4 * Rencana Yang Gagal

Rasanya napasku ini terhenti seketika , setelah mendengar apa yang telah diucapkan oleh Ayuna kepada ku barusan .

Ingin rasanya ku mengadu kepada papa, tapi kami bukanlah anak kecil lagi , dan masalah ini adalah hanya masalah anak seusia kami dan ini hanya tentang aku dan Ayuna saja, Namun jujur didalam diri ini, aku sesungguhnya tidak sanggup jika harus terus menerus seperti ini.

Hari ini adalah awal Ayuna mulai masuk sekolah dan

dia sudah bisa merebut Jimmy dariku , lalu bagaimana dengan esok atau lusa.... apa yang akan terjadi selanjut nya terhadap diri ku ?? aku segera bangun dari tidurku dan berlari masuk kedalam kamar mandi karena aku tidak mampu untuk membayangkan semuanya . Aku hanya bisa menangis bersama derasnya suara air dikamar mandi ku ini hatiku hancur dan sangat hancur sekali.

Saat ini Waktu sudah menunjukan jam 6 pagi , Diriku telah siap untuk berangkat kesekolah bersama dengan Ayuna . Seperti biasa Jimmy pun datang menjemput dan kulihat wajah

Jimmy terkejut saat melihat Ayuna sudah berdiri tepat di sampingku dan aku hanya bisa pasrah menanti apa yang akan terjadi selanjutnya, entahlah Ayuna atau Aku yang akan di bonceng oleh Jimmy . Aku hanya bisa melihat Jimmy dengan mata yang hampa dan tidak tahu harus berkata apa.

Kali ini kulihat Jimmy tidak tersenyum dan tidak berkata apa-apa dia hanya bisa melihat ku yang berdiri bagaikan patung dengan mata yang sembab akibat menangis tadi pagi , lalu matanya melihat kearah Ayuna yang sedang tersenyum senyum kepadanya , Ayuna memang seperti seorang putri yang tercantik di dunia ini .

" Eeh.. ada nak Jimmy , sudah datang ...." tegur papa kepadanya lalu Papa berjalan menghampiri Jimmy sambil tersenyum setelah dekat dengan Jimmy, Papa berkata kepadanya ...

" Nak Jimmy mulai saat ini biar Om saja yang akan mengantar mereka yaa , karena saat ini kan sudah ada 2 orang gadis sekarang yang tinggal di rumah Om , hehehhehe jadi ini adalah tanggung jawab om he he he !"

Papa berkata kepada Jimmy setidaknya kata kata Papa ini membuatku merasa lebih tenang karena air mataku tidak akan menetes lagi saat ini.

" Jiim.. tunggu dulu ! " suara Ayuna tiba tiba membuat kami semua terkejut. dan juga menghentikan Jimmy yang akan oergi meninggalkan kami berdua.

" Paaaa.... aku ini sudah janjian sama Jimmy , dia yang akan mengantarku kesekolah , boleh kan paa !?"

Ayuna merengek kepada papa , dengan gaya yang manjanya dia memohon kepada Papa dan meminta agar Papa menyetujui permintaannya. Mendengar dan melihat semua ini , hatiku ini terasa sakit sekali dan juga terasa susah untuk bernapas dan aku sudah tidak bisa menahan lagi semua ini,

kulihat wajah Jimmy yang seperti orang bodoh berdiri terpaku memandang kearah kami, karena tidak paham apa yang sedang terjadi sesungguhnya.

" Tidak bisa !! kamu hari ini adalah awal pergi ke sekolah jadi harus papa yang mengantarkan dirimu !!" Dengan berkata Tegas Papa menghentikan rengekan Ayuna . dan juga membuat diri nya terdiam begitu juga diriku dan Jimmy.

" Ya sudah Om , saya pamit pergi ke sekolah duluan ya.. "

Jimmy hanya berkata kepada papa Lalu pergi meninggalkan diriku dan juga Ayuna, saat ini yang tersisa hanyalah kebodohan yang terlihat di wajah kami berdua sebagai pengantar untuk Jimny.

" Papa....! bagaimana papa ini !! aku ini sudah menelpon Jimmy agar dia itu menjemput ku ....! " dengan nada yang marah Ayuna berkata kepada papa setelah itu Ayuna pun memulai aksinya dia terlihat mengambek kepada Papa dan pandangan matanya sangat sinis kepada ku .

Aku sangat terkejut ketika mendengar kata kata Ayuna , dia berkata, bahwa dia menelpon Jimmy ! itu berarti... dia tahu nomor telepon Jimmy ! Oh Tuhan....! dari mana dia bisa dapat nomor itu.... ?? aku bertanya dalam hati dan aku terus berpikir bagaimana Ayuna bisa tahu nomor telepon Jimmy. Aku tahu betul bahwa di dalam buku diary ku.. aku tidak pernah menulis apapun tentang Jimmy , aku hanya menaruhnya didalam ponsel ku , aku menyimpan no telpon Jimmy ... Oh Tuhan... !! tiba tiba aku teringat akan benda yang selama ini aku bawa kemana pun aku pergi dan kini baru aku sadar apa arti dari senyuman Ayuna tadi pagi kepada ku, ternyata Ayuna mengecek Hp ku tadi pagi , itulah sebab nya dia bisa tersenyum manis namun sinis karena dia melecehkan diri ku .

Aku benar-benar tidak bisa percaya ternyata Ayuna bisa melakukan hal ini kepadaku , padahal Aku ini masih mempunyai tali darah kepadanya , Tetapi dia bisa memperlakukan diriku seperti ini , Di dalam dirinya dia memang telah menganggap diriku ini adalah musuh terbesar di dalam hidupnya .

Air mata ini akhirnya terjatuh lagi , mata ini terasa sudah tidak bisa ku tahan lagi , entah apa yang seharusnya aku lakukan untuk menghadapi Ayuna yang seperti ini . Kelakuan Ayuna ini benar-benar tidak bisa ku adukan kepada Papa , jika aku memberitahu kan semua ini kepada Papa , maka Papa akan menganggap dirikulah yang terlalu jahat terhadap Ayuna .

Ayuna semakin tertawa bahagia melihat diriku yang menangis di saat ini, Dia terlihat senang sekali diatas penderitaan diriku , seandainya aku bisa berlari ingin rasanya aku berlari ke tempat Mama, karena Aku ingin merasakan juga bagaimana rasanya tinggal bersama Mama agar aku bisa dididik dengan Mama menjadi pribadi yang seperti Ayuna .

Didalam mobil menuju ke sekolah ini pun , Papa hanya terus berbicara dan berpesan kepada Ayuna . Aku hanya bisa mendengarkan dalam diam karena lidah ku saat ini terasa kelu dalam tangisan sakit hati ku ini . Sesekali mataku melirik kearah Ayuna yang sudah mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang superstar di sekolah nanti . Aku yakin jika dia pasti bisa ... menjadi idola di sekolah nanti,

karena dari atas sampai bawah Style Ayuna benar benar laksana artis papan atas .

Memang selama ini , Ayuna telah di didik oleh mama agar selalu terlihat stylist dan super mewah, karena mama meninggalkan papa , ketika Mama menerima kontrak untuk menjadi aktris yang selalu di impikannya.

Sedangkan Papa mendidik ku untuk selalu menyadari bahwa hidup itu harus penuh dengan rasa bersyukur , Papa hanyalah pegawai tetap di salah satu perusahaan swasta hingga kini Papa selalu mencintai pekerjaannya .

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )

avataravatar
Next chapter