webnovel

I Want You to be My Love

Lala adalah gadis tamatan S1 yang baru saja lulus dan mencari pekerjaan. Ketika dirinya mendapatkan sebuah pekerjaan, ia memiliki Bos yang berhati dingin seperti Es. Namun, suatu ketika sang Bos meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya. Adnan, CEO dari Aditya Group sedang mengalami masa krisis di perusahaan yang sedang ia pimpin. Orang tuanya menjodohkan pria itu dengan Gladys yang merupakan teman semasa kuliah dan pendiri dari Glady's Whorkshop. Adnan tidak mau dijodohkan, apalagi dirinya sudah menganggap Gladys sebagai adiknya sendiri.

Yaya997 · Urban
Not enough ratings
280 Chs

Tips Cinta untuk Adnan

Lala kembali ke ruang project dengan membawa barang-barang yang di minta.

"Pak Dimas! Ini barang-barang yang Pak Dimas minta," ucap Lala ketika kembali.

"Oh, iya, terimakasih ya Lala. Kamu bisa letakan di meja itu," perintah Dimas pada gadis itu. Lala pun meletakan barang-barang tersebut di meja yang ditunjuk oleh Dimas.

"Setelah ini kamu tunggu perintah dari saya lagi ya, sekarang kamu istirahat saja dulu," ucap Dimas memegng pundak gadis itu. Pasti berat membawa barang-barang tersebut ke studio, Lala mengangguk mengiyakan apa yang diucapkan oleh pria itu.

Setelah mengatakan hal tersebut Dimas pergi untuk memeriksa karyawan yang lainnya. Lala pun duduk di kursi yang ada di sana. Seperti yang dikatakan oleh Pak Dimas padanya, ia beristirahat sampai pria itu memberikan perintah untuknya. Jadi gadis itu bisa bersantai-santai sambil beristirahat karena barang-barang yang ia bawa barusan sangat berat.

Sembari beristirahat, ia melihat-lihat sekitar. Beberapa karyawan sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, hanya dirinya yang berdiam diri. Melihat seorang laki-laki yang sedang menyusun property di tempat pemotretan membuat Lala berinisiatif untuk membantunya. Ia bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri laki-laki itu.

"Maaf, Kak. Apa saya boleh membantu?" tanya Lala pada laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya melirik ke arah Lala kemudian lanjut mengerjakan pekerjaannya kembali.

Lala heran melihatnya. Laki-laki itu aneh banget, mau ditolongin malah diem aja,

Lala pun kembali ke tempat duduknya. Ia berpikir laki-laki itu tidak membutuhkan bantuan, oleh karena itu dia diam saja. Dasar senior, mentang-mentang udah lama kerja anak baru dicuekin!

"Lala, kamu sedang apa?" tanya Sasya pada Lala. Lala terkejut melihat Sasya yang ada rdi studio. Keduanya memang sama-sama tergabung ioleh project, namun mereka ada di project yang berbeda. Lala senang sekali bertemu dengan Sasya di sini.

"Sasya, kamu di tempatin di mana?" tanya Lala senang bertemu dengan sahabatnya. Sejak berada di project ini. dirinya tidak mengenali siapa-siapa, semua terlihat asing dan ia hanya mengenal Pak Dimas yang merupakan ketua project ini.

"Saya ada di studio 5. Kamu beruntung ya ada di project ini," kata Sasya menyenggol pelan lengan Lala. Lala yang tidak mengerti memansang wajah heran. Salsa tidak mengerti apa yang dimaksud oleh gadis itu.

"Beruntung, emangnya kenapa?" tanya Lala heran melihat Sasya yang heboh itu..

"Emang kamu gak tahu?" tanya Sasya memastikan Lala tahu atau tidak tahu.

Lala menggeleng pelan pertanda gadis itu tidak tahu apa-apa.

"Saya tadi dengar dari beberapa karyawan kalau project yang kamu kerjakan ini adalah project yang spesial, Lala." Lala semakin bingung mendengar penjelasan Sasya.

Mendengar penjelasan dari Sasya, Lala tambah bingung. Apa yang dimaksud dengan spesial? Memangnya, ada apa dengan project ini sehingga karyawan–karyawan di sini mengatakan bahwa project tersebut dibilang spesial. "Maksud kamu spesial itu bagaimana? Memangnya ada apa dengan project ini? Kok kamu bisa bilang kalau project ini itu spesial?" tanya Lala bertubi-tubi. Gadis itu sedikit kepo dengan alasan kenapa project ini di sebut spesial.

"Tadi saya dengar obrolan karyawan di studio saya kalau project yang kamu kerjakan ini spesial. Karena project ini adalah project gabungan antara Aditya's Group dan Gladys workshop. Udah gitu model iklannya itu Raka, penyanyi solo yang sedang naik daun itu!" seru Sasya menjelaskan. Lala mengangguk mengerti. Mungkin orang-orang yang terlibat di project ini banyak orang[-orang penting yang terlibat. Kalau begitu ia pun harus bersyukur karena mendapatkan project ini. terlebih Sasya bilang kalau model yang mengiklankan produk ini adalah Raka yang merupakan penyanyi pria yang sedang naik daun. Itu artinya dirinya akan bertemu dengan seorang aktris.

Di saat Lala sedang asyik mengobrol dengan Sasya, Pak Dimas datang dan memberinya sebuah perintah. "Lala, kamu tolong jemput Raka ya, dia ada di lobby bawah."

"Baik, Pak!" tegas Lala menyanggupi perintah tersebut.

"Aaaak! Lala lo bakalan ketemu sama Raka!" heboh Sasya.

"Iih, apaan sih, jangan lebay deh. Heboh banget sih," risih Lala.

"Gimana gak heboh coba, kamu mau ketemu sama penyanyi terkenal!" seru Sasya yang ingin juga bertemu dengan penyanyi laki-laki itu.

"Yaudah kalau gitu kamu ikut aja sama saya," kata Lala. Namun Sasya mengingat dirinya juga memiliki pekerjaan lain yang harus ia kerjakan. Gadis itu sedikit kecewa karena tidak bisa bertemu dengan idolanya itu. Lala pun sangat menyayangkannya.

Sasya segera kembali ke tempat kerjanya sedangkan Lala turun ke lobby untuk menjemput Raka yang akan menjadi bintang iklan itu. Sebelumnya, Lala tdak tahu siapa itu Raka? Melihatnya di TV saja ia tidak pernah.

Lala berjalan memasuki lift. Ia menekan tombol satu di mana itu adalah tujuannya. Sembari menunggu, gadis itu memikirkan bagaimana wajah Raka. apakah dia penyanyi pria yang tampan layaknya penyanyi-penyanyi yang ia lihat di TV? Atau memang ini hanya tentang selera? Karena setiap orang memiliki kesukaannya masing-masing.

Bisa jadi penyanyi yang disukai oleh Lala itu adalah laki-laki yang tidak disukai olehnya, ataupun sebaliknya. Di tempat kos nya yang baru, tidak ada TV di sana, ia juga jarang menonton TV setelah graduate. Jadi, dirinya tidak tahu penyanyi pendatang baru yang sedang naik daun sekarang. Apalagi penyanyi yang akan menjadi model iklan dalam projectnya.

Bagaimana pun orangnya, Lala tidak peduli. Saat ini dirinya sedang menjadi pekerja yang menjemput bintang iklannya. Jadi, saat bertemu dengan laki-laki itu, apa pun yang terjadi, Lala harus bersikap sopan dengannya. Attitude adalah yang paling penting, jangan sampai dirinya terlihat malu-maluin di depan sang penyanyi. Meskipun Lala tidak tahu siapa penyanyi yang akan ia temui.

Pintu lift terbuka, gadis itu sampai di lantai yan ia tuju. Lala segera berjalan ke lobby untuk menjemput penyanyi tersebut di sana. Sesampainya di lobby, gadis itu bertemu dengan laki-laki baik yang menolongnya ketika tidak bisa menggunakan lift. "Kak Raka ada di sini juga?" sapa Lala pada laki-laki itu. Ia tidak menyangka akan bettemu dengan laki-laki itu lagi.

"Oh, kamu yang tadi di lift itu kan?" tebak Raka menunjuk Lala.

Lala mengangguk mengiyakan ucapannya. "Kak Raka ngapain di sini?"

"Saya lagi nunggu di panggil," kata Raka duduk santai.

"Di panggil? Sama siapa?"

"Sama tim untuk photoshoot iklan."

Deg. Tiba-tiba saja Lala merasa pandangannya kunang-kunang. Jadi, orang yang gue temui di lift tadi, adalah penyanyi terkenal yang sedang naik daun itu? batinnya tidak percaya.

****