94 Pertemuan 3

Apa? pria lain, maksudnya aku memiliki pria yang sebenarnya aku tunggu? tapi siapa?' pikirnya bingung. Kekasih yang menurutnya dia cintai hanya lah Thomas, tidak ada pria lain lagi. Tapi kenapa hatinya seakan menunggu seseorang, dan orang itu bukan Thomas.

Dia lalu kembali duduk sambil menikmati cemilan yang telah tersedia di atas meja. Dia lalu melihat handphone nya, tapi tidak ada pesan atau pun telepon dari siapa-siapa. Atau lebih tepatnya dari Meena.

Ah, Meena..kenapa selalu dia yang selalu mengganggu ketenangannya. Kenapa harus dia yang mengusik waktu yang seharusnya dia nikmati dengan kekasihnya, Thomas. Kenapa hanya dia yang selalu membayangi isi kepalanya. Kenapa...!!!? jeritan kebingungan hatinya memaksanya berpikir keras, dan akhirnya bulir bening tanpa terasa jatuh di pelupuk matanya.

"Meena, kau menyiksaku" ucapnya lirih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter