webnovel

In The Heart Of The Rock

Menceritakan petualangan seorang pria dalam mencari jati diri setelah mengalami insiden yang membuatnya kehilangan sebagian ingatan. Petualangan untuk bertahan hidup di tengah kondisi dunia yang sedang kacau pun harus dijalaninya. Perjuangan, kekuatan, persahabatan, pengkhianatan serta pemberontakan untuk meraih kembali sesuatu yang hilang. Seseorang yang sangat berharga menjadi satu-satunya tujuan dan harapan untuk kembali mencapai kebahagiaan yang diimpikan. Berpetualang bersama sahabat, melakukan perburuan rock eater yang saat ini menjadi satu-satunya sumber daya energi dan harapan untuk hidup. Namun, petualangan tak semudah yang mereka duga. Pertarungan, kesedihan dan kematian selalu mengintai perjalanan mereka. Ikuti ketegangan petualangan yang mereka lakukan demi tercapainya tujuan yaitu mendapatkan kembali ingatan dan kenangan bersama orang-orang yang sangat berarti.

Ellakor · Fantasy
Not enough ratings
105 Chs

Blue Corundum

Harapan yang terpatri dengan seni dan ditempa dengan kegigihan takkan semudah itu bisa dipatahkan. Kata-kata itulah yang membuatku sampai saat ini masih terus melanjutkan hidup. Hari ke hari matahari pun terlihat semakin berat, terlihat semakin malas untuk bersinar. Pagi datang sedikit terlambat dari hari kemarin, tapi diriku tidak bisa dan tidak boleh terlambat. Aku tetap harus pergi dan melanjutkan tugas yang selama ini aku kerjakan. Berjuang untuk bertahan, saat ini harapan adalah satu-satunya energi tak terbatas yang dimiliki manusia. Kematian harapan berarti kematian juga untuk manusia.

Datangnya kematian memang tidak bisa kita hindari. Kami percaya bahwa kehidupan makhluk hidup sudah diatur dan ditetapkan. Namun, perjuangan adalah pilihan. Aku memilih untuk berjuang, tidak akan menyerah pada kesulitan. Tidak sedikit, mereka yang kehilangan harapan dan menyerah kemudian menghadapi kematiannya. Tidak sedikit juga mereka yang menyerah kepada harapan yang tak kunjung tercapai kemudian melarikan diri. Harapan sederhana atau harapan mewah, setiap orang mempunyai tujuan dan target masing-masing. Seorang yang mampu menilai kemampuan diri dan dengan tepat menentukan kadar harapannya, aku yakin dia bisa mencapainya. Saat ini aku hanya menginginkan kebahagian dan aku tidak akan menyerah.

Matahari merah itu sudah mulai memucat, hari sudah semakin terang, tapi aku masih belum sampai di tujuan masih belum juga menemukan satu protein pun.

Kruuuk ... kruuuk ... kruuuk.

Badanku semakin lemas, sudah dua hari ini tidak ada sedikitpun protein di makananku. Tadi pagi aku hanya menikmati beberapa potong anggur kering dan beberapa tetes terakhir air yang aku kumpulkan dari hujan seminggu yang lalu. Beruntung malam itu aku masih terbangun dan berhasil mengumpulkan sebotol air hujan. Mengingat persediaan buah keringku masih ada, target hari ini aku harus mendapatkan air dan protein.

Matahari sudah berada tepat di atas kepala. Tak jauh di depan terlihat beberapa bangunan besar dan rumah-rumah kecil yang sudah terlihat tua. Mungkin itu adalah pasar yang kemarin diceritakan oleh orang-orang yang tak sengaja aku dengarkan pembicaraannya ketika di perjalanan. Pasar lima-lima, itulah nama pasar yang aku dengar pada saat itu.

Tak lama berjalan, aku pun sampai di salah satu toko penjual makanan. Aku habiskan sedikit waktu di toko itu untuk sekedar melihat jenis dan harga makanan yang mereka jual. setelah memutuskan makanan apa yang aku beli dan menetapkan budgetnya. Aku pun meninggalkan toko tersebut kemudian pergi mencari toko gemstone. Jenis batuan yang akan aku jual adalah kristal corundum. kristal corundum adalah sejenis batuan kristal yang saat ini banyak dicari para kolektor, belum tahu apa sebenarnya fungsi dari batu tersebut, yang pasti saat ini hanya jenis batu itulah yang dapat ditukarkan dengan uang.

Hasil berburu selama satu bulan, aku berhasil mendapatkan banyak sekali kerikil kristal corundum ukuran kecil. Beruntung sekali aku berhasil mendapatkan blue corundum. Blue corundum termasuk jenis kristal dengan harga tinggi. Aku tidak tahu alasan sebenarnya, tapi itulah kondisi pasar saat ini. Dari banyaknya warna kristal corundum, warna merah dan biru yang memiliki harga paling tinggi. Kristal blue corundum seberat 100 gram dihargai 2 koin emas kecil.

"Selamat datang, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pemilik toko kepadaku.

Aku pun lanjut menjawab pertanyaanya, kemudian sedikit berusaha tawar menawar harga kristal yang akan aku jual karena harga yang dia tawarkan sedikit di bawah harga standar kiristal yang aku tahu selama ini. Namun, penjual tersebut tetap bertahan pada harga yang dia tawarkan.

"130 koin tembaga per gram! Itu sudah harga paling tinggi di sini. Maaf Tuan, aku sudah tidak bisa menawarkan harga yang lebih mahal lagi. Kita sama-sama pedagang, aku harap Tuan bisa mengerti," jawab penjaga toko itu.

"Ayolah Tuan, yang aku jual adalah jenis blue corundum, jenis yang paling sulit untuk dicari, aku yakin mungkin aku adalah orang pertama dan satu-satunya pada bulan ini yang menjual jenis kristal itu padamu." Aku masih belum bisa menerima harga yang dia tawarkan, tidak mudah untuk mendapatkan kristal-kristal itu.

Penjaga toko itu terlihat mengerutkan keningnya, lalu dia mengambil salah satu bongkahan kecil dari kristal yang aku simpan di atas meja yang aku tunjukan sebagai contoh. Kemudian bongkahan kecil itu dia masukan ke dalam satu alat yang bernama CorE Tester. Alat tersebut tidak besar, hanya seukuran genggaman tangan. Alat tersebut memang biasa digunakan para pedagang atau gemstone hunter untuk memastikan keaslian gemstone. Aku juga mempunyai satu set CorE Tester yang sama dengan CorE Tester yang penjaga toko itu gunakan. Tentu saja kristal itu asli, tidak diragukan.

"Emm, baiklah. 140 koin terbaga per gram. Hasil CorE Tester memang menunjukan kalo kristal ini adalah blue corundum, tapi tidak 100%. Secara kasat mata pun terlihat, ada sedikit bagian dari bongkahan mempunyai warna lain." Penjaga toko itu menyampaikan hasil pengamatannya padaku.

Aku tidak bisa tawar menawar lagi, hasil pengamatan dia memang sama dengan hasil pengamatannku, dia memang penjaga toko yang handal.

"OK! Sepertinya harga itu tidak terlalu buruk," jawabku, menyetujuinya.

Saat ini hanya emas, perak dan tembaga yang bisa menjadi alat tukar di seluruh lokasi perdagangan. Ketentuan nilai tukar sangat stabil dan hampir tidak pernah terjadi perubahan. Saat ini satu koin emas senilai dengan lima ratus koin perak atau sepuluh ribu koin tembaga. Satu koin perak senilai dengan dua puluh koin tembaga. Penentuan nilai tukar ini berdasarkan hasil keputusan pemerintah dan pelaku pasar harus mematuhi tanpa terkecuali. Koin emas, perak dan tembaga hanya dicetak oleh pemerintah, tidak ada pihak mana pun yang diperbolehkan untuk melakukan pencetakan koin tersebut. Koin tersebut mempunyai karakter keaslian tersendiri, tidak bisa diduplikasi, sepertinya pemerintah menemukan satu teknik khusus dalam pencetakan koin emas, perak dan perunggu tersebut.

Total kristal yang aku jual adalah 218,5 gram dan aku mendapatkan 3 koin emas 29 koin perak dan 10 koin tembaga, penghasilan yang cukup memuaskan untuk satu bulan masa pencarian. Setelah transaksi jual beliku dengan penjaga toko itu selesai. Tiba-tiba datanglah seseorang dengan pakaian yang sangat tertutup, sampai-sampai muka orang itu tidak terlihat karena memakai kain penutup. Hanya sepasang mata berwarna biru dan bagian lekukan hidung yang terlihat dengan jelas. Entah kenapa rasanya, warna mata itu sangat tidak asing bagiku. Orang itu berjalan dengan cukup tenang ke arah penjaga toko dan karena urusanku sudah selesai di toko ini, setelah mengucapkan terima kasih, aku pun berjalan ke arah pintu keluar. Ketika berjalan mata kami sempat bertatapan satu sama lain. Seketika itu juga aku tersadar, warna mata itu ... Blue Corundum.