1 1. SIAPAKAH GADIS MALANG ITU

Namaku Aslan Khan. Bisa di bilang hidupku sangat sempurna. Tentu saja, karena semua yang aku inginkan bisa terkabul dalam hitungan detik. Tapi sayangnya, kisah cintaku tak seperti itu.

Entahlah aku ini sebenarnya sudah berusaha menjadi pria setia. Namun, beberapa wanita malah membuat aku kesal. Semua mantan kekasihku selingkuh. Gila sekali mereka. Bagaimana mungkin mereka selingkuh? Aku tidak tahu. Mungkin karena aku terlalu bodoh atau aku terlalu percaya dengan wanita itu.

Ini adalah kesekian kalinya aku ngalami patah hati. Jadi aku memutuskan untuk mengendarai mobil di malam hari. Aku tidak tahu akan kemana. Mungkin angin malam bisa membuat aku lebih nyaman.

Mobil sportku melaju dengan santai. Pemandangan di luar hanya ada jalanan yang sepi dan beberapa toko sudah tutup. Tetapi ada juga yang masih buka.

Kalau sedang patah hati aku ingin sekali meminum minuman yang belum pernah aku minum. Alkohol? Tentu saja bukan. Aku bukan pria seperti itu. Aku lebih memilih minuman kopi dengan varian rasa yang berbeda-beda, lalu aku juga suka susu dengan banyak varian.

Kini Kakiku melangkah ke supermarket yang tidak terlalu besar dan aku membuka lemari es. Tanganku meraih beberapa minuman yang belum pernah aku minum. Ya Biasanya jika sedang di rumah aku hanya minum jus saja. Karena ibuku ingin aku tetap sehat.

"Kau beli minuman banyak sekali," kata kasir itu dengan melihat belanjaanku di meja.

"Ya aku ingin mencoba minuman ini. Karena aku belum pernah mencobanya," jawabku dengan ramah.

Kasir lalu segera membungkus belanjaan milikku. Lalu akupun membayarnya. Saat aku tiba di mobil tiba-tiba ada seorang gadis yang sedang membungkuk sambil sesekali melihat ke luar jendela dengan gemetaran. beberapa detik dia lalu menyadari aku yang duduk di kemudi mobil.

Mata kami bertemu tapi hanya beberapa detik. Lalu setelahnya dia berterimakasih dan keluar mobilku begitu saja. Aku langsung keluar untuk mencoba menghentikan langkahnya. Karena saat aku melihat matanya. Aku menyadari matanya lebam dengan bibir sedikit terluka.

Aku terus memannggilnya dengan asal.

"Hei, kau!" ucapku dengan keras. Namun dia sama sekali tidak menoleh. Dia langsung menaiki mobil bus dan pergi dengan jauh.

"Sial!" umpatku dengan rasa kesal.

Aku merasa kesal sekaligus khawatir dengan apa yang terjadi pada gadis itu. Pasalnya kedua matanya terlihat berkaca-kaca dan tubuhnya bergetar seperti ketakutan. Aku yakin sekali dia sedang di kejar oleh seseorang. Tetapi siapa? Aku sama sekali tidak tahu itu.

Kini Aku memasuki mobil dengan rasa bersalah. Kenapa juga aku sejak tadi tidak memegang tangannya agar dia tidak pergi. kenapa juga aku tidak lari dengan cepat? Ah, Aku benar-benar merasa sangat bodoh sekali.

Perjalan menuju rumah aku masih memikirkan pertemuanku dengan gadis itu. Meski hanya beberapa detik dan tidak sampai satu menit. Tetapi aku sungguh penasaran dengan gadis itu.

Aku rasa umur dari gadis itu sangat jauh di bawah denganku. Mungkin umurnya sekitar dua puluh tahun. Apa dia pikir aku akan berbuat jahat kepadanya? Mungkin karena penampilan aku yang memakai setelan jas seperti ini, sehingga dia berpikir aku adalah seperti seorang pamannya.

"Siapa kau sebenarnya?" tanyaku dalam hati.

Mungkin saja kalau aku bisa membantu gadis itu. Aku bisa merasa sangat lega. Minimal aku memberinya minum atau obat untuk lukanya. Ah, aku benar-benar bodoh sekali.

Ya Tuhan, mata gadis itu benar-benar indah. Mata hazelnya menyimpan keluguan. Ah, entahlah tapi matanya benar-benar indah sekali. baru kali ini aku melihat mata yang seperti itu.

avataravatar
Next chapter