1 Tahun ajaran baru

Kirana Pov

Suasana ramai sudah terdengar sejak pertama kali kulangkahkan kaki memasuki gedung sekolah ku.

'SMA PELITA BANGSA' adalah salah satu sekolah elite yang ada di wilayah Bogor, sekaligus merupakan tempat dimana aku bersekolah. Hari ini memasuki tahun ajaran baru. Dan dihari ini juga aku akan memulai kehidupan sekokahku sebagai anak kelas 12.

Seperti biasanya, setiap kali memasuki tahun ajaran baru kita juga akan mendapatkan teman-teman baru, karna disekolah sudah jadi tradisi bahwa setiap tahun murid-murid akan dipencar ke berbeda kelas, tujuannya supaya kami dapat mengenal banyak teman, sekaligus melatih kemampuan bersosialisasi kami. Kulihat sekumpulan siswa-siswi sedang berkerumun mengitari mading sekolah, setelah berdesak-desakan aku mencari namaku. Dan akhirnya kutemukan nama 'Kirana Anatasya' di kelas 12-IPA-2

"Yess...ipa-2" ucapku semangat.

"Kirana, dapet di kelas berapa?" saat aku menolehkan kepala ternyata disebelah ku ada amel, teman ku saat di kelas 11.

"Ipa-2 mell..." lantas aku memeluknya sambil tertawa.

"Iya? Syukur deh" ia lalu membalas pelukkan ku.

"Emang kamu dapet di kelas mana?" kini girilanku yang bertanya.

Amel tak langsung menjawab pertanyaan ku. Wajahnya tiba-tiba tersipu malu.

"Loh kenapa mel?"

"Aku dapet kelas yang sama kaya Ardi" ucapnya sambil menundukkan wajahnya. Berusaha menutupi wajahnya yang sudah memerah.

"Hah serius?" ucapku tak percaya, dan amel hanya menganggukkan kepalanya pelan. Sudah sejak lama temanku ini menyukai anak laki-laki bernama Ardi. Dan kini ia dapat sekelas dengan pria itu, beruntung sekali.

"wah, selamat ya mel" lantas aku langsung memeluknya erat.

"Kalo gitu ayo kita nikmatin tahun terakhir kita di sekolah ini" kukepalkan tanganku sambil mengangkatnya ke atas seakan sedang memukul angin, sambil tersenyum senang.

***

1 Minggu kemudian

Sudah seminggu sejak aku masuk kelas pertamaku. Untunglah aku bisa beradaptasi dengan cepat disini. Kulihat jam dipergelangan tanganku menunjukkan pukul 07.30 pagi. Bel sudah berbunyi sejak tadi tapi kelasku masih gaduh karna bu Yuni (guru, sekaligus wali kelas kami) belum hadir, sepertinya beliau telat.

Aku memutuskan untuk duduk sambil melamun sambil melihat pemandangan di luar kelas. Tiba-tiba, mataku terpaku pada laki-laki yang sedang asyik berbincang dengan temannya. Aku tau namanya adalah Raka. Entah mengapa aku begitu tertarik dengannya. Aku selalu merasa ada yang aneh setiap aku melihatnya.

Tak lama seluruh teman kelasku langsung duduk rapi, mungkin guru kami sudah datang. Terdengar dari langkah sepatu memecah keheningan di koridor kelas.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Yuni.

"Pagi bu..." jawab kami serempak.

"Hari ini kita ada pemilihan kelompok ya" bu Yuni lalu mengeluarkan buku absensi.

"Buat apa bu?" tanya salah satu teman kelasku.

"Jadi minggu depan kalian ada praktek ya, Setiap kelompok harus mengukur pH air dari berbagai sumber. Tidak boleh berasal dari satu air yang sama"

"Yah...bu" ucap anak kelas.

"Hush...gausah protes, biar ibu pilih kelompok nya ya" bu Yuni lalu memakai kacamatanya dan mulai membagikan tugas kelompok.

***

"Raka?.." panggilku, seketika mata pria itu langsung menatapku.

"Raka kan?" aku mengulang pertanyaan ku. Dan ia hanya menganggukkan kepalanya.

"Kenalin, nama aku Kirana" aku menjulurkan tanganku, dan ia membalasnya.

"Iya salam kenal" ucap nya.

"gua Beni" Tiba-tiba Beni datang sambil tersenyum, dan kamipun berjabat tangan.

"Iya mohon bantuan nya ya" ucapku sambil tersenyum, dan dibalas dengan anggukan mantap dari Beni.

***

Raka Pov

Ketika aku sedang asyik berbicara dengan beni, Tiba-tiba ada yang memanggilku. Kulihat gadis yang sedang tersenyum didepanku, aku tau namanya adalah Kirana. Sudah sejak lama aku tau nama gadis itu, sifatnya yang ramah dan periang membuatku penasaran dengan sosok dirinya.

Setelah aku, dia, dan Beni berkenalan. Karna secara tidak langsung aku mendapat satu kelompok dengan Kirana.

"Jadi, kapan kita bakal mulai ngerjain tugas kita?" tanyanya sambil menarik bangku dan duduk di sebelahku.

"Gua sih kapan aja" jawab Beni dan Kirana hanya ber-oh-ria.

"Kalo kamu?" tanyanya padaku.

"Kapan aja" jawabku.

"Kalo besok gimana?" Beni dan aku hanya mengangguk.

"Ok berarti besok ya" ucapnya antusias.

***

avataravatar
Next chapter