1 Acara Pengukuhan

Suasana gedung 'Aroepala' pagi itu sangat ramai. Orang-orang terlihat telah memenuhi kursi-kursi yang disediakan untuk acara kelulusan dan pengukuhan 'Smk Telkom Makassar'. Salah satu sekolah kejuruan ternama dikota itu. Para orang tua terlihat sangat antusias dan bangga atas keberhasilan anak-anak mereka. Terbayar sudah kesabaran dan kerja keras mereka selama ini, bisa melihat anak-anak berhasil adalah hal yang paling membahagiakan hati setiap orang tua. Dan itu tampak sangat nyata terlihat dari wajah-wajah sumringah mereka.

Tak terkecuali orang tua Alesha yang sudah dari awal duduk dideretan kursi paling depan khusus orang tua. Mereka adalah tuan Irwan Permana dan nyonya Yuni Khairo. Tuan Irwan adalah seorang konglomerat dan pengusaha sukses. Dia adalah salah satu cucu dari pendiri perusahaan konglomerat 'Salim group' yang cabangnya tersebar dihampir seluruh wilayah indonesia. Dia sendiri adalah pemilik dari perusahaan 'Pt.Indoritel makmur'. Dan saat ini dia dan istrinya berada dimakassar menghadiri acara kelulusan putrinya.

Tapi rupanya semua kemewahan itu tidak membuatnya bahagia seutuhnya karena pewaris laki-laki yang selama ini dia harapkan tidak pernah ada. Bahkan saat putri kedua mereka lahirpun tidak membuat pria bertubuh tinggi itu bahagia, dan puncaknya ketika rahim istrinya diangkat karena adanya penyakit serius. Sehingga angan untuk mendapatkan keturunan seorang laki-lakipun hilang.

Kini harapan satu-satunya hanya bertumpu pada putri bungsunya Alesha, setelah putri pertamanya memutuskan menikah dengan pemuda india dan tinggal bersama keluarga barunya disana. Untuk itulah tuan Irwan bertekad mempersiapkan Alesha ilmu terbaik sehingga kelak putrinya itu bisa melanjutkan bisnisnya.

"Alesha Khairo Permana..!" Mendengar namanya disebut,seorang gadis bertubuh tinggi semampai berdiri. Rambutnya yang hitam panjang dan sedikit bergelombang dibiarkannya tergerai sampai kepinggang. Gaun ungu indahnya pun semakin memperlengkap kemolekannya saat itu. Senyum manis menghiasi wajahnya yang ayu semakin memukau dengan make up flawless yang semakin membuatnya eye catching. Dengan wajah sumringah tampak seperti bulan purnama yang memancarkan sinar indahnya dia kemudian berjalan anggun dan penuh percaya diri menuju podium.

Dia menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik dan diberikan kehormatan untuk menyampaikan pidato singkat kepada seluruh yang hadir pada saat itu.

" Dengan segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan kebahagiaan ini. Orang tua yang telah bersusah payah memberikan kita segalanya, yang berhak atas rasa bangga yang harus terus kita persembahkan kepada mereka. Guru-guru kita yang mulia dan terhormat, yang telah mendedikasikan ilmu dan hidupnya kepada kita, mereka berhak atas pencapaian keberhasilan dan nama baik almamater kita. Kita adalah generasi penerus bangsa yang akan terus berusaha agar apa yang telah kita peroleh saat ini bisa menjadi acuan akan menjadi apa kita kelak. Yang pastinya akan menjadi orang-orang berguna dan mulia. Terimakasih.

Suara gemuruh tepuk tangan menggema diseluruh ruangan. Setelah Alesha menyampaikan pidato singkatnya dia sekali lagi menjabat semua orang yang ada dipodium kemudian turun dan melangkah menuju tempatnya duduk.

Sementara itu nyonya Yuni hanya bisa menitikkan air mata bahagia dan menggenggam tangan suaminya.

" Aku sangat bangga dengan putri kita sayang". Katanya lirih sambil menghapus air matanya.

" Iya sayang, dia sangat membanggakan kita. Aku akan mempersiapkannya ke inggris". Balas tuan Irwan sambil menatap hangat istrinya. Mendengar itu kening nyonya Yuni berkerut.

" Sayang, tapi kau harus mendiskusikannya dulu kepada Alesha. Dia harus tau rencanamu". ucapnya khawatir. Dia sangat tau mimpi putrinya itu dan rencana suaminya tentu saja akan menghancurkan harapan putrinya.

" Jangan khawatir, dia pasti akan tau sayang". Balas tuan irwan sambil tersenyum. Mendengar itu nyonya Yuni hanya bisa menatap suaminya dengan senyum kecut. Dia benar-benar tidak tenang memikirkan hal itu.

Sementara itu, gadis yang menjadi bintang saat itu terlihat tengah bercanda dengan teman-temannya.

"Cha, lo mau lanjut study kemana nih. rekomemdasi dari kepsek sudah kau pertimbangkan belum?". Tanya nita sahabatnya. " iya cha,tapi kan lo selalu bilang ingin ke mesir". Tanya salah satu kawannya lagi.

"Rencana gue sih begitu, tapi gue belum pernah ngomongin ini secara langsung ke papa". Jawabnya tersenyum, memperlihatkan gigi putih yang berbaris sempurna dimulutnya yang imut.

" Tapi kita bakalan pisah Cha, jadi sedih". Kata Nita yang wajahnya sudah berubah sendu.

"It's oke Nit, kata ga bakalan pisah kan bisa vcall. Lagian gue ga bakalan ninggalin lo selamanya kale, eh gimana kalo sebelum gue berangkat kita adakan party?" Balasnya menghibur. Sontak Nita yang tadinya manyun berubah ceria dan tersenyum lebar. "Yeah, sounds good girl..!" Jawabnya mencubit pipi Alesha gemas. " Yes..!! it's going to be so much fun...!!! ucap kawannya lain dengan antusias. Alesha hanya menggeleng dan tersenyum.

" Well guys, gue ke parents gue dulu ya. See you around". Kemudian gadis itu melangkah menuju tempat orang tuanya.

" Selamat ya sayang, kami sangat bangga padamu". Kata nyonya Yuni sambil memeluk hangat putrinya. Tuan irwan pun mencium kening putrinya dengan rasa sayang.

" Iya dong ma, pa. Anak siapa dulu?" Jawab Alesha dengan senyum manjanya, ibunya bahkan semakin memeluknya erat.

" Udah dong mama peluknya Echa sesak nih" komplen Alesha karena sejak tadi ibunya itu tidak melepas pelukannya. Nyonya Yunipun tersenyum lalu melepas dekapannya perlahan.

" Mama hanya ingin mendekap putri mama sedikit lebih lama sayang" ucapnya sambil membelai rambut Alesha.

" Iya, tapi jangan kelamaan kan malu diliatin orang-orang ma". Kata Alesha manyun.

"Iya deh, mama ga peluk lagi". Balas ibunya lagi sambil mencium kedua pipi Alesha.

" Tu kan mama mulai lagi deh". rengek Alesha. Ibunya hanya tersenyum lebar. Tuan irwan tersenyum melihat kelakuan istri dan anaknya itu.

" Udah dong sayang, kasian Echa. Malu tuh diliatin kawannya.Echa sayang, nanti papa mau bicara ya. Ada hal penting yang papa mau sampaikan". Ucapnya tersenyum kearah putrinya.

" Iya pa, Echa juga ingin menyampaikan suatu hal kepapa". Balas Alesha antusias. Nyonya Yuni hanya melirik kearah suaminya yang terlihat duduk tenang disampingnya.

Setelah acara selesai, mereka segera menuju sebuah mobil fortuner hitam yang sejak tadi terparkir menunggu.

" Langsung kerumah ya Pri". kata tuan Irwan kepada sopir pribadinya. "Siap tuan" jawab si sopir, setelah itu mobilpun melaju meninggalkan tempat itu.

avataravatar