidak terjadi apa apa.

"!!! "

"Hahaha, terkejut? ayolah aku telah memasang sihir anti sihir di penginapan ini dan ilusi agar, sihir yang kau keluarkan tidak akan pernah keluar dan untuk sihir ilusi agar mereka tidak bisa melihat apalagi menolongmu. " Ucap Ecy dengan senyuman semakin lebar.

"Aku katakan sekali lagi! Siapa kau! " Ucap Ecy sedikit melonggarkan cekikan nya.

"Aku... Dewi Waktu Rena, teman dari Dewi Ifvis. " Ucap Rena dengan jujur.

"Ouh, " Sebuah jawaban singkat terdengar oleh Rena dari Ecy.

Kemudian Ecy melepaskan cekikan tersebut yang membuat Rena, terjatuh ke lantai dengan napas terengah-engah.

Tanpa memperdulikannya, Ecy berjalan berbalik ke arah pintu keluar begitu. Rena yang melihat hal tersebut segera berdiri dan ingin menyusul Ecy, tapi saat baru beberapa langkah tiba-tiba saja dia menabrak sesuatu yang tidak terlihat didepannya.

"Aduh... sakit... apa apaan sini. Bahkan dia memberikan sihir pembatas! " Ucap Rena dengan kesal melihat sesuatu yang menghalanginya.

***

Di, pelabuhan desa Mine.

"Mereka dasar tidak berguna!, hanya menangkapnya didesa kecil seperti mereka tidak bisa! " Ucap seorang perempuan yang terbang melayang di langit, dengan rambut putih dan mata berwarna Ungu, baju gaun berwarna hitam.

"Langsung aku serangan saja, agar dia keluar dari desa. " Ucap Glory dengan menatap pelabuhan desa Mine.

"Sihir ruang hampa:Kegelapan hati! " Sebuah bola raksasa tiba-tiba muncul di atas pelabuhan desa Mine.

Tapi anehnya, para penduduk seperti tidak melihat dan menyadari bola berwarna hitam berukuran raksasa tersebut.

Bumm.

Ledakan amat besar terjadi sesat sebelum, bola hitam tersebut menabrak sesuatu.

"Cih, ternyata ada sihir pelindungnya yang sangat kuat." Ucap Glory menatap serangannya yang berhasil ditahan oleh sihir pelidung.

"Akhir ketemu juga.... " Ucap Ecy tiba-tiba muncul di hadapan Glory dengan jarak 4 meter.

"Jadi itu kau." Ucap Glory menatap kemunculan Ecy.

"Ya-" Uacapan Ecy terpotong.

"Jika, tiba bisa membawamu maka akan kutunggu lagi di kehidupan selanjutnya! " Ucap Glory menyerang mengunakan sebuah pedang yang ia ciptakan dari sihirnya.

Saat pedang yang Glory pedang mengenai Ecy, yang menyebabkan Ecy terpengal begitu saja. Tapi menyadari keanehan yang terjadi.

Glory langsung berbalik badan dan melihat tubuh Ecy yang masih terbang diudara meski tanpa kepala.

Beberapa detik kemudian, sebuah partikel cahaya muncul membentuk sebuah kepala di tubuh Ecy.

"!!! "

Terkejut itulah, yang Glory rasakan setelah melihat Ecy menumbuhkan kepalanya sendiri.

"Meski untuk sesaat, aku berpikir akan mati tapi ya lupakan... " Ucap Ecy berbalik badan menatap Glory.

Bukan padangan tajam maupun amarah yang ditujukan Ecy, tapi padangan seseorang yang takut kehilangan seseorang yang berharga baginya.

"Aku Ecy-Tidak bukan Rie seseorang yang akan selalu berada disampingmu Ifvis. " Ucap Ecy dengan nada sedihnya.

*Rie adalah namanya Ecy dikehidupan yang pertama dan nama asli dari Ecy di dunia nyata sebelum kesini *

"Pembohong! " Ucap Glory atau Ifvis yang tiba-tiba menerjang ke arah Ecy sambil mengarahkan pedangnya ke tubuh Ecy.

Jleb.....

Tepat mengenai jantung Ecy, sebuah pedang berwarna hitam menembus jantungnya begitu saja. Tanpa perlawanan.

"Kenapa kau tidak menghindarinya! " Ucap Ifvis terkejut karena Ecy tidak menghindari serangannya sama sekali.

"Aku tidak akan melakukannya, maka bunuh lah aku sampai beberapa kalipun, aku tidak akan menghindari maupun membalasnya. " Ucap Ecy sambil mencabut pedang berwarna hitam tersebut dari jantungnya.

"Cih, dasar keras kepala... " Ucap Ifvis tiba-tiba mundur memberikan jarak antara Ecy dan dirinya.

"Kalau begitu-"

Jleb....

"!!! "

Sebelum merapalkan sihirnya, sebuah serangan tidak terduga menusuk, tubuh Ifvis dari belakang.

Ecy dibuat tercengang saat melihat, ke-enam orang yang empat dari mereka ia kenal. Menyerang Ifvis dari belakang.

"Sayang sekali waktu mu sudah habis. " Ucap Pride yang menyerang dari belakang tadi.

"Apa yang kau lakukan sialan! " Dengan marah Ecy, mengeluarkan dua pedang dari inventory nya dan menerjang ke arah Pride.

"Cih, hanya sampah. " Ucap Pride melemparkan tubuh Ifvis ke arah Ecy.

Sontak, saja Ecy segera menangkap tubuh Ifvis yang sudah hampir tidak bernyawa. Berulang kali Ecy mencoba menyadarkan Ifvis tapi sayangnya,apa yang ia lakukan sia sia karena nyatanya Ifvis tidak kunjung sadar.

"Itu akibatnya jika meremehkan kami. " Ucap Pride dengan penuh kesombongan.

Tanpa, Pride sadari ucapannya sama saja membuat dirinya mengaktifkan sebuah bom.

"Kalian keluar! " Ucap Ecy dengan nada marah.

Seketika 7 sosok bayangan keluar dari tubuh Ecy, dan mengelilingi 6 anggota dosa besar. 7sosok bayangan tersebut tidak lain adalah kemarahan bawahan Ecy.

"Kami siap menerima perintah tuan. " Ucap ketujuh bawahan Ecy secara rempak dengan memancarkan aura yang menekan ke-enam dosa besar.

Bahkan Risu yang tak sadarkan diri di ruangan yang dimiliki Ecy, seketika tersadar karena merasakan tekanan aura yang sangat kuat.

"T-ekanan aura dari siapa ini, begitu mengerikan. Tunggu dimana ini? Sial aku harus keluar terlebih dahulu dari sini. " Setelah menyadari dirinya berada di tempat yang asing, Risu segara berubah menjadi sosok aslinya yang berbentuk seoarang wanita tinggi berambut merah.

Setelah kembali ke wujud aslinya Risu segara mencoba keluar dari tempat asing itu, dengan cara mengeluarkan tekanan auranya, yang membuat tempat tersebut menjadi tidak stabil karena tekanan yang di lakukan Risu.

Dan secara otomatis, Risu berhasil keluar dari tempat itu. Saat sudah keluar ia di kejutkan dengan para dosa besar yang sudah tidak berdaya di sebuah kawah besar.

Apa yang terjadi?

***

di tempat Ecy sebelumnya.

"Habisin mereka! ''perintah Ecy dengan nada tegas menatap semua dosa besar tatapan membunuh yang besar.

" Baik. ''Tanpa meragukan perintah tuan mereka, para bawahan Ecy Segara melancarkan sebuah serangan ke musuh mereka, anggota dosa besar.

Meski sempat membuat pelindung tapi nyatanya, pelindung yang di buat oleh Greed dan Pride dihancurkan dengan mudah oleh serangannya Hars yang membuka serangan pertama.

Karena pelindung yang dihancurkan dengan mudah membuat Pride dan Greed harus pasrah saat terkena serangan pembukaan dari Hars, yang menyebabkan mereka berdua terpental jauh sampai ke arah daratan.

Melihat satu serangan hampir menumbangkan Pride dan Greed membuat, anggota dosa besar yang lainnya menjadi lebih siaga dan tidak ingin meremehkan musuh mereka.

"Cih, ternyata mereka merepotkan. " Ucap Sloth memasang sikap siaga.

"Siapa yang kau panggil merepotkan. "Secara tiba-tiba sebuah suara menjawab ucapan dari Sloth.

Terkejut, sontak Sloth segera menoleh kebelakang nya. Tapi itu sudah terlambat karena Ran telah melancarkan sebuah ledakan sihir api yang sangat kuat di punggung Sloth.

Ledakan keras benar-benar terjadi yang membuat para anggota dosa besar lainnya menjadi terpencar-pencar melawan musuh yang berbeda.

"Mereka gila, kita mundur. " Ucap salah satu dosa besar yang selamat dari ledakan tersebut.

"Baik." Seperti terhubung,satu satu dari dosa besar mulai menghilang dari tempat mereka berdiri.

Para bahawan Ecy, langsung menghadap tuannya yang sedang menyembuhkan sesorang di pelukan nya.

Awalannya mereka hanya diam menunggu tugas selajutnya, tapi saat melihat kecemasan di wajah tuan mereka. Akhirnya Hars memberikan sebuah saran.

"Tidak... kumohon selamat lah kali ini saja... "

"Tuan, gunakan saja jiwa kami untuk menyembuhkan nya.. " Usul Hars yang di setuju oleh semua bawahannya Ecy.

Ecy, awalnya ingin menolak usulan tersebut. Namun saat melihat keyakinan di mata bawahannya. Membuat Ecy membulatkan tekadnya.

"Baik, persiapan diri kalian... "

"Baik, tuan... "Dengan serempak mereka menjawab dengan yakin dan pasti.

" Pengorbanan:penyembuh! "Ucap Ecy dengan pelan.

Seketika ketujuh bawahan Ecy terserap ke dalam tubuh Ifvis. Luka yang sebelumnya berada di tubuh Ifvis kini mulai hilang meski begitu. Tetap saja dia masih belum bangun.

" Sudah ku duga, ternyata tidak bisa. Jika dewa/dewi terluka mereka hanya dapat disembuhkan oleh Bunga abadi... dan itu berada di dunia atas. "

"Tidak ada pilihan lain... aku harus ke sana... " Ucap Ecy sambil menjentikkan jarinya. Kemudian sebuah peti mati yang sangat indah berwarna putih muncul di hadapan Ecy.

Dengan perlahan Ecy, meletakkan tubuh Ifvis di dalam peti indah tersebut.

"Kali ini pasti, aku akan menyelamatkan dirimu. " Ucap Ecy sambil mengusap pipi Ifvis dengan pelan.

Dan pertarungan singkat tersebut membuat semua kerajaan di gemparkan akan 7 dosa besar yang dapat di pukul mundur oleh sesorang. Matahari terbenam kini menjadi saksi janji Ecy di kehidupan nya yang ini.. .

TAMAT....