1 Chapter 1

"Mbak Liana, iki sing meh tumbas tanah meh ngomong jarene"

"Oh, he'eh mbak dyah"

Cukup lama aku mendengar percakapan dua saudara dengan pendengarannya yang tajam, samar-samar aku mendengar suara di sebrang telefon sana yang indah mendayu-dayu di telinganya. Hingga aku memberanikan diri ingin berbicara langsung sebagai alasan.

"Halo"

"Ahh iya halo mas, gimana gimana?"

Kenapa juga wanita di sebrang sana harus mendesah sih? Membuat juniorku di bawah sana tegak menantang hanya dengan suaranya.

"Bagaimana bu? Tanahnya saya hargai 450 juta ya?"

"Oh boleh boleh mas."

"Jadi, saya kirim ke mana ini uangnya?"

"Mmm aku tanya bapakku dulu ya mas, nanti aku hubungi lagi soalnya bapakku lagi kerja"

"Oh kalau begitu saya simpan nomer nya njenengan ya bu biar gampang nanti saya ping."

"Siap mas."

Aku pamit dari kediaman teman dari supirku itu yang ternyata mereka masih lah keturunan kerajaan Mataram Islam. Pasti jika aku mendapatkan wanita di telefon itu Ibuku akan sangat setuju karena Beliau ingin menantu yang sama derajatnya. Aku tidak sabar.

17.00 WIB

"Ping"

"Ping"

"Iya"

"Bu, ini sy abi"

"Oh iya"

Cukup segitu dulu aku rasa chat kali ini, hmmm aku sungguh tak sabar mengingat kembali suara desahannya yang merdu yah walaupun aku tau itu tak sengaja. Ahh shit! Kenapa dengan mengingat itu si jono malah bangun.

20.00 WIB

Lianaku

"Mas, kt bpkku kirim lewat rek aj y"

Hmmm. Aku berpikir sejenak, bagaimana caranya aku bisa bertemu dengannya sedangkan kita beda pulau.

"gk ush bu, sy otw ke sn aja kebetln ada krjaan"

"oh gitu, kpn y?"

"lusa sy otw"

"oke, ht2 y mas"

~~~

Airlangga Abimanyu adalah seorang pengusaha dengan kekayaan di atas rata-rata. Hampir seluruh perusahaan di tanah jawa dan di beberapa pulau di Indonesia adalah miliknya. Airlangga Abimanyu dilahirkan dari keluarga yang berada dan apapun yang dia mau harus terwujud.

Wanita mana yang mampu menolak ketampanan serta keperkasaan dari Airlangga Abimanyu. Tidak ada. Bahkan mungkin semua wanita rela menjadi jalangnya.

Rahang yang terukir tegas, kokoh dengan bulu-bulu halus di sekitar rahanya. Matanya yang berwarna hazel dan kuning melingkar di luarnya merupakan pembawaan dari Ibunya. Ayahnya seorang pribumi yang masih merupakan keturunan dari Kerajaan Singosari. Itu yang membuatnya sulit mencari wanita, selain mencari yang harus jelas asal usul dan juga setara dengan derajatnya, Airlangga Abimanyu tak sembarangan memilih wanita. Dia tak pernah punya pacar padahal di usianya yang menginjak 32 tahun dia sudah mapan untuk menikah. Dia hanya menyukai one night stand. Entah. Hanya Airlangga Abimanyu yang tau apa alasannya.

~~~

Perhatian kepada seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Solo - Balikpapan di harapkan untuk segera menaiki pesawat .

Lelaki gagah dengan kaca mata beningnya itu menarik perhatian sebagian banyak wanita maupun gadis-gadis termasuk pramugari yang terbengong-bengong melihat ketampanan yang hakiki itu.

Ganteng banget ya alloh.

Apa dia malaikat turun ke bumi?

Lebih ganteng dari babang minho ini mah.

Kurang lebih seperti itulah komentar netizen yang budiman melihat ketampanannya. Setampan apa sih sampai babang LeeMinHo lewat? Eh, ini beneran tampan loh readers.

"Bos, anggota sudah saya siapkan disana"

"Good"

Itu adalah Sam, kaki tangan Abimanyu sekaligus sahabatnya yang sangat dia percaya. Sam Wisesa, anak dari sahabat Ayah Abimanyu yang juga terjebak cinta oleh gadis luar negeri.

Sepanjang penerbanganAbimanyu lebih memilih untuk mendengarkan musik. Penerbangan dengan waktu 1 jam 40 menit menurutnya sangat lama karena dia sangat tak sabar bertemu wanita itu. Apakah cantik atau tidak?

Hiruk pikuk kota Balikpapan mengingatkannya dengan tempat tinggalnya di Semarang. Sama-sama ramai, padat kendaraan dan angkot. Dia sangat jarang mengunjungi perusahaan di sini di karenakan Oma nya selalu melarang pergi jauh. Tapi, kenapa ini boleh? Ya, karena Abimanyu menggunakan alasan akan bertemu dengan wanita.

Melajukan mobil menuju alamat yang di lampirkan wanita itu melalui WhatsApp menuju sebuah rumah dengan pagar yang menjulang tinggi.

Tin

Tin

Seorang satpam membukakan gerbangnya dan mempersilahkan mobil Lamborghini itu memasuki pekarangan majikannya.

Satpam tersebut menghampiri mobil mewah itu sesaat setelah berhenti.

"Silahkan pak, Juragan dan Nyonya sudah menunggu di dalam. Mari saya antar."

Terlihat sosok lelaki lebih tua dari ayah Abimanyu sedang duduk sembari memegang smartphone nya dan di sebelah lelaki itu ada dua orang anak cewek sedang memakan kue. Yang satu ku taksir SD dan yang satu sepertinya masih batita tapi badannya amat montok. Menggemaskan.

"Selamat pagi, Pak" sapa Abimanyu.

"Selamat pagi. Ini pasti nak Abimanyu ya?"

"Iya pak" Abimanyu mengeluarkan senyum terbaiknya mengingat yang di hadapannya adalah calon mertuanya.

Sam menaruh koper berisi uang di meja kayu jati yang ukirannya jelas di buat khusus.

"Mbak, tolong buatkan minum untuk dua orang tamu saya ya, sekalian panggilkan Nyonya suruh turun ke bawah. Ohya, jangan lupa tolong telfonkan Liana suruh cepat pulang" ucap lelaki itu di walkie talkie nya.

Wah. Liana. Liana bagaimana rupamu ya. Abimanyu sangat penasaran.

Abimanyu berbincang dengan kedua orang tua yang sudah tua itu tetapi masih segar bugar. Bapak itu ingin menunggu anaknya terlebih dahulu barulah bisa di mulai pembicaraanya karena tanah itu sejujurnya adalah milik Liana.

Suara deru mobil berhenti membuat jantung Abimanyu berpacu lebih cepat. Terdiam tak berani menoleh ke belakang.

"Halooo Kung" seorang wanita menggandeng anak kembar di samping kanan dan kirinya.

"Yuhuu eperibadeh, Luna pulang nih" seorang wanita dengan pakaian yang longgar, celana panjang robek membuatku menganga.

"Mbakkkkkkkkkk" ahh suara itu, suara yang sama.

"Mbak, tolong kuenya di siapkan ya" ucap wanita itu melalui pintu samping.

Astaga, cantik. Cantik sekali. Wanita itu berjalan dengan anggun? Ah tidak, sepatu besarnya, celana jeans panjang dan baju yang sedikit ketat menonjolkan buah dadanya yang besar dan padat itu. Abimanyu menelan liurnya.

"Li, ini mas-mas yang mau membeli tanah itu" ucap Ibunya menerangkan.

"Oh iya"

Dia mengulurkan tangannya, bersalaman dengan Abimanyu dan Sam. Lembut sekali telapak tangan itu. Kulitnya yang putih bersih, senyumnya yang menawan dengan lipstik peach nya itu. Apalagi lesung pipi nya saat dia tersenyum, make up nya yang polos menambah kecantikannya. Wah, Abimanyu bagai terhipnotis.

"Arjun mana mah?" tanya Liana.

Arjun? Siapa dia?

"Masih tidur baru minum susu tadi. Suami mu mana?"

"Sebentar Bang Fajar nyusul kok ma, dia masih nge gym."

Suami?

Wah, Liana udah punya suami gaes. Gimana nih nasib Abimanyu. Gas terosss atau???

avataravatar
Next chapter