11 Phoenix Trial.

mungkin ada beberapa omong kosong, lagi pusing kepalaku pas nulis chapter ini wkwwkk.

❐❐❐❐❐❐

Dilahan yang luas, terlihat dua orang saling bertarung, bisa dilihat mereka masing-masing memegang senjata ditangan mereka.

Dua orang ini adalah Cang Yue dan Black Demon, Cang Yue memegang pedangnya dan Black Demon memegang tongkat pemukulnya.

Cang Yue menyerang Black Demon dengan pedang ditangannya secara membabi buta karena marah sekaligus sedih dengan kematian Yun Che.

"Ada apa gadis cantik? ... Apa kau marah karena aku membunuh wajah putih kecil itu? ... Hahaha .." Black Demon tertawa mengejek Cang Yue yang menyerangnya dengan membabi buta.

"Diam!! ... Aku pasti akan membunuhmu!!" Cang Yue berkata dengan dingin dan mengayunkan pedangnya dengan kuat kearah Black Demon.

* CLANG! *

Menangkis tebasan milik Cang Yue, Black Demon menjadi serius setelah merasakan kalau kultivasi mereka sama.

Tapi karena Black Demon terkena pukulan Yun Che tadi, dia tidak bisa mengalahkan Cang Yue.

Setelah beberapa saat bertarung, akhirnya Black Demon kelelahan dengan banyak luka sayatan ditubuhnya.

"Aku pasti membuatmu menyesal nanti karena berani menyerang ku, dasar pelacur!!" Kata Black Demon dengan marah dan mengerahkan semua kekuatan mendalamnya.

* BOOM *

Tanah disekitarnya retak seperti jaring laba-laba.

Cang Yue yang melihat ini juga tidak berdiam diri dan bersiap untuk menyerang dengan semua kekuatan mendalamnya.

Memusatkan semua energi mendalamnya ke pedangnya, Cang Yue melesat dengan cepat kearah Black Demon.

Black Demon juga menyerbu kearah Cang Yue dengan kekuatan mendalam penuhnya.

Saat saling berhadapan, Cang Yue menebas kearah leher Black Demon dengan kuat.

Tapi sebelum terkena lehernya, Black Demon menghalangi tebasan Cang Yue dengan tongkat pemukulnya.

* CLANG! *

* Grrtt *

Cang Yue dengan sekuat tenaga mencoba memotong tongkat pemukul milik Black Demon dan langsung memotong leherny.

"Hah!!"

* Swishh *

Pedang Cang Yue memotong tongkat pemukul Black Demon dan langsung menebas ke lehernya.

"!!!"

Black Demon langsung menegang dan ingin melompat mundur tetapi dia terlambat.

Sedetik kemudian, Black Demon melihat tubuhnya sendiri yang sudah tanpa kepala dan itu adalah pemandangan terakhirnya sebelum kesadarannya lenyap.

..

Melihat mayat tanpa kepala milik Black Demon tergeletak di tanah, Cang Yue hanya diam ketika dia mendengar seseorang berteriak.

"Kakak!"

Mengalihkan pandangannya kearah teriakan itu, Cang Yue melihat Feng Xian'er memeluk Yun Che yang sedang duduk dengan senyum diwajahnya.

Yun Che tersenyum karena sepertinya rencananya untuk membuat Cang Yue kehilangan sifat naif nya tentang membunuh itu salah, berhasil.

Dan mana mungkin tubuh Yun Che yang berada di ranah Divine Origin Realm bisa terluka dengan mudah oleh pedang acak.

Alasan tubuh Yun Che terluka itu hanya karena dia mengizinkannya, bahkan kultivator yang berada di ranah Divine Origin Realm masih harus berusaha dengan susah payah jika ingin melukai Yun Che.

"Saudara ... Yun .." kata Cang Yue dengan lemah sambil meneteskan air mata melihat Yun Che yang duduk.

Tanpa ragu, Cang Yue langsung berlari kearah Yun Che dan memeluknya dengan erat.

"Aku.. Aku pikir ... Aku kehilanganmu.. Saudara Yun .." mendarat di pelukan Yun Che, Cang Yue berkata dengan air mata membasahi pipinya.

Merasakan Cang Yue di pelukannya, Yun Che tersenyum dan mengusap punggungnya dengan lembut.

"Maaf membuatmu khawatir ..." Kata Yun Che dengan senyum diwajahnya.

"Mm ... Selama kamu baik-baik saja ... Dan saat aku melihat mu membunuh para bandit itu ..."

"Aku sadar betapa naif nya pikirananku ... Dan sekarang aku sudah menemukan alasan mengapa kita harus membunuh ... Terima kasih Yun Che." Kata Cang Yue sambil tersenyum dengan air mata diwajahnya.

"Perasaan saat membunuh itu sangat menyakitkan, kau pasti sangat menderita." Kata Yun Che dengan senyum pengertian dan memeluk Cang Yue dengan erat.

Cang Yue tidak menolak pelukan Yun Che dan membenamkan wajahnya ke leher Yun Che.

"Selanjutnya, selama aku bersamamu, aku pasti akan melindungi dan mencegah agar kau tidak terluka." Yun Che membisikan kata-kata itu dengan senyuman.

Mendengar ini, Cang Yue tersenyum indah dan menganggukkan kepalanya.

"Un ..."

'Tubuh Saudara Yun sangat hangat.' pikir Cang Yue saat memeluk Yun Che dan menutup matanya dengan lelah.

Mendengar nafas teratur milik Cang Yue, Yun Che tau kalau Cang Yue tertidur, jadi dia menggendongnya dengan gaya putri dan menoleh kearah Feng Baichuan.

"Patriark, aku akan menjalankan ujian Phoenix besok, untuk sekarang aku akan istirahat dulu. Dan untuk mayat para bandit, bisakah kalian mengurusnya?" Kata Yun Che.

Mendengar ini, Feng Baichuan dan yang lainnya terbangun dari keterkejutan mereka karena Yun Che yang tertusuk pedang masih hidup.

"Ah ... Tentu kami akan mengurus itu, dan silahkan beristirahat terlebih dahulu." Kata Feng Baichuan dengan sopan setelah keluar dari keterkejutannya.

Kemudian, Yun Che menoleh kearah dua bocah yang dari tadi melihatnya dan berkata.

"Kalian berdua juga, istirahatlah dulu."

Mendengar ini, Feng Xian'er dan Feng Zu'er menganggukan kepalanya.

"Baik kakak!" Mengatakan ini, mereka berdua pergi kearah ibu mereka.

Melihat kedua bocah kecil itu pergi, Yun Che tersenyum dan berjalan ke rumahnya yang ada di desa Phoenix dengan Cang Yue yang digendongnya.

.....

Malam hari, kamar Yun Che.

Saat ini, Yun Che sedang berbaring dengan satu tangan dibelakang kepalanya dan satu tangan memeluk Cang Yue yang tertidur pulas disampingnya.

"Kau sangat pandai bersandiwara bukan ..." Kata Jasmine tiba-tiba didalam SPP. ( Telepati )

Mendengar ini, Yun Che terkekeh sedikit dan berkata.

"Hehe ... Aku hanya ingin sifat naif milik Cang Yue menghilang ... Jika dia terus bersifat naif seperti sebelumnya, cepat atau lambat dia pasti akan menderita di dunia ini, dimana yang kuat mengatur segalanya ini." Kata Yun Che menjelaskan niatnya dengan mengusap rambut halus Cang Yue dengan lembut. ( Telepati )

Jasmine sebenarnya juga mengetahui jalan pikiran Yun Che tentang sifat naif milik Cang Yue, jadi saat Yun Che sekarat waktu itu Jasmine tidak mengatakan apapun.

"Sebenarnya Yun Che, aku ingin tau dari mana kau tentang Yue Wuya dan Realms of God? ... Apa kau juga berasal dari Alam Dewa?" Jasmine menanyakan sesuatu yang terus menerus muncul dikepalanya. ( Telepati )

"Sebelum menjawab, bisakah aku bertanya padamu?" Tidak menjawab, Yun Che malah bertanya pada Jasmine. ( Telepati )

"Hm ? ... Apa yang ingin kau tanyakan?" Kata Jasmine dengan bingung. ( Telepati )

"Apa kau bisa memberi tahuku tentang identitas mu di Alam Dewa?" Kata Yun Che. ( Telepati )

Mendengar ini, Jasmine tidak menolak dan memberitahu identitasnya. Bahkan jika Yun Che mengetahuinya, bukan berarti dia akan membencinya.

"Baik ... Namaku seperti yang kau tau Jasmine, dan aku adalah putri mahkota dari Star God Realm. Star God Realm adalah salah satu bintang terkuat di Eastern Divine Region." Ketika Jasmine mengatakan putri mahkota, ada kebencian terdengar dalam suaranya.

"Star God Realm adalah salah satu dari empat kerajaan yang menguasai Eastern Divine Region."

"Dan kekuatannya berasal dari warisan Twelve Star Gods yang memungkinkan penerima untuk segera memasuki ranah Divine Master Realm dan dengan cepat berkultivasi menjadi Guru Ilahi tahap akhir."

"Aku juga mewarisi salah satu dari Twelve Star Gods, yaitu Heavenly Slaughter Star God." Kata Jasmine menjelaskan identitasnya pada Yun Che. ( Telepati )

Yun Che hanya menganggukkan kepalanya karena dia sendiri sudah tau, dia hanya ingin tau apakah Jasmine mau memberi tahu identitasnya.

"Begitu." Kata Yun Che. ( Telepati )

"Eh ... Kau tidak terkejut?" Jasmine sedikit heran melihat Yun Che tidak terkejut dengan identitasnya. ( Telepati )

"Sedikit." Kata Yun Che dengan malas. ( Telepati )

"Hmph! ... Sekarang katakan pada Putri ini, apa kau berasal dari Alam Dewa?" Jasmine mendengus kesal mendengar jawaban Yun Che. ( Telepati )

Yun Che terkekeh mendengar Jasmine mendengus dan berkata.

"Tidak, aku bukan dari Alam Dewa, tapi aku tau tentang itu." ( Telepati )

"Hah? ... Bagaimana kau bisa tau!?" Kata Jasmine penasaran mendengar Yun Che bukan dari Alam Dewa tetapi dia tau. ( Telepati )

"Mungkin kau tidak percaya tetapi aku akan tetap menjelaskan ... Bla ... Bla

... Bla .."

Yun Che kemudian menceritakan omong kosong apa yang dia ceritakan juga pada Qingyue saat itu.

Yaitu tentang sebuah bola emas yang terserap kedalam tubuhnya, dan berkata kalau kekuatan yang sering ia gunakan juga berasal dari bola emas ini. Yun Che juga menambahkan beberapa sesuatu sedikit.

"Setelah bola emas itu terserap kedalam tubuhku, ada ingatan tentang Alam Dewa muncul di kepalaku. Mungkin didalam ingatan itu terdapat informasi tentang mu tetapi karena terlalu banyak, aku hanya mencoba melihat informasi yang penting seperti siapa sebenarnya ibu Qingyue." Kata Yun Che dengan menjelaskan omong kosongnya seolah itu benar-benar terjadi. ( Telepati )

"Sampai sekarang aku bahkan tidak tau apapun tentang bola emas itu ... Didalam ingatan yang masuk kedalam kepalaku, hanya disebutkan kalau nama bola emas itu adalah Author Seed." Kata Yun Che. ( Telepati )

(A/N : 😂🤣 )

Mendengar penjelasan yang dikatakan oleh Yun Che, Jasmine masih tidak percaya dan berkata.

"Author Seed? ... Apa kau serius? ... Tapi Putri ini pikir itu terlalu tidak masuk akal." ( Telepati )

"Kenapa kau menggunakan akal sehat untuk memikirkan itu? ... Apa kau lupa kalau ada Phoenix Trial Grounds disini?" Kata Yun Che mengingatkan Jasmine tentang Phoenix Trial Grounds. ( Telepati )

Mendengar ini, barulah Jasmine sadar bahwa apa yang dijelaskan oleh Yun Che tadi mungkin benar-benar terjadi.

"Yun Che, apa menurutmu kalau Author Seed yang terserap kedalam tubuhmu itu adalah warisan seorang Dewa Sejati? ... Seperti Darah Abadi Dewa Jahat misalnya?" Tanya Jasmine mencoba berspekulasi tentang Author Seed ini. ( Telepati ).

"Mungkin yang kau katakan itu benar." Kata Yun Che menyetujui spekulasi milik Jasmine tentang omong kosong yang dibuat oleh dirinya sendiri. ( Telepati )

Yun Che tidak merasa bersalah karena menyembunyikan Sistem dari para wanitanya, karena itu akan menjadi rahasia paling dalam milik Yun Che dan dia tidak akan pernah memberitahu siapapun tentang sistem.

Dia hanya akan memberi tahu mereka jika itu memang benar-benar diperlukan.

"Yah ... Kalau begitu, Putri ini ingin istirahat dulu." Kata Jasmine dengan nada tuan putri dan langsung melompat ke tempat tidur lembut yang Yun Che berikan seperti anak kecil.

Yun Che yang diluar SPP melihat bagaimana kebalikan antara perilaku dan omongan Tuan Putri Jasmine, hanya menggelengkan kepala dengan sedikit senyum diwajahnya.

Kemudian,setelah beberapa saat, Yun Che berkata dalam benaknya.

'Sistem, tunjukkan quest yang belum aku selesaikan.'

Kemudian, sebuah panel biru permainan muncul didepannya.

"Ding! Ongoing Quest:

・Musnahkan Sekte Xiao yang ada di New Moon City, 6 hari tersisa!

- Hadiah : Gate of Babylon ( Noble Phantasm Ex Rank )

・Tantang ujian Phoenix dan hilangkan kutukan Klan Phoenix, 2 bulan tersisa!

- Hadiah : Unlimited Blade Works ( Noble Phantasm Ex Rank )"

'Karena besok aku akan menantang ujian Phoenix dan mungkin membutuhkan waktu lebih dari 6 hari, lebih baik aku musnahkan sekte Xiao terlebih dahulu.' pikir Yun Che melihat panel Sistem yang menunjukkan sisa waktu untuk memusnahkan Sekte Xiao yang ada di New Moon City.

Setelah memikirkan itu, Yun Che menoleh kearah Cang Yue yang tidur pulas disampingnya dan mencium keningnya.

Kembali, Yun Che keluar dari kamar dengan hati-hati agar tidak membangunkan Cang Yue yang tertidur.

Keluar dari rumahnya, Yun Che tidak melihat orang-orang dari klan Phoenix, kemungkinan semua orang sedang beristirahat.

Kemudian, Yun Che terbang dengan energi mendalamnya dan pergi melesat menuju ke daerah luar New Moon City.

....

Tiba di daerah luar New Moon City, Yun Che menyebarkan energi mendalamnya untuk melihat dimana posisi Sekte Xiao.

Karena Yun Che sudah berada di ranah Tyrant Profound Realm 10, dia bisa menghilangkan kehadirannya dan tidak terdeteksi oleh seseorang di New Moon City.

Yah, bukannya mereka bisa mendeteksi Yun Che yang sudah berada di ranah Tyrant Profound Realm 10 yang setara dengan Emperor of Divine Phoenix Empire.

"Hehe ... Ketemu kau!" Kata Yun Che setelah menemukan posisi Sekte Xiao berada.

Kemudian, sebuah busur muncul di tangan kiri Yun Che, ini berbeda dari busur yang Yun Che gunakan ketika dia menggunakan Caladbolg untuk membunuh Eagle Storm.

Busur yang dipegang oleh Yun Che adalah busur milik Archer of Red, Atalanta di Fate/Apocrypha.

Ditangan kanannya, muncul dua anak panah diantara jari-jarinya. Kemudian, Yun Che mengucapkan mantra sambil memposisikan anak panah untuk memanah.

"Dengan busur dan anak panahku, aku dengan hormat meminta perlindungan ilahi dari dewa matahari Apollo dan dewi bulan Artemis."

Membidik langit di atas New Moon City, dua anak panah bersinar cahaya hijau kebiruan dengan kepulan asap hijau transparan disekitarnya.

"Aku mempersembahkan bencana ini - Phoebus Catasthrophe!"

* PEW! *

Kedua anak panah bersinar hijau melesat dengan cepat ke atas langit New Moon City, kemudian menghilang digantikan dengan cahaya pelangi berkelap-kelip.

* Whooooosh! *

Dan detik berikutnya, langit New Moon City bersinar cahaya biru cerah dan jutaan energi biru yang berbentuk anak panah melesat kebawah, atau lebih tepatnya kearah tempat dimana sekte Xiao berada.

Kebetulan, Xiao Ma yang berada diluar sekte Xiao melihat serangan ini, langsung terbang dan penghalang untuk melindungi sekte.

Kemudian, Phoebus Catasthrophe mengenai dengan penghalang milik Xiao Ma dan membuat suara ledakkan beruntun.

* BOOM * ... * BOOM * ... * BOOM *

"Sial! ... Siapa yang berani menyerang Sekte Xiao ku!?!" Kata Xiao Ma dengan marah merasakan kuatnya serangan yang dihalanginya.

Xiao Ko, Xiao Ochin dan Xiao Chin mendengar suara ledakan itu langsung bergegas keluar dan terkejut melihat serangan ini.

Xiao Tiannan dan para anggota Sekte Xiao lainnya juga ikut keluar dan panik melihat serangan besar ini.

Xiao Ma yang merasakan mereka bertiga langsung berteriak dengan keras tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kalian semua!! ... Bantu aku membuat penghalang!!"

Mendengar teriakan Xiao Ma. Mereka semua terbangun dari keterkejutan mereka dan langsung membuat penghalang untuk membantu Xiao Ma.

"Apa-apaan ini!? ..." Kata Xiao Ko dengan marah.

"Aku tidak tau, tapi sepertinya ada seseorang yang menyerang kita!" Jawab Xiao Ma dengan tatapan penuh amarah.

Xiao Ochin dan Xiao Chin tidak mengatakan apapun dan hanya berusaha sekuat tenaga untuk memperkuat penghalang.

Kemudian, Xiao Tiannan yang berada di belakang Xiao Ma menyadari sesuatu dan berteriak.

"Grand Elder! ... Aku pikir yang menyerang kita adalah seseorang yang memusnahkan Sekte Xiao Utama!!"

Mendengar ini, Xiao Ma terkejut sesaat sebelum berteriak dengan keras.

"Sialan!! ... Kalau kau bukan pengecut, munculah dihadapan ku!!!" Teriak Xiao Ma mencoba memancing Yun Che keluar.

Yun Che yang berada di luar New Moon City melihat bagaimana Xiao Ma berteriak hanya tersenyum mengejek dan menyiapkan busurnya lagi.

Tapi kali ini, Yun Che tidak menyerang menggunakan Phoebus Catasthrophe.

Membidik kearah Sekte Xiao, Yun Che dengan cepat menembakan anak panah secara beruntun.

* PEW! * .. * PEW! * .. * PEW! * .. * PEW! *

Yun Che tersenyum melihat anak panah melesat dengan kecepatan tinggi kearah sekte Xiao.

Xiao Ma yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan Phoebus Catasthrophe melihat cahaya biru terbang kearahnya dan grand elder lainnya langsung berteriak memperingatkan.

"Hati-hati!! ... Ada sesua-"

* STAB *

Sebelum Xiao Ma menyelesaikan perkataannya, anak panah menembus kepalanya dan merobek otaknya yang membuatnya mati seketika. Kemudian, tubuhnya terjatuh dari langit.

* CRACKK! *

Karena Xiao Ma mati, penghalang otomatis melemah dan langsung retak terkena serangan beruntun Phoebus Catasthrophe.

Xiao Tiannan dan anggota lainnya yang melihat ini merasa ngeri, dan itu terlihat di wajah mereka.

"Xiao Ma!!" Melihat Xiao Ma yang terjatuh dari langit, Xiao Ko, Xiao Ochin dan Xiao Chin berteriak khawatir.

Kemudian mereka bertiga juga tertembus anak panah itu dan seketika mereka mati.

* STAB * .. * STAB * .. * STAB *

* CRANGG!! *

Dengan kematian mereka bertiga, penghalang yang melindungi sekte Xiao hancur, dan energi biru yang berbentuk anak panah langsung membantai mereka semua yang ada disana.

* BOOM * .. * BOOM * .. * BOOM * ..

"Ahhkk ... Aku tidak ingin mat-"

"Ya Tuhan! ... Ahhhk."

"Kasihanilah !! Ahhkkk."

Terdengar teriakan putus asa para anggota Sekte Xiao disela-sela suara ledakan itu.

Setelah beberapa saat, debu berterbangan dan serangan beruntun Phoebus Catasthrophe berhenti.

Saat debu menghilang, terlihat bangunan sekte Xiao yang sudah hancur lebur menjadi reruntuhan dengan banyak mayat tergeletak disana.

Beberapa sekte yang ada di New Moon City mendengar ledakan itu langsung keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Dan ketika mereka sampai, mereka melihat bangunan sekte Xiao sudah hancur dengan banyak mayat berserakan dimana-mana.

Mereka langsung merasa ngeri melihat pemandangan ini. Kemudian, mereka semua langsung kembali dan melaporkan apa yang terjadi pada para tetua mereka.

Saat para sekte di New Moon City panik, Yun Che yang menjadi penyebabnya saat ini sedang melayang di langit sambil mendengarkan notifikasi dari Sistem.

"Ding! Berhasil memusnahkan Sekte Xiao yang ada di New Moon City!"

"Ding! Host bisa menggunakan Gate of Babylon ( Noble Phantasm Ex Rank )!"

"Ding! Hadiah berupa Skill akan langsung bisa host gunakan dan Hadiah berupa item akan disimpan diinventaris!"

Mendengar ini, Yun Che tersenyum senang, kemudian Yun Che mengeluarkan pedang masing-masing dari <Gate of Babylon> dan <Arc of Babylon>.

(A/N: Gate of Babylon ( Arc of Embodiment ) → Arc of Babylon ... Itu ga bakal pernah dipake kok, cuma nama doang )

Memegang kedua pedang ditangannya, Yun Che membenturkan kedua pedang itu satu sama lain dengan kuat.

* CRANG! *

Pedang yang dia ambil dari Arc of Babylon hancur saat berbenturan dengan pedang yang dia ambil dari Gate of Babylon.

"He ~ ... Ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh Sistem." Kata Yun Che melihat pedang yang hancur ditangannya.

Selesai mencoba eksperimen nya, Yun Che terbang ke klan Phoenix dengan kecepatan tinggi.

Setelah sampai di klan Phoenix, Yun Che masuk kerumahnya dan kembali ke kamar.

Saat memasuki kamar, Yun Che melihat Cang Yue yang masih tertidur.

Dengan senyum diwajahnya, Yun Che berjalan ke tempat tidur dan berbaring disebelah Cang Yue sambil memeluknya dan tertidur.

Cang Yue yang sepertinya merasakan Yun Che didekatnya juga meringkuk ke dada Yun Che dan senyum muncul diwajahnya.

...

Keesokan harinya, kamar Yun Che.

Membuka matanya, Cang Yue melihat Yun Che yang tersenyum padanya dan berkata.

"Selamat pagi, Senior." Kata Yun Che sambil tersenyum.

Melihat Yun Che, Cang Yue memerah tetapi masih menjawab.

"S-Selamat pagi Saudara Yun." Kata Cang Yue dengan gugup.

Melihat reaksi Cang Yue, Yun Che terkekeh dan berdiri dari kasur sambil berkata.

"Senior, aku akan menantang Ujian Phoenix hari ini. Mungkin akan memakan waktu cukup lama."

Mendengar ini, Cang Yue tersenyum hangat dan berkata.

"Aku akan menunggumu, Saudara Yun."

Yun Che tersenyum mendengar jawaban Cang Yue. Kemudian mereka berdua bersiap dan keluar ke tempat dimana Ujian Phoenix dilakukan.

..

Di sebuah gunung di belakang desa klan Phoenix, terlihat banyak orang sepertinya menunggu sesuatu.

Salah satu dari mereka adalah Feng Baichuan, Patriark klan Phoenix yang sedang menunggu Yun Che yang ingin mencoba Ujian Phoenix.

Setelah beberapa saat, Feng Baichuan melihat Yun Che yang datang kesini bersama Cang Yue disampingnya.

"Saudara Yun, apa kau benar-benar ingin mencoba Ujian Phoenix ini?" Tanya Feng Baichuan dengan khawatir.

Bagaimanapun Yun Che adalah penyelamat mereka, jadi Feng Baichuan setidaknya ingin memberi Yun Che peringatan tentang betapa berbahayanya Ujian Phoenix ini.

Mendengar kekhawatiran Feng Baichuan hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya dengan yakin.

"Mm ... Aku ingin mencoba Ujian Phoenix ini Patriark, dan jika berhasil itu juga mungkin bisa membuat kutukan Phoenix kalian menghilang." Kata Yun Che.

Mendengar perkataan Yun Che, Feng Baichuan hanya bisa menghela nafas mengalah.

"* Sigh * Sepertinya aku tidak bisa menghentikau .... Baiklah, aku akan membiarkanmu masuk segel ini ... Tapi ingat, berhati-hatilah." Kata Feng Baichuan dan membuka segel.

Yun Che mengangguk mendengar ini dan menoleh ke Cang Yue disampingnya dan berkata.

"Tunggu aku, Senior."

"Un ..."

Cang Yue mengangguk dengan senyum hangat.

Kemudian, Yun Che melangkah ke Ujian Phoenix.

Saat memasuki Ujian Phoenix, Yun Che telah melihat bahwa dunia disekitarnya telah berubah menjadi kegelapan tak terbatas.

Tak lama kemudian, Yun Che melihat garis emas di kegelapan tak terbatas ini dan berubah menjadi sepasang mata emas besar yang menatapnya.

Ini adalah mata Phoenix yang akan menguji Yun Che.

Yun Che yang dari tadi mengamati mata Phoenix, mendengar sebuah suara kuno disekitarnya.

"Manusia ... Selamat datang. Aku adalah jiwa abadi yang ditinggal Phoenix disini. Namun aku juga bagian dari eksistensi Phoenix itu sendiri."

"Apa kau siap untuk melakukan Ujian ini?"

Mendengar pertanyaan Roh Phoenix, Yun Che tersenyum dan berkata dengan yakin.

Jasmine didalam SPP juga terbangun dan ingin melihat seperti apa Ujian Phoenix ini.

"Aku siap!"

"Baiklah, Ujian dimulai ..."

"Ujian pertama .. Purgatory Flame Demon."

Seketika tanah dibawah kaki Yun Che berubah menjadi merah tua. Batu-batu berserakan dengan tanah terbelah dan magma keluar dari situ. Yun Che juga melihat banyak gunung-gunung berwarna merah seolah mereka bisa kapan saja memutahkan magma darinya. Langit yang Yun Che lihat juga berwarna merah.

Yun Che merasa suhu disana semakin panas dari waktu ke waktu, namun itu bukanlah masalah untuknya karena dia memiliki afinitas dengan api yang dia dapat dari menelan Fire Seed.

Kemudian, tanah yang disana menjadi meninggi yang membuat Yun Che harus melompat ke dataran yang tinggi untuk menghindari magma yang meluap dari bawah.

Jika lingkungan ini dilihat oleh manusia biasa yang ada di kehidupan sebelumnya, mereka pasti akan mengatakan kalau ini adalah neraka penyucian.

Melihat kebelakang, Yun Che melihat lava membentuk sebuah tubuh yang dan menjadi sebuah Golem lava yang berukuran sangat besar.

Yun Che bisa merasakan kalau Golem Lava ini berada di ranah puncak True Profound Realm yang bagi Yun Che hanyalah goreng kentang.

Kemudian, Yun Che melihat Golem itu menyemburkan sebuah bola api yang sangat besar kearahnya dengan kecepatan tinggi. Bahkan mungkin orang yang berada di ranah Spirit Profound Realm tidak akan mampu bertahan jika terkena serangan ini.

Melihat bola api yang terbang kearahnya, Yun Che tersenyum sedikit dan memusatkan sedikit energi mendalam ke kepalan tangannya, saat berikutnya, Yun Che melompat kearah bola api itu yang membuat tanah dibawahnya hancur.

* Crack! *

Saat bola api berada dihadapannya, Yun Che memukulnya dengan keras yang membuat bola api itu meledak.

* BOOM *

Yun Che tidak terluka sedikitpun dan masih menerjang kearah Golem itu dengan kecepatan tinggi.

* BOOM! *

Tiba dihadapannya, Yun Che memukul kepala Golem itu yang menyebabkan kepalanya langsung hancur dan Yun Che mendengar suara kuno itu berbicara lagi.

"Ujian Kedua ... Arrow of the Phoenix."

Kemudian, Yun Che melihat langit diatasnya menjadi gelap gulita sebelum bersinar cahaya merah dan terlihat ribuan panah api melesat kebawah.

Yun Che bisa merasakan kalau energi mendalam pada anak panah api itu setara dengan serangan seseorang di ranah puncak Spirit Profound Realm.

Melihat ini, Yun Che tersenyum sedikit dan menggumamkan sesuatu yang hanya bisa didengarnya.

"<Gate of Babylon>"

Ribuan portal emas muncul dibelakangnya dan muncul berbagai senjata siap untuk meluncur menghancurkan semua panah api yang datang kearahnya.

Tahta emas muncul dibelakang Yun Che, dan Yun Che langsung duduk dengan kaki menyilang dan menyandarkan kepalanya di tangan dengan senyum diwajahnya.

Kemudian, Yun Che mendengus kecil dan ribuan senjata melesat untuk menyerang panah api yang terbang kearahnya.

* BOOM! * .. * BOOM! * .. * BOOM! *..

Suara ledakan beruntun terdengar di tempat itu ketika berbagai senjata membuat kontak dengan panah api.

...

Entah berapa lama, akhirnya panah api itu berhenti. Melihat panah api yang berhenti menyerang, Yun Che juga menghilangkan semua portalnya dan berkata.

"Apa Ujian Phoenix ini sangat mudah?"

Roh Phoenix yang mendengar ini berkata dengan sedikit kagum.

"Aku tidak menyangka kau akan begitu mudah menyelesaikan ujian pertama dan kedua."

"Dengan teknik portal anehmu, itu bisa dibilang sangat curang tapi karena kau lolos, berarti lolos. Aku tidak bisa menolaknya."

"Hahaha ... Terimakasih untuk pujiannya." Kata Yun Che tertawa mendengar apa yang dikatakan Roh Phoenix.

"Dan kalau tidak salah, tubuhmu memiliki nafas Evil Gods tetapi pada saat yang bersamaan juga bukan." Kata Roh Phoenix dengan heran tetapi tidak bertanya.

"Baiklah ... Saatnya ujian ketiga, ujian ketiga adalah cobaan hati tanpa terkait dengan api."

"Ingat ... Ini adalah Ujian Hati." Kata Roh Phoenix sebelum Yun Che merasakan pengelihatannya menjadi gelap.

Ketik Yun Che mendapatkan kembali pengelihatannya, dia melihat kalau dirinya berada disebuah kamar modern, bukan kamar seperti yang biasa lihat.

Kemudian Yun Che menyadari kalau ini adalah ingatannya selama di kehidupan sebelumnya, wajahnya juga bukan Yun Che.

Melihat ke cermin, Yun Che melihat bahwa tubuhnya menjadi seorang anak kecil sekitar umur 7 tahun.

Sesaat kemudian, sebuah suara wanita memotong pikiran Yun Che.

"Sandi! ... Ayo berangkat!"

Mendengar suara ini, tubuh Yun Che atau Sandi menggigil. Setelah menenangkan dirinya, Yun Che keluar dari kamarnya dan melihat seorang wanita sedang menunggunya.

"Ibu .." Kata Yun Che dengan pelan.

"Mm .. Ayo berangkat, ayahmu sudah menunggu didepan." Kata Ibunya.

Kemudian, Yun Che ingat kalau ingatan ini adalah hari dimana dia kehilangan orang tuanya.

"Hei! ... Kalian lama sekali! .. aku sudah menunggu didepan tau!" Sebuah suara terdengar dari pintu masuk rumah.

Mengalihkan pandangannya kearah suara, Yun Che melihat seorang pria yang penampilannya sangat mirip dengan tubuh Yun Che saat ini.

Melihat kedua orangtuanya di kehidupan sebelumnya, Yun Che hanya berdiri diam, tidak ada yang tau apa yang dipikirkannya.

Ayah dan ibu Yun Che melihat Yun Che terdiam khawatir.

"Sandi .. apa kamu baik-baik saja?" Tanya Ibunya dan mendekatinya.

"Benar .. ada apa?" Ayahnya juga bertanya dan mendekatinya.

Saat mereka berdua akan menyentuhnya, Yun Che mengangkat kepalanya dan menatap mereka dengan Mystic Eyes of Death Perception nya.

Sebuah pisau juga muncul ditangannya saat dia berkata dengan dingin.

"Aku memang menyayangi kalian berdua, tapi kalian berdua saat ini hanyalah ilusi belaka." Kata Yun Che dengan dingin dan membunuh mereka berdua dengan pisau ditangannya.

Detik berikutnya, pengelihatannya kembali menjadi gelap dan mata Roh Phoenix terlihat.

Melihat Roh Phoenix, Yun Che berkata dengan nada biasa.

"Apa aku gagal?"

Mendengar ini, Roh Phoenix terdiam dan memikirkan sesuatu.

"Karena kau sudah tau dari awal kalau itu hanyalah ilusi, bisa dibilang kau lolos ujian ketiga ini." Kata Roh Phoenix setelah terdiam sebentar.

"Hm??" Yun Che sedikit terkejut mendengar kalau dirinya lolos.

"Selamat manusia yang membawa warisan Evil God, kau adalah orang kedelapan yang lolos ujian ketiga."

"Meskipun kau membunuh mereka, itu karena kau tau kalau mereka hanyalah ilusi dan kau juga bukan orang pertama yang melakukan itu."

"Jadi selamat, kau telah lulus ujian dan mendapatkan hadiah dari sang Phoenix."

"Kau akan mendapatkan tiga hadiah dari sang Phoenix: Darah Phoenix, Divine Phoenix Pil dan kamu akan memiliki kesempatan untuk mempelajari <World Ode of the Phoenix>" Kata Roh Phoenix menjelaskan hadiah yang didapat oleh Yun Che.

"Sekarang aku akan memberimu darah Phoenix." Ketika Roh Phoenix mengatakan ini, Yun Che melihat sesuatu melesat kearahnya dan langsung memasuki tubuhnya.

Kemudian, Yun Che menyerap darah Phoenix itu menggunakan Sin of Gluttony Body miliknya.

Dalam proses penyerapan, energi mendalam berwarna oranye menutupi seluruh tubuhnya.

Setelah beberapa detik, energi mendalam yang menutupi seluruh tubuhnya menghilang yang artinya Yun Che berhasil menyerapnya.

Sekarang, Yun Che memiliki garis berwarna oranye di rambutnya yang hitam tapi yang paling menonjol adalah tanda api berwarna emas di dahinya.

Yun Che juga mendengar notifikasi dari Sistem.

"Ding! Menyerap darah Phoenix, mendapatkan kemampuan:

・Afinitas dengan elemen Api meningkat!

・World Ode of the Phoenix versi lengkap!"

Mendengar ini, Yun Che tidak mengatakan apapun karena dia pasti akan sangat jarang menggunakan Seni Mendalam itu.

Roh Phoenix yang melihat betapa cepatnya Yun Che menyerap darah Phoenix kagum, kemudian dia berkata.

"Dengan ketiga tetes darah Phoenix itu, setidaknya umurmu meningkat selama 300 tahu. Sekarang aku akan memberikan dua hadiah lainnya."

Kemudian didepan Yun Che, muncul sebuah pil dan batu giok.

"Ini adalah Pil Divine Phoenix dan sedikit sobekan dari <World Ode of the Phoenix>."

Melihat World Ode of the Phoenix yang hanya memiliki tahap kelima dan keenam bertanya pada Roh Phoenix.

Kemudian, Roh Phoenix menceritakan tentang bagaimana World Ode of the Phoenix kehilangan tahap pertama sampai keempat dan hanya tersisa tahap kelima dan keenam.

Sebenarnya, Yun Che tidak perlu untuk memahami ini karena sistem sudah melengkapi World Ode of the Phoenix itu saat dia menyerap darah Phoenix tadi.

Setelah memberi semua hadiah dari Phoenix, Roh Phoenix menghilang dengan sedikit peringatan.

"Sedikit peringatan untukmu, setelah kau pergi dari sini jangan mengatakan apapun tentang Ujian ini. Meskipun kultivasimu sudah sangat tinggi, tetaplah berhati-hati!"

Kemudian, Yun Che keluar dari Trial Grounds.

....

Melangkah keluar dari Trial Grounds, Yun Che melihat Cang Yue yang menunggunya didepan segel.

"Senior! ... Aku berhasil lolos dari Ujian Phoenix ini." Kata Yun Che dengan senyum diwajahnya.

Cang Yue yang melihat Yun Che tersenyum dan berkata.

"Syukurlah kamu tidak terluka."

Mendengar ini, Yun Che hanya tertawa sedikit dan berkata.

"Jangan khawatir Senior. Ngomong-ngomong, berapa lama aku berada di dalam Trial Grounds?"

"Itu hanya 10 hari Saudara Yun." Kata Cang Yue dengan senyum.

Yun Che terkejut mendengar bahwa dia berada di Trial Grounds sangat lama. Kemudian Yun Che menghela nafas lega karena dia sudah menyelesaikan Quest untuk memusnahkan Sekte Xiao.

Kemudian, Yun Che mengajak Cang Yue untuk bertemu dengan Feng Baichuan dan menghilangkan kutukannya.

Feng Baichuan dan semua orang di desa sangat berterima kasih kepada Yun Che karena telah menghilangkan kutukan mereka yang telah ada selama ribuan tahun.

Yun Che juga mengajari mereka semua World Ode of the Phoenix tahap pertama sampai tahap keempat.

Saat ini, Yun Che dan Cang Yue berada diluar gerbang desa klan Phoenix. Feng Baichuan dan semua di desa juga ada disana.

Mereka akan segera meninggalkan desa ini dan pergi ke Blue Wind Profound Palace.

"Kakak! ... Apa kita akan bertemu lagi?" Kata Feng Xian'er melihat Yun Che yang akan pergi.

Mendengar ini, Yun Che berlutut didepan Feng Xian'er dan berkata sambil menepuk kepalanya dengan lembut.

"Jadilah kuat, jika kalian menjadi lebih kuat, kakak pasti akan menemui Xian'er lagi. Dan ini adalah hadiah dari kakak."

Kata Yun Che dan memasang jepit rambut berbentuk burung Phoenix di kepala Feng Xian'er.

Melihat jepit rambut yang diberikan Yun Che, Feng Xian'er tersenyum dan berkata dengan penuh tekad.

"Un! ... Xian'er akan menjadi lebih kuat agar kakak menemui Xian'er lagi!"

Kemudian, Feng Xian'er mencium pipi Yun Che dan langsung berlari bersembunyi dibelakang ibunya.

"S-Setelah Xian'er menjadi lebih besar dan kuat ... X-Xian'er pasti akan menjaga kakak seperti kakak perempuan Yue menjaga kakak." Kata Feng Xian'er dengan gugup.

Mendengar ini, Yun Che tersenyum dan berkata. Sedangkan Cang Yue yang mendengar ini memerah.

"Un ... Kakak akan menunggu."

Wajah Feng Xian'er bersinar mendengar jawaban Yun Che.

Kemudian, Yun Che dan Cang Yue terbang menjauh dari desa dengan menaiki punggung Xiaoxue.

Dalam perjalanannya, Yun Che mendengar notifikasi dari Sistem.

"Ding! Berhasil lolos Ujian Phoenix dan menghilangkan kutukan klan Phoenix!"

"Ding! Host bisa menggunakan Unlimited Blade Works ( Noble Phantasm Ex Rank )!"

"Ding! Hadiah berupa Skill akan langsung bisa host gunakan dan Hadiah berupa item akan disimpan diinventaris!"

Mendengar ini, Yun Che tersenyum dan tidak mengatakan apapun.

Segera mereka berdua terbang kearah Blue Wind Profound Palace dengan kecepatan yang stabil.

.....

Beri ulasan jika cerita ini menarik!

avataravatar
Next chapter