1 Prolog

Gadis itu duduk di depan jendela, menatap langit yang menciptakan sejuta air untuk diturunkan diatas bumi tempat ia berpijak. setetes air mata luruh dari sudut matanya yang hazel. Ia menggeleng dan menekan kepalanya keras dengan tangan cantiknya. Berusaha melenyapkan kemungkinan yang berpusat dalam benaknya mengenai masa lalu yang kejam. Tapi beberapa detik kemudian, gerakannya terhenti seperti ditarik menuju dasar kesadaran. Seorang pria lah yang menyambutnya. Segala kemungkinan yang ia lakukan adalah berusaha melupakan masa lalu.

Sedangkan bermeter-meter dari tempat gadis itu menangis, seorang pemuda menatap langit-langit kamarnya. Susah payah ia memejamkan matanya. Air mata berhasil lolos. Satu persatu jatuh teresap seprai kasur. Tangannya erat mencengkram kasur. Katakanlah ia seperti anak kecil. Bimbang dan takut akan kehilangan sudah membuatnya roboh akan arti sebuah pertahanan. Ia berusaha agar terlihat baik-baik saja. Namun siapa yang bisa membantunya dalam masalah urusan cinta segitiga itu??...

Gadis dan pemuda itu mengajukan pertanyaan yang nyaris serupa.

"Bagaimana jika waktu itu, kita tak sengaja bertabrakan? apakah mereka tidak akan saling menolak perasaan yang telah hadir tanpa disengaja pula? "

avataravatar
Next chapter