webnovel

ILLECEBRA

Soo Ara seorang gadis lugu yang dipaksa melihat ibunya mendapatkan ketidakadilan didepan matanya, dia sendiri juga mendapatkan bully selam ia menempuh pendidikan dan dipaksa melihat ibunya terbakar hidup hidup didepan pelupuk matanya. Beban hidup yang sangat berat harus ia tanggung di usianya yang sangat muda, menjadikan Soo Ara menjadi pribadi yang sangat tertutup. namun dengan seiring berjalannya waktu ia menjadi sangat kuat karna hantaman masalah yang terus ia hadapi. Tanpa di sengaja anak perempuan itu terseret dalam dunia model ketika seorang sutradara melihatnya di lokasi syuting dan menjadikannya seorang model. Namun identitas aslinya sangat dirahasiakan karena alasan khusus, jika identitas itu terbongkar maka ia akan membayarnya dengan nyawa. Kisah ini juga menceritakan game online yang akan mempertemukan Soo Ara dengan sahabat lamanya. Soo Ara di ibaratkan seperti dua sisi mata koin yang berbeda ketika dia menjadi remaja biasa yang sangat polos dengan kaca mata tebalnya dan ketika ia menjelma menjadi seorang model profesional.

Kim_mieya · Urban
Not enough ratings
20 Chs

PEMBATALAN KONTRAK

Pertama yang dilakukan Lee dan Hye Soo ketika keluar dari ruangan itu adalah mengunci dan membuang kunci itu ketong sampah, kemudian menghubungi Amna agar mengemasi semua barang barangnya. meski pada awalnya Amna bertanya-tanya namun ia memutuskan menuruti permintaan Lee dan tak lama kemudian Hye Soo datang membantu Amna berkemas dengan keadaan yang sulit dijelaskan.

Dikala Amna melihat keadaan Hye Soo ia memiliki firasat buruk, Amna semakin mempercepat pekerjaannya meski dia belum tahu apa yang sedang terjadi.

Hye Soo merapikan penampilannya sebelum keluar dari gedung perkantoran, mereka berdua berjalan sesantai mungkin agar tidak banyak menimbulkan pertanyaan karna barang bawaan mereka saja yang banyak sudah sangat menyita perhatian.

"Dimana Lee? kenapa dia belum muncul juga?" tanya Amna pada Hye Soo yang sedang sibuk memasukkan barang-barang mereka kedalam mobil.

"Aku tidak tahu, dia memintaku membantumu berkemas dia hanya bilang kita akan bertemu di tempat parkir" Hye Soo masuk kedalam mobil dikursi pengemudi dan diikuti Amna yang duduk disebelahnya.

Mereka menunggu dengan cemas dan sesekali mengecek kearah pintu keluar gedung, mereka ada diparkir bawah tanah dan disini cukup banyak lampu menyala, namun tidak seterang lampu ciptakan Tuhan yang ada di atas sana.

Setiap kali ada langkah kaki yang terdengar mereka akan dengan cepat menoleh dari asal suara, namun batang hidung perempuan itu belum juga terlihat, mereka semakin tidak tenang dan was-was, Hye Soo meremas-remas tangannya sendiri tanpa sadar, namun mereka juga tidak bisa berbuat apapun kecuali hanya menunggu.

Langkah itu berjalan dengan santainya dengan sebuah lollipop ditangannya dan sesekali di masukkan kedalam mulutnya, ia menyapa dengan senyuman dan anggukan kecil setiap kali berpapasan dengan orang lain.

"Anak ini?" gerutu Amna ketika melihat Lee dari kejauhan.

"Aku tidak menyangka jika Lee bisa bela diri?" Amna memandang lily yang ada disampingnya, dengan tatapan rasa ingin tahu.

"Apakah kau juga tidak tahu jika Lee bisa bela diri?" Amna mengangkuk dengan mengerutkan alisnya.

"Aku kira kamu lebih mengenal Lee lebih dari pada aku? ternyata kita sama-sama belum begitu mengenal Lee, meski sudah hampir dua tahun bersama"

"Dia sangat pandai menyimpan rahasia dan dia sangat penuh dengan misteri, jangankan rahasianya warna kesukaan nya saja sampai sekarang aku tidak tau" keluh Amna sambil terus memandang Lee yang semakin dekat dengan mobil.

"Dia sangat sulit berbagi dengan orang lain dia cenderung memendam semuanya sendiri" Hye Soo masih juga memandangi Lee yang sudah membuka pintu mobil belakang.

Tanpa disuruh Hye Soo segera menancap gasnya dengan cepat melaju menyusuri jalanan ibukota yang masih penuh sesak dengan mobil.

"Apakah kalian tidak ada niatan memberi tahu ku apa yang terjadi sebenarnya?" Amna memecah kesunyian, dia melirik Lee yang masih bermain-main dengan lollipop di mulutnya.

"Direktur brengsek itu ingin memperkosa ku" jawab Hye Soo enteng sambil terus menyetir, namun itu sangat membuat Amna terkejut hingga ia dengan reflek menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Hye Soo menceritakan dari awal bagaiman sikap direktur itu memperlakukan Hye Soo, sebelum ia menjadi manajer Gray dan rencana direktur itu menjadikan Gray model majalah dewasa, juga tawaran-tawaran menggiurkan yang akan di dapat Hye Soo jika menuruti apa kemauan si brengsek itu.

Hye Soo juga menceritakan bagaimana Lee membuat direktur itu terikat dikursi dengan lakban yang melilit sekujur tubuhnya.

Selain membuka dengan kunci, pintu itu juga menggunakan pasword, dan pastinya mereka harus memanggil seorang ahli untuk membukanya.

Waktu yang segitu banyaknya itu sudah lebih dari cukup memberikan mereka banyak waktu untuk mengurus masalah ini sebelum direktur itu ditemukan dan dia mengambil tindakan.

"Apa perlu aku melaporkan ini ke polisi sekarang?" tawar Amna.

"Bagaimana menurutmu Lee?" kata Hye Soo sambil melirik Hye Soo melalui kaca spion.

"Tidak perlu repot-repot melaporkannya ke polisi, dia pasti akan keluar lagi dengan uang jaminan setelah 24 jam."

"Lalu apa yang harus kita lakukan dengan manusia itu" Amna masih belum mengerti jalan fikiran Lee.

"Hubungi pengacara, buat mereka membatalkan kontrakku dengan agensi ini terlebih dahulu sebelum berurusan dengan direktur itu."

"Bukankah kita harus membayar denda jika begitu, kita tidak punya alasan yang tepat dan bukti nyata yang bisa kita gunakan untuk pergi dengan mudah dari agensi ini?" jawab Amna kini tubuhnya tidak lagi menghadap kedepan melainkan menghadap kesamping agar lebih memudahkan memandang Hye Soo maupun Lee.

"Bukti satu-satunya ada disini" Lee memainkan barang kecil berwarna hitam ditangannya, barang kecil itu dengan indahnya bermain-main dijari lentik milik Lee, ia mengambilnya dari ruang pemantau di perusahaan, ini adalah video rekaman CCTV yang berada diruang direktur yang merekam segalanya dari awal sampai ahir, dengan menggunakan kecerdasannya Lee bisa mengambil itu dari petugas pemantau meski sedikit memakan waktu.

Lee mengambilnya ketika berpisah dengan Hye Soo, Hye Soo pergi menemui Amna dan dia pergi sendiri menuju ruang pengawas.

"Lalu setelah itu bagaiman mengatasi makhluk itu agar jera?" Amna sangat penasaran dengan rencana Lee.

"Jika dipenjara dia akan keluar dengan mudahnya, namun cakaran yang ditinggalkan oleh Hye Soo yang ada di pipinya itu sudah sedikit akan membuatnya malu, dan kita akan menggunakan kekuatan netizen untuk membuatnya malu seumur hidup. dengan cara menyebarkan video ini namun terlebih dahulu harus diedit untuk menyamarkan wajahku dan Hye Soo dan juga dia akan terikat seperti itu untuk waktu yang lama paling cepat akan ada yang menyadari ketidak adanya direktur itu nanti malam atau bisa saja besok pagi, pasti itu sedikit akan menambah rasa sakit ditubuhnya" Amna bertepuk tangan ringan atas ide cemerlang Lee.

Dan Hye Soo hanya tersenyum melihat kepandaian Lee, ia sama sekali belum pernah melihat sisi ini pada Lee, yang ia hanya tahu Lee yang seorang improved, sangat pendiam, malas bergaul namun sangat bekerja keras dan ia akan mengagumi kecantikannya ketika ia sudah menjelma menjadi Grey.

Namun kini ia mendapat kejutan dengan sifat Lee yang belum ia ketahui sebelumnya, Hye Soo dalam dia sangat memuja Lee, mungkin inilah kenapa Kang Shin menempatkan Lee sebagai orang penting didalam hatinya.

"Terima kasih telah menolongku tepat waktu, jika saja kau tak datang entah apa yang akan terjadi padaku?"

"Tidak perlu sungkan, aku akan melakukan hal yang sama meski itu bukan kamu" jawab Lee santai masih dengan memainkan barang hitam itu ditangannya.

"Tapi gara-gara aku kita bertiga harus kehilangan pekerjaan, maafkan aku telah menyeret kalian kedalam masalahku" terlihat jelas raut penyesalan di wajah Hye Soo.

Namun anehnya Lee malah tertawa, itu sangat membuat Hye Soo kebingungan apalagi Amna, mereka berfikir adakah yang terlihat lucu dengan perkataan Hye Soo.

"Kalian tidak usah khawatir tentang pekerjaan, yang sebenarnya aku sudah berencana akan keluar dari agensi itu cepat atau lambat dan aku tidak mengira jika lelaki bodoh itu mempermudah jalanku" Amna dan Hye Soo belum dapat memahami perkataan Lee.

"Kalian akan tetap bekerja bersamaku, kalian akan mendapatkan pekerjaan yang kurasa akan lebih baik dari pada di agensi itu." Amna dan Hye Soo saling berpandangan, kejutan apalagi yang akan diberikan oleh Lee untuk mereka.