webnovel

Indescriptible

Venusya Geova Kyle- Gadis dengan paras yang menawan yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya jatuh hati padanya. Sikapnya yang dingin namun hatinya yang hangat bak bidadari itulah hal yang unik dan antik dari dirinya. Namun demikian tidak berarti semua laki-laki terpikat olehnya. Aldrich Alexander Supernova- satu-satunya laki-laki yang tak tertarik dengan semua hal unik dan antik yang mengenai gadis itu. Sikapnya yang dingin namun berhati peduli. Niat yang sangat kukuh dari seorang Venusya Geova Kyle untuk mendapatkan hati seorang Aldrich Alexander Supernova mungkin akan terlihat fana bagi siapa saja yang melihatnya. Apakah niat dari seorang gadis dingin yang bersikukuh untuk mendapatkan hati seorang Aldrich akan menjadi sebuah kenyataan?

whysrch · Teen
Not enough ratings
52 Chs

five•Olympic

Hari ini tepat dimana olimpiade MIPA untuk mengisi kegiatan tengah semester akan diadakan. Para peserta yang mengikuti olimpiade tersebut sudah mempersiapkan semuanya sejak lama. Mereka kini sudah siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dilayangkan oleh Juri yang mengadakan kegiatan tersebut.

Venus dan Aldrich kini sudah siap untuk menghadapi olimpiade yang akan dimulai 10 menit lagi. Nada, Arva dan Zara menyemangati Venus agar Venus tetap semangat.

"Ven lo harus menang Ok. Gue yakin kok lo pasti menang. Kan ini Gapang buat lo." Nada meyakinkan Venus.

"Iya Ven, lo pasti menang kok. Kan lo pinter, jago ya kan," ucap Zara menaikan alisnya.

Venus menanggapi dukungan-dukungan dari mereka. Ia bukanlah tipe orang yang selalu ingin dipuji. Baginya bisa menjawab semua pertanyaan dengan cepat dan baik itu sudah lebih dari cukup untuk dirinya.

"Kita kan nggak tahu kita bakalan menang atau kalah. Gue cuma berusaha menjadi yang terbaik, dan gue nggak pernah maksa diri gue untuk menang atau apapun. Bagi gue bisa menjawab pertanyaan dengan baik itu udah lebih dari cukup buat gue." Venus meluruskan perkataan dari Nada yang baginya sedikit berlebihan.

"Tuh dengerin apa kata ibu ratu. Kalau dia nggak pernah narget dirinya buat menang. Gue setuju tuh," ucap Arva di lebih-lebihkan.

"Apaan sih lo. Kayak lo ngerti aja," ejek Zara.

Di sisi lain sahabat dari Aldrich mulai datang dan meyakinkan dirinya sama seperti Nada meyakinkan Venus tadi.

"Hai bro. Udah deh lo santai aja, gue yakin lo pasti menang," ucap Leo penuh keyakinan.

"Iya Al. Lo tuh udah nyari sempurna deh. Pinter iya, ganteng udah, kaya apalagi, aduh udah nggak usah diragukan deh." Timpal Brian.

"Gue nggak pernah berharap lebih. Yang penting gue bisa jadi yang terbaik dari yang terbaik itu udah cukup bagi gue," ucap Aldrich melirik Leo.

"Nah... Gue setuju tuh. Pinter banget sih nih sobib gue yang satu ini." Puji Titan.

Suara panggilan untuk peserta sudah dikumandangkan oleh pembawa acara yang ada di olimpiade tersebut. Para peserta yang sudah bersiap diri kini mulai naik ke atas podium untuk mengikuti olimpiade yang tengah diadakan.

Venus satu tim dengan Aldrich. Jika orang tidak tahu, maka akan mengira mereka adalah sepasang kekasih. Wajahnya yang sedikit mirip dan sikapnya yang sama-sama dingin namun lebih dingin Venus, membuat siapa saja akan berpikiran seperti itu.

"Ok, sekarang kita akan mulai acaranya dengan awalan doa. Semoga Tuhan senantiasa memberikan kelancaran di acara kita ini," ucap pembawa acara tersebut.

Setelah itu juri mulai melayangkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat siapa saja yang mendengar dan tidak mengerti apa soal itu makan akan pusing mendadak.

"Untuk mengukur derajat keasaman asam atau basa yang akurat, paling tepat menggunakan?" Pertanyaan dari juri mulai terdengar.

Dengan cepat tim A atau tim yang beranggotakan Venus dan Aldrich memencet bel terlebih dahulu daripada Tim dari SMA lain.

"Silahkan Tim A dari SMA Pancasila menjawab pertanyaan yang saya tanyakan." Juri menunjuk tim tersebut untuk menjawab.

Kali ini Venus yang memulai menjawab terlebih dahulu. Dengan cepat, singkat dan jelas dia dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan sangat rinci dan baik.

" Menggunakan Bromtimol biru. Karena pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. pH meter dapat menyatakan pH larutan sampai dua angka desimal pada suhu tertentu," ucap Venus dengan lancar yang dapat membuat siap saja melongo dengan jawaban dari dirinya.

Para pendukung dari tim A atau tim dari SMA Pancasila mulai bersorak-sorak bangga dan takjub akan jawaban yang dilontarkan oleh Venus. Antara kagum dan tak mengerti akan soal yang dilontarkan bercampur menjadi satu.

"Ok jawaban yang cukup rinci dan jelas dari Venus. Jawabnya sangat benar," ucap juri dengan senyum yang gembira.

Kini tim A atau Tim dari SMA Pancasila mendapatkan satu poin.

"Larutan CH3COOH 0,01 M ,Harga Ka = 1,8 x 10-5, nilai kosentrasi ion H+ larutan tersebut adalah?" Suara juri kini terdengar lagi memberikan pertanyaan kepada peserta.

Pertanyaan tersebut langsung disambar oleh Tim dari Venus dan Aldrich. Kini giliran Aldrich yang menjawab pertanyaan tersebut.

"4,2 x 10-4," ucap Aldrich dengan sangat singkat namun dapat membuat siapa saja takjub.

Setelah 30 menit berjalan kini mereka mendapatkan scor 12-10 alias mereka lebih unggul 2 poin daripada SMA Nusa Garuda.

"Ok soal terakhir akan saya sampaikan. Soal ini akan menentukan siapa yang pulang membawa kemenangan. Dan saya akan memberi soal ini 3 poin langsung," ucap juri tersebut yang langsung disambut gembira oleh seluruh orang yang ada di ruangan tersebut.

"Bayangan △ABC dengan A(−1,4),

B(2,5), dan C(−4,0) jika direfleksikan terhadap garis y=−xadalah?" Pertanyaan dari juri tersebut yang dengan cepat Venus memencet tombol yang ada dihadapannya.

"Ok saya persilahkan dari tim A menjawab soal yang saya berikan.", Juri mempersilakan Venus untuk menjawab.

"Apabila titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=−x, maka bayangan titik A adalah A′=(−y,−x).

Jadi, bayangan titik A(−1,4),B(2,5), dan C(−4,0) adalah A′(−4,1),B′(−5,−2), dan C′(0,4). Jadi jawabannya adalah A′(−4,1),B′(−5,−2), dan C′(0,4)," ucap Venus dengan sangat baik.

Venus menyambar pertanyaan terakhir dengan sangat baik tanpa ada kesalahan sedikitpun. Setelah 2 jam berjalan, akhirnya kini olimpiade MIPA telah usai. Mereka alis Tim A atau tim dari SMA Pancasila membawa pulang kemenangan dengan scor 15-10 atau lebih tepatnya 5 poin lebih unggul daripada Tim B.

Ucapan selamat terus mengalir untuk mereka. Rasa bangga serta haru terus dikumandangkan dari seluruh guru SMA tersebut.

"Apa gue bilang. Venus udah pasti menang deh. Orang pacarnya dia kan buku-buku ribuan halaman," ucap Nada yang sangat bangga akan Venus.

"Selamat ya Ven. Gue ikut seneng," ucap Zara memeluk Venus.

"Ya ampun ibu ratu kita menang guys. Jangan lupa traktirannya ya Ven" ucap Arva yang mampu membuat Venus tersenyum sangat manis.

Tak disangka ternyata Aldrich melihat senyuman yang sempat terukir di kedua sudut bibir Venus. Senyuman yang akan membuat siapa saja meleleh melihatnya.

"Haii bro, kan gue usah bilang tadi. Lo sih nggak percaya," ucap Titan merangkul pundak Aldrich.

"Apaan sih lo nggak jelas deh. Cakep sih iya, cuma jangan terlalu bloon deh tan," ejek Leo.

"Heh yang ada lo yang bloon bukan Titan." Brian membela Titan.

"Thanks ya. Gue seneng bisa satu partner sama lo. Makasih juga buat kerjasamanya," ucap Aldrich yang diakhiri dengan senyuman.

Seperti biasa, Venus hanya tersenyum tanpa membalas ucapan Aldrich. Baginya dengan senyuman itu sudah mengartikan berbagai hal.

Kini mereka merayakan kemenangan mereka dengan berkumpul bersama sahabat mereka masing-masing dan bercanda gurau tanpa beban.