1 chapter 1 - Pedang Kaisar

Didalam Istana Kekaisaran Samaratungga, Ratu Sitarai melahirkan anak keduanya yang bernama Pangeran Arima.

Pangeran Zassy begitu bahagia melihat kelahiran adiknya, Kaisar Baykyu mengangkat Pangeran Zassy ke pangkuannya agar dia bisa melihat wajah adiknya yang sekarang ada didalam keranjang bayi.

"Pangeran Zassy, apakah kamu bahagia memiliki adik?"

"iya, saya bahagia sekali ayah." Pangeran Zassy yang masih berumur 5 tahun menggunakan bahasa sopan di Istana.

"sekarang kamu adalah seorang kakak. Apakah kamu sanggup memikul tanggung jawab sebagai kakak untuk melindungi adikmu?"

"aku sanggup! Aku akan melindungi adik-adikku!"

......¤¤¤¤¤......

( 3 tahun kemudian)

Di perpustakaan istana Kekaisaran Samaratungga beberapa Dayang sedang membicarakan tentang keluarga Kaisar.

"ternyata Pangeran Arima tidak memiliki elemen layaknya orang biasa seperti Ratu Sitarai."

"iya sayang sekali, padahal Kaisar Baykyu adalah Kaisar terkuat didunia. Tapi beliau mendapatkan ke tidak beruntungan seperti ini."

"andai saja Kaisar mau menikahi wanita lain selain Ratu Sitarai, pasti beliau akan memiliki keturunan yang lebih baik."

Tak sengaja Pangeran Zassy yang kini berumur 8 tahun mendengarkan gosip beberapa dayang yang berada disamping ruangannya membaca. "....."

"meskipun adikku tidak memiliki elemen apapun, tapi dia memiliki aku yang akan selalu menjaganya." pikir Pangeran Zassy.

......¤¤¤¤¤......

(3 tahun kemudian)

Pangeran Arima bersekolah disekolah kerajaan bersama para bangsawan yang merupakan anak dan cucu para Raja. Dalam satu kelas hanya ada 5 siswa mereka adalah Pangeran Arima, Vitte, Tyora, Cirola dan Hasle.

Saat Guru mengajarkan cara menyalakan Api dengan elemen, semua anak dapat dengan mudah menyalakan Api pada sebuah batang kayu. Tapi Pangeran Arima tidak juga mampu menyalakan Api pada lilin, hingga pelajaran berakhir dan guru sudah keluar kelas.

"payah sekali." gerutu Putri Hasle yang merupakan anak bungsu dari Raja Zuhhud. Kemudian dia keluar ruang kelas setelah pelajaran berakhir.

Vitte, Tyora dan Cirola menyudutkan Pangeran Arima di ujung ruang kelas.

"kalian mau apa?" tanya Pangeran Arima.

"Pangeran Arima, aku dengar kamu adalah putra dari Kaisar Baykyu. Ayo tunjukkan kekuatanmu pada kami." ucap pangeran Vitte berumur 7 tahun yang merupakan anak bungsu dari Raja Reirang.

"iya, ayo tunjukkan pada kami." ucap bangsawan Tyora yang berumur 6 tahun, cucu dari Raja Agata.

"tunjukkan pada kami." ucap pangeran Cirola berumur 6 tahun yang merupakan anak ke 12 dari Raja Juhunna.

"baiklah, aku akan berusaha." jawab Pangeran Arima yang belum yakin dengan kemampuannya.

Pangeran Arima yang berumur 6 tahun kebingungan karena betapa keraspun dia berusaha. Dia tetap saja tidak bisa menyalakan Api pada lilin.

"hanya Api kecil saja kamu tidak bisa menyalakannya, Itu artinya kamu adalah pecundang." ejek Vitte.

"pecundang!, pecundang!, pecundang!" ejek Vitte, Cirola dan Tyora secara bersama sama dengan mengitari Pangeran Arima yang matanya sudah mulai berkaca-kaca.

"huuu....huuuuuu...." tangis Pangeran Arima yang mendapatkan ejekan, karena dia hanya bisa meratapi nasipnya.

"Hentikan!" Pangeran Zassy menyelamatkan pangeran Arima yang tidak memiliki elemen. saat dia diejek oleh teman sekelasnya.

"itu pangeran Zassy!"

"apa yang kalian lakukan pada adikku?!" Pangeran Zassy pasang badan didepan Pangeran Arima.

"maafkan kami, kami hanya ingin bermain-main. Benarkan Pangeran Arima?" dalih Vitte dengan sorot mata mengancam pada Pangeran Arima yang berada dibelakang Pangeran Zassy.

"kami tidak sedang bermain-main, mereka memang sedang mengejekku." Pangeran Arima sedikit takut dengan bersembunyi dibalik punggung Kakaknya.

"jadi, kalian ingin mencari masalah ya?" mata Pangeran Zassy yang berumur 11 tahun melotot memandang 3 anak teman sekelas adiknya.

"kami tidak ingin mencari masalah dengan anda Pangeran Zassy. Kami mohon undur diri." Ville, Tyora dan cirola berbalik menuju pintu keluar.

"tunggu."

Kaki ke Ville, Tyora dan Cirola terhenti.

"kalau aku tahu kalian membully adikku lagi. Aku tidak akan memaafkan kalian!" Pangeran Zassy mengeluarkan ancaman dengan tegas.

Ville berbalik kemudian berkata. "Pangeran Zassy, tidakkah anda merasa. Selama ini anda terlalu berlebihan melindungi adik anda?"

"..."

"kata ayahku, burung tidak akan pernah bisa terbang jika dia takut jatuh. Teman-teman ayo kita kembali." Ville berbalik dan bersama ke2 temannya keluar pintu kelas.

"...."

Pangeran Arima yang masih berlindung di belakang dengan memeluk kakaknya dan berkata. "terimakasih kakak."

Sambil tersenyum Pangeran Zassy mengusap rambut adiknya.

......¤¤¤¤¤........

(2 tahun kemudian)

Kaisar Baykyu bermain dengan kedua putranya didalam kediaman Kaisar. Dia begitu menyayangi kedua putranya, tapi perhatian Kaisar Baykyu lebih banyak tertuju pada Pangeran Arima. Kondisi fisik pangeran Arima sangat baik meskipun dia tidak memiliki elemen tapi Kaisar terlalu terfokus padanya.

Ratu Sitarai mengajari Pangeran Zassy beberapa buku teknik berperang. Tapi mata Pangeran Zassy sesekali melirik kearah ayah dan adiknya yang asyik bermain hingga bermain disekitar kolam.

Entah kenapa Pangeran Zassy selalu merasakan Aura misterius dari dalam sebuah kotak didalam Kediaman Kaisar. Aura itu membuat hatinya begitu terpatri dan begitu cocok dengan sesuatu yang ada didalam kotak itu. Seumur hidup dia tidak pernah merasakan perasaan ini. Aura didalam kotak itu seakan terus memanggilnya untuk membuka dan mengambil isi dari kotak itu. Matanya melebar, air liur seakan mau menetes dari sudut bibirnya, rasa penasarannya semakin meluap setiapkali dua berkunjung di kediaman Kaisar. Tapi tak sekalipun Pangeran Zassy mengucapkan keinginannya karena dia tahu bahwa isi dari kotak itu sangatlah berharga bagi Ayahnya. Karena kotak itu disimpan dibalik ranjang Kaisar yang menandakan bahwa Kaisar begitu menjaganya.

Selama ini Kaisar Baykyu menghabiskan waktu lebih banyak dengan pangeran Arima jika Pangeran Zassy tidak ada. Meskipun kasih sayang Ayahnya tidak berkurang sedikitpun pada Pangeran Zassy. Tapi Setiap kali Ayahnya menunjukkan perhatian pada adiknya, dadanya terasa sangat sakit dan pedih karena iri. Tapi Pangeran Zassy dengan sekuat tenaga memendamnya dan mencoba berpikir positif pada adiknya.

Hari ini seperti hari-hari biasanya, Pangeran Zassy yang sudah berumur 13 tahun datang kedalam kediaman Kaisar. Disana Pangeran Arima dan Ibunya Ratu Sitarai sudah duduk dalam ruangan. Kaisar Baykyu membentangkan kedua tangannya lebar dan memeluk Pangeran Zassy yang baru datang dengan penuh kehangatan. Ibunya yang sedang hamil 8 bulan duduk dibelakang meja, tersenyum melihat pemandangan didepannya.

"Kalian berdua duduklah dengan rapi." ucap Kaisar Baykyu.

Pangeran Zassy

Umur 13 tahun

Pangeran pertama dari Kekaisaran Samaratungga

pangeran Arima

Umur 8 Tahun

Pangeran ke 2 Kekaisaran Samaratungga

Kemudian Kaisar mengambil sebuah kotak yang berada dibalik ranjang Kaisar. Seketika mata Pangeran Zassy melebar dan bercahaya, tapi cahaya dimatanya redup saat dia merasakan Aura yang berbeda terpancar dari kotak yang saat ini Kaisar bawa. Kaisar menaruh kotak itu diatas meja, kemudian membuka perlahan kotak panjang dengan ornamen dihiasi berbagai batu permata yang indah. Di dalam kotak itu terdapat sebuah pedang besar yang tidak mengeluarkan Aura Apapun.

"ini adalah Pedang Zilla, pedang ini merupakan pedang legendaris di Kekaisaran Samaratungga. Pedang ini akan menjadi hebat di tangan orang yang hebat. Dulu Kakek kalian menggunakan pedang ini untuk bertarung dengan Ayah dan berhasil mengalahkan ayah dalam pertarungan."

"Ayah kalah dari kakek?!, lalu apa yang selanjutnya terjadi?" Pangeran Arima begitu antusias mendengarkan penjelasan dari Ayahnya.

"Ayah terluka parah dan terkena Kutukan Api . Tapi kakek kalian dengan sigap membawa Ayah ke Istana dan berusaha sekuat tenaga menyembuhkan Ayah." Kaisar Baykyu bercerita dengan intonasi seperti mendongeng.

"apakah kakek menyesal telah melukai Ayah?" tanya Pangeran Arima dengan sedih.

"iya, Kakek kalian menyesal... Karena itu beliau merelakan semua yang dimilikinya termasuk tahta Kekaisaran Samaratungga untuk menyembuhkan Ayah."

"ayah... Aku tidak ingin berbuat sesuatu yang bisa membuatku menyesal dikemudian hari." mata Pangeran Arima berkaca-kaca dengan suara sedih.

Sorot mata Pangeran Zassy menunjukkan bahwa dia samasekali tidak tertarik dengan Pedang Zilla ataupun penjelasan ayahnya tentang Pedang Zilla.

"pedang ini akan hebat ditangan orang yang hebat. Dengan kata lain pedang ini akan lemah ditangan orang yang lemah." Pangeran Zassy berpendapat.

"betul sekali, karena itu pemiliknya harus terus menerus meningkatkan kekuatan agar bisa mengeluarkan seluruh kemampuan dari pedang Zilla. Jika orang itu adalah Pangeran Zassy, Ayah yakin kamu pasti bisa memperlihatkan kelebihan dari Pedang Zailla." Kaisar Baykyu memandang Pangeran Zassy dengan senyum tipis di bibirnya.

"...."

"karena itu, ayah mempercayakan Pedang Zilla ditanganmu."

Senyuman yang seperti terpaksa tergambar di bibir Pangeran Zassy.

"ambillah pedang ini."

Saat pangeran Zassy mengambil Pedang Zilla, seketika terpancar Tekanan energi elemen Api level 3 persis seperti energi milik Pangeran Zassy.

"pedang ini menghasilkan energinya sendiri, karena itu energimu tidak akan tersedot kedalam pedang. Diluar sana, ada beberapa pedang yang mirip seperti pedang Zilla. Tapi semua pedang itu hanya menyerap energi dari pemiliknya, sehingga penggunanya hanya bisa bertarung dalam waktu singkat. Apakah kamu mau menjaga Pedang Zilla ini Pangeran Zassy?"

Pangeran Zassy hanya menjawab dengan mengangguk pelan. Tiba-tiba batu Rubi merah di gagang Pedang Zilla menyala dan darinya keluar partikel keemasan yasng merasuk kedalam tangan kanan Pangeran Zassy.

"Wow..." Pangerasn Arima terperanga melihat fenomena ini.

"Yang Mulia, apa itu yang barusan?" tanya Pangeran Zassy.

"pedang Zilla melakukan ikatan Roh dengan Rohmu. Mulai saat ini, tidak ada orang lain yang bisa menggunakan Pedang Zilla kecuali dirimu hingga ajal menjemputmu." Kaisar Baykyu menjelaskan.

Pangeran Zassy tersenyum.

Kemudian Kaisar berdiri dan mengambil Kotak satu lagi yang berada dibalik ranjangnya. seketika kedua mata Pangeran Zassy terbelalak lebar karena itu adalah kotak yang selama ini mengeluarkan Aura yang begitu kuat dan cocok dihati Pangeran Zassy. Kotak itu hanyalah kotak panjang yang terbuat dari kayu jati biasa yang sudah terlihat usang. Kaisar Baykyu menaruhnya diatas meja kemudian perlahan membukanya, menanti Kaisar membuka kotak itu saja sudah membuat air liur Pangeran Zassy menetes. Di dalam kotak itu terdapat sebuah Pedang yang begitu indah mempesona dan seluruh bagiannya terbuat dari berlian yang berkilauan dan transparant. Darinya terpancar Aura misterius yang begitu kuat, aura aneh yang terasa dingin. Mata Pangeran Zassy berbinar-binar seperti melihat harta karun.

"ini adalah Pedang Jasmine, pedang ini bisa meningkatkan 2 level di atas level sesungguhnya dari pemiliknya. Tapi pedang ini hanya bisa digunakan oleh pengguna elemen Es saja."

Ekspresi pangeran Zassy begitu antusias mendengarkan penjelasan dari Kaisar Baykyu. Kemudian dia bertanya."apakah ada kesempatan untuk pengguna elemen Api untuk bisa menggunakannya ayah."

".... Hanya Jika ada yang memiliki elemen, api, air dan es pada waktu yang bersamaan. Kemungkinan orang itu bisa menggunakan Pedang Jasmine, meskipun begitu untuk mempelajari elemen Es adalah sesuatu yang sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama."

Mata pangeran Zassy berbinar-binar.

"pedang ini sebetulnya adalah pedang dari Kekaisaran Es dan diberi nama seperti nama seorang Putri di Kekaisaran Es. Aku pernah menggunakannya... Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi karena elemen Air dan Es milikku sudah terhapuskan."

"ayah pernah memiliki elemen Air dan Es?!" tanya kedua pangeran secara bersamaan.

"iya, karena Nenek kalian dulu adalah Healer pengguna elemen Air dan Es. Meskipun sedikit, tapi ayah masih bisa menggunakannya."

Mata Pangeran Zassy berbinar-binar seakan dia memiliki harapan untuk menggunakan Pedang Jasmine.

Kaisar mengangkat pedang Jasmine dan memberikannya pada Pangeran Arima. Seketika cahaya dimata Pangeran zassy lenyap dia hanya bisa terpaku melihat kebahagiaan Pangeran Arima yang menggenggam erat Pedang Jasmine ditangannya. Rasa Iri yang semakit pekat dan semakin hitam dihati Pangeran Zassy membuat hatinya merasa sangat sakit dan pedih. Ekspresinya kaku karena menyembunyikan sakit hati karena rasa iri, tapi dia mencoba tetap tenang.

"apakah ada masalah nak?" tanya Ratu Sitarai.

"tidak ada apa-apa." Pangeran Zassy tersenyum untuk menyembunyikan rasa iri dan sakit hatinya.

......¤¤¤¤...

Wajib Vote 😋😋😋

avataravatar
Next chapter