1 Chapter 1 : Kematian Dan Kebangkitan (revisi)

**normal POV**

Ketika saya membuka mata saya, ada orang tua duduk sambil menyurup teh didepanku.

(uooo, siapa pak tua ini?) gumam Second dalam benaknya.

"Senang bertemu denganmu anda, Second. Saya adalah seorang dewa" Dewa

"Dewa?" Second

"iya nih, Sepertinya kamu masih bingung sekarang. Iya sih pasti kamu bigungkan, karena kematianmu sangat kanyol" Dewa

"Eh.....? Aku.... mati?" Second

"Apakah kamu mengingatnya Second??" Dewa

**Flashback**

Seperti biasa aku bangun setiap hari jam 6 pagi, karena itu sudah kebiasaanku. Aku adalah anak sekolah SMA kelas 12, tempat tinggalku di Bumi lebih tepatnya negara +62. Aku sudah bosan bersekolah tapi demi membahagiakan kedua orang tuaku yang sudah tiada dan membuat mereka bangga memiliki anak yang berbakti.

Di sekolah biasanya saya ikut belajar seperti orang yang memperhatikan peta pikiran ku ada di rumah yang sedang memikirkan kelanjutan cerita anime, manga, novel dan lain-lain. Aku sendiri menggolongkan diriku kedalam otaku kelas menengah, karena aku bersikap biasa-biasa saja di depan semua orang dan juga aku tidak seperti wibu.

Biasanyasetelah pulang sekolah aku langsung melepaskan semua pakaian dan barang-barangku lalu melepempakannya diatas kursi. Karena aku hidup seorang diri di rumah tempat orang tuaku dulu, maka hal itu tidak masalah. Orang tuaku sudah meninggal di saat umurku 15 tahun.

Namun, kejadian yang tidak terduga menimpaku. Pada saat saya pulang ke rumah tiba-tiba turun hujan. Karena hujannya semakin deras aku pun memilih jalan pintas di dekat taman. Saat aku berlari aku melihat cahaya yang terang dari atas dengan suara yang menggelegar lalu itu menghantamku, aku pun menutup mata sehingga aku tidak melihat apa-apa, yang kulihat hanyalah kegelapan yang sangat luas setelah cahaya yang sangat terang dan menggelegar di menghantamku.

Lalu aku pun menutup mataku dan memikirkan apa yang telah terjadi padaku. Aku mengingat bahwa cahaya yang menghantamku adalah petir. aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi padaku, saat aku membuka mataku untuk kedua kalinya dan melihat sekitar kegelapan yang sangat luas sudah menghilang digantikan oleh awan-awan. Didepanku sekarang ada seorang pria tua duduk di hadapanku, yang membuatku heran.

**Flashback Off**

"Berarti aku suadah mati!!??" Second

"Yaa, tepat sekali. Kamu mati di sambar pet---" Dewa

sebelum dewa menyelesaikan ucapannya Aku memotong perkataannya.

"Yosshaaaa !!" Second

Aku langsung membuat pose gembira seperti merayakan kemenangan dalam peperangan. Dewa membuat ekspresi tercengang dengan mulutnya terbuka.

"Itu kau sudah mati, kau tahukan?" Dewa

"Yaa... aku tahu, dengan ini aku bisa pergi kedunia lain kan!?" Second

Aku bertanya kepada dewa sambil melihatnya dengan mata berbinar.

"Eh...!!!" Dewa

Pergi kedunia lain adalah mimpi saya. Disana ada Elf, demi-human, dwart dan masih banyak lagi hal-hal menarik lainnya.

"Hah, sungguh tidak biasa...." Dewa

Dewa bergumam pada dirinya sendiri lalu dia juga menuangkan teh digelas dan memberikannya padaku. Akupun meminumnyanya lalu bertanya kepada Dewa.

"Lalu apa yang terjadi padaku sekarang Dewa?" Second

"Kamu akan direinkarnasikan dan menjalankan kehidupanmu selanjutnya" Dewa

"Yosshaaaa, aku menantikannya" Second

"Sebagai hadiah perpisahan Aku akan mengabulkan 2 Permintaan mu" Dewa

"Mohon tunggu sebentar aku akan memikirkannya" Second

"Okay, GC ya Second" Dewa

"Yes madam" Second

(Note: GC atinya Gerak Cepat)

mm... 2 permintaan kah? apa yang harus ku minta pada Dewa? Hmm.

Beberapa menit kemudian.

(Baiklah aku sudah memikirkan permintaannya) Kata Second dalam hati.

"Permintaan pertama, aku ingin Anda memberikan sebuah sistem mirip game yang memungkinkanku untuk memiliki kemampuan dari karakter anime, manga dan lain-lain yang pernah aku lihat untuk membantuku disana" Second

"Kedua, Aku ingin permintaanku menjadi banyak!!" Second

"Whahaha, kamu sangat menarik Second!!" Dewa

"Jadi bagaimana dengan itu?" Second

"Baiklah, apa permintaanmu selanjutnya?" Dewa

"Pertama. Ini, bisakah kamu membuatnya sehingga aku bisa menggunakan ini di dunia lain dengan fitur bawaannya juga fitur Shop online yang memungkinkan ku untuk untuk membeli barang dari duniaku sebelumnya?" second

Aku berkata ketika aku menariknya dari serangamku. Hp serbaguna untuk memudahkan pekerjaan disebut juga smartphone.

"Kedua, Aku ingin uang yang kupunya tidak terbatas" Second

"Ketiga, Aku ingin kemampuan yang bisa mempelajari apapun secara instan" Second

"Keempat, Aku ingin hidup abadi dan regenerasi super seperti karakter Alucard di anime Hellsing" Second

"Terkahir, Aku ingin fisik milikku kuat seperti super Saiyan" Second

"Untuk permintaanmu ada beberapa hal yang harus diperhatikan" Dewa

"Apa itu?" Second

"Pertama, perlu diketahui bahwa aku akan membatasi kemampuan tersebut dengan menguncinya, kamu bisa memilikinya setelah kamu menukakarkan Poin Sistem untuk keterampilan dan apapun yang berhubungan dengan dunia yang kau sebutkan tadi. Hal ini bertujuan supaya dunia tetap stabil. Sistem akan ada setelah kamu direinkarnasikan" Dewa

"Kedua, kamu kebanyakan tidak bisa ikut campur dengan benda itu. Panggilan telepon, email, sms, memposting status hal-hal semacam itu tidak berfungsi. jika hanya Shop Online dan lain-lain itu tidak masalah" Dewa

Jika aku dapat mengambil pengetahuan dari dunia asli aku, ini akan menjadi senjata yang kuat pula. Aku tidak salah meminta hal itu, itu akan berguna tidak peduli berapa banyak aku berpikir.

"Ketiga, Untuk permintaanmu yang lain hal tersebut bisa dikabulkan!" Dewa

Dewa berkata dengan ekspresi kelelahan dan menghembuskan napas

"hah.." Dewa

"Itu saja sudah cukup" Second

Aku berkata kepada dewa seperti supaya tidak merepotkan lagi.

"Dunia mana yang ingin kamu tempati?" Second

"Aku ingin reinkarnasi di dunia yang terdapat pedang dan sihir" Second

"Ok, kamu mau direinkasikan dari bayi atau kamu memilih penampilan kamu dan di umur berapa?" Dewa

"Kalau begitu Aku ingin penampilanku seperti namikaze Minato dengan gaya rambut Kakashi dan di umur 16 tahun" Second

Aku memilih reinkarnasi kan pada umur 16 tahun Karena jadi anak kecil itu merepotkan, buang air kecil saja sudah bikin repot apalagi kalau mau Eee.

"Baiklah, setelah aku mengirim kamu keluar. Aku tidak bisa campur tangan karena itu dilarang" Dewa

"Baiklah, sekarang aku sudah siap" Second

Dewa menyentuh kepalaku lalu aku merasa ada entah apa yang merasukimu. Maksudku entah apa yang memasuki tubuhku sehingga aku merasakan tubuhku menjadi semakin kuat, aku merasakan ada sesuatu yang membuatku merasa nyaman. Seperti ada kekuatan yang masuk dalam tubuhku.

"Selamat tinggal Second" Dewa

"selamat tinggal Dewa" Second

kami saling mengucapkan perpisahan dan Dewa tersenyum padaku. Kemudian aku kehilangan kesadaranku.

Author : 482

(note: untuk revisi ceritanya tidak banyak berubah dichapter ini)

avataravatar
Next chapter