webnovel

I Want To Hug You

---WARNING ALERT!! CONTENTS ONLY FOR 18+/21+--- Genre : Yaoi, Comedy-Romance Bagi yang suka, baca ep 1. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan di hati atau menyinggung. Cerita ini hanya fiksi, jika ada kesamaan, itu tidak disengaja dan mohon di maklumi. Cerita Ini hanya untuk menghibur semata. Terima kasih...

Rybee · Anime & Comics
Not enough ratings
45 Chs

28 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 3

Takeru : Eh!! *mata terbelalak* Ba-bagaimana ini... (menelan ludah) Dia menelepon semalaman? A-aku... *gemetaran* Apa? Baiklah, a-apa boleh buat... Se-sebaiknya aku akan mengirimnya pesan terlebih dahulu. Ta-tapi...

Takeru mengetik sebuah pesan ke Shunta dengan susah payah karena tangannya gemetaran. Dia sungguh takut sekarang. Dia tidak mengerti apa yang dia takutkan. Tapi yang dia tahu, kalau dia sudah melakukan sesuatu kesalahan meskipun dia sendiri juga tidak bisa mengingatnya, apapun itu. Dan sekarang, Takeru merasa amat bersalah. Dia takut Shunta marah dan meninggalkannya.

"Maaf semalam. Setelah aku latihan, aku minum-minum dengan Kitano-san dan lainnya. Kami menikmati acara minum-minumnya. Sekarang aku ada di apartermenku"

Setelah pesannya terkirim, Takeru membaca pesannya kembali dan tanpa dia sadari, dia sudah mengirimkan kata-kata yang sopan.

Takeru : (Eh? Kenapa aku mengirim pesan dengan sopan begini? Ingatlah! Tidak ada yang harus disesalkan) *tangan masih gemetaran*

Tiba-tiba sedikit samar-samar, Takeru teringat kejadian semalam, sebuah perkataan Chihiro yang sangat jelas dia dengar yang dia pikir itu adalah perkataan Shunta.

"Saitama-san, aku akan membuatmu jadi wanitaku"

Takeru terkejut, dia tidak mau mempercayainya, dia tidak menyangka perkataan manis itu datangnya dari Chihiro. Tiba-tiba ada telepon masuk, HPnya bergetar, dia melihat ke layar HPnya dan terlihat nama yang muncul di layar HPnya membuat dia semakin terkejut.

CHUNTA is calling...

Seketika wajahnya menjadi pucat pasi. Takeru panik, dia merasa takut dan ragu-ragu untuk mengangkat telepon panggilan dari Shunta. Tapi pada akhirnya, dia memberanikan diri untuk menjawab panggilannya, dengan tangan yang sedikit gemetaran, dia menekan tanda "jawab" lalu menempelkannya di telinga.

Takeru : Ah, i-iya?! (merasa gugup)

Terdengar suara dingin dan amarah dari ujung sana. Takeru membeku.

Shunta : Jarang sekali kau mengirimku pesan, Takeru-san.

Takeru merasa tegang, dia bisa merasakan amarah yang luar biasa dari suara Shunta yang sedingin es itu.

Takeru : Chunta (masih gugup) Eh... Ah... Ya.

Takeru bingung mau menjawab apa, ketimbang rasa bingung, dia merasa lebih ketakutan melebihi itu semua. Dilihatnya Shunta tidak memberi respon seperti biasanya, Takeru langsung memutar otaknya dan berusaha untuk berbicara dan membuat sebuah topik pembicaraan.

Takeru : Itu karena kau menghubungiku berkali-kali... Apa aku membangunkanmu? Jadi ada apa?

Shunta : Takeru-san juga, ada apa?

Takeru : Eh? Aku?!

Shunta : Kemarin malam apa telah terjadi sesuatu?

Shunta memainkan sebuah kotak permen "FRESC☆" yang ada ditangannya, dia mengocok-ngocok isinya dengan perlahan-lahan. Dan terlihat di atas meja ada banyak sekali kotak permen "FRESC☆", sepertinya Shunta sudah menghabiskan 6 kotak permen tersebut dalam semalaman.

Takeru : Ugh, ti-tidak ada apapun. Aku sudah mengirim pesan kalau aku cuma pergi minum-minum, kan?

Shunta masih memainkan permen "FRESC☆" yang ada ditangannya. Dia tahu Takeru sedang berbohong.

Shunta : Itu saja?

Takeru : Iya, itu saja.

Takeru tidak bisa mengatakan apa yang sudah terjadi padanya semalam, dia merasa sedih dan juga takut. Meskipun, dia sangat merindukan suara pria yang dia cintai itu. Akan tetapi, dia terpaksa berbohong untuk mengatakan tidak terjadi apa-apa karena dia sendiri juga tidak yakin dan tidak mengingat kejadian apapun yang terjadi semalam. Dia juga tidak ingin bertengkar dengan Shunta sekarang. Takeru merasa tidak nyaman dan berusaha untuk menghentikan obrolannya sesegera mungkin.

Takeru : Maaf, hari ini aku menghubungimu kepagian. Jadi aku tutup dulu teleponnya ya. Hari ini juga hari terakhirmu di sana, kan? Jadi, berjuanglah. Dah...

Takeru langsung memutuskan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Shunta. Dia merasa gusar dan kelelahan batin sekarang.

Takeru : (Apa yang aku lakukan, ya? Melakukan hal bodoh seperti ini...)

Takeru melihat ke arah cermin yang ada di hadapannya dan kembali dikagetkan karena terlihat ada sebuah tanda kissmark yang tertempel di tubuhnya. Takeru benar-benar terkejut, dia memegangi tanda kissmark itu lalu tertunduk kesal.

Takeru : Yang benar saja... Sialan Ayagi!

-Bersambung-

Author : Jadi, readers bagaimana pendapat kalian dengan episode kali ini? 😁 Tolong tulis di komentar ya! Dan semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...