webnovel

I don't know you, but I Married you

Kenan sudah pasrah, keinginannya untuk menikahi kekasih 8 tahunnya hanya tinggal mimpi. Karena permusuhan kedua orang tuanya mereka gagal untuk melangkah ke pelaminan. Baru saja patah hati ayahnya langsung meminta Kenan untuk menikah dengan wanita pilihannya. Siapa kah dia??apa mungkin dia bisa mengobati luka hati Kenan atau justru sebaliknya??

Keyatma · Teen
Not enough ratings
521 Chs

Kemarahan Kenan

"Besok-besok dad kalo ada yang bilang aku gila, aneh aku ga akan lawan. Daddy seneng aku digituin?aku bakalan nurut sama Daddy meskipun aku dihina juga!!Daddy ga tahu dia udah ngomong apa aja!!!Aku ga sudi minta maaf sama si gob**k itu."" Jay marah dengan Kenan kali ini.

"Tingkah kamu sama omongan kamu kasar sekarang ya, apa Daddy pernah ngajarin gitu?"

"Dia ngatain aku gila dad!!!dia bilang aku aneh!!dia bilang aku punya kelainan!!Daddy seneng aku dihina gitu?!!"

"Jay..Jay..pelanin suaranya." Jesica menegur anaknya.

"Aku ga bisa tenang mom!!!" Jay membentak ibunya.

"Berani kamu bentak mommy?!!" Suara Kenan membuat Kris yang ada didalam dekapannya menangis dengan segera Jesica mengambil Kris.

"Coba tutup pintunya Kay, daddy kasih pelajaran nih anak." Kenan membuat Kay menurut dan menutup pintu ruangan itu hingga hanya ada keluarga Kenan disana.

"Kasih pelajaran apa?Daddy mau marah sama aku?!!" Jay benar-benar seperti bukan dirinya sekarang.

"Udah nantangin ya sekarang kamu?"

"Dad, banyak omongan si Dirga Anj***g itu yang aku tahan tadi karena aku ngehargain mommy, ngehargain Daddy tapi ternyata Daddy malah marah sama aku."

"Kamu berani bentak mommy Daddy marah.."

"Daddy bakalan lebih marah kalo tahu apa yang diomongin Dirga tentang mommy!!'" Jay menatap tajam ayahnya.

"Dia ngomong apa?coba bilang sama Daddy, yang jelas kalo ngobrol sama Daddy."

"Dia bilang kakak gampangan dan dia bilang besok-besok dia bisa tidurin kakak..." Jay terdiam sejenak dengan nada sedihnya karena menceritakan ini sementara Dariel yang mendengarnya dibuat cukup kesal hanya dengan kalimat gampangan.

"Dia bilang dipernah cobain 2 cewek dalam hidup aku dan itu Tiara sama kakak, dia bilang ga mungkinkan kalo mommy juga dia cobain.." Jay meneteskan air matanya sedikit lalu menghapusnya lagi membuat Kenan diam.

"Kalo dia cuman ngehina aku dad, aku terima aku juga ga bales omongan dia tadi tapi dia ga cuman ngelakuin hal itu aja ke aku dad, dia bahkan bilang kenapa aku ga lepas keperjakaan aku sama Tiara. Apa itu pantes buat aku dad?!!Dia udah ngehina Kakak, dia udah ngehina ibu aku sendiri dad, emang dia enak kalo aku ngomong gitu ke Tante Lala?!!Dia udah keterlaluan dad dan aku marah buat itu tapi kenapa Daddy marah sama aku??!!Daddy seneng keluarganya digituin?! aku ga akan pernah minta maaf sama dia, dia yang salah!!"

"Sini kamu..." Kenan menarik tangan Jay dan berjalan kearah luar menemui Keluarga Dirga yang masih berada diluar bersama keluarga Dena dan keluarga Katerin sementara Dinda dan suaminya semenjak insiden Jay dan Dirga berkelahi sudah pulang.

"Dirga..." Panggil Kenan.

"Iya om.."

"Ini..Jay, anak om yang kamu sebut gila, yang kamu sebut aneh dan kaya anak kecil. Anak om emang kaya gitu Ga, kalo Dirga pingin tahu anak om yang satu ini ga normal dari kecil dan itu gara-gara om. Dia itu polosnya minta ampun jadi kalo ada orang yang nipu dia..dia pasti percaya Ga, kalo sekarang kamu tanya sama dia gimana ciuman dia udah bisa jawab karena dia udah pernah lakuin itu tapi kalo kamu tanya cara bikin anak ke dia, dia ga akan tahu jadi gimana Jay mau ngelepas keperjakaan dia kalo caranya aja dia ga tahu!!!" Kenan sedikit membentak diakhir kalimat. Suaranya cukup keras sampai membuat orang disana terkejut.

"Anak om kaya anak kecil?iya!!!tapi seengaknya dia ga pernah ngebohong dan ngehina orang lain kaya kamu!!" Kenan sambil menunjuk ke arah Dirga.

"Biar lu tahu dim, La anak lu gimana. Anggaplah gw ingetin dan gw ga papa kalo gara-gara gw bentak Dirga kalian jauhin gw dan Sica sekarang, gw ga peduli." Kenan mencoba dengan nada lembut. Kini Kenan mendekati Jay lagi menepuk bahunya keras.

"Nih anak gw yang gila ini rela babak belur begini, ditonjokkin sama anak lu gara-gara belain kakak sama istri gw. Lu tahu apa yang anak lu omongin?hah?!!tahu ga?coba kamu bilang sendiri Ga, bilang!!!!" Teriak Kenan lagi namun Dirga masih diam.

"Ken...Ken..tenang.." Alex mulai mendekati Kenan.

"Tenang?lu harus denger ya Dirga omongin Lex. Anak gw aja sampe marah gimana gw?" Kenan menatap Alex sebentar lalu matanya yang tajam memandang mata Dirga yang masih tertunduk.

"Dia bilang, dia bisa tidurin anak gw, cobain istri gw!!!" Kenan membuat orang tua Dirga dan orang yang ada disana terkejut.

"Ga kamu ngomong gitu?!" Dimas marah kali ini pada anaknya namun Dirga tak menjawab karena takut.

"Kurang aja kamu!!" Dimas menampar pipi Dirga.

"Gw ga akan marah sama lu Dim atau lu La, gw cuman pingin kalian benerin Dirga aja mungkin dia butuh perhatian, gw yakin kok kalian ga pernah ngajarin kaya gitu dan hari ini gw ga nyesel liat anak gw berantem, gw bangga sama dia meskipun dengan kekurangan dia, dia tetep ngehargain keluarga dia. Jay mungkin ga mau minta maaf tapi biar gw yang minta maaf kalo sifat anak gw ngeganggu Dirga." Kenan lagi-lagi merangkul bahu keras Jay.

"Ayo kita pulang.." Kenan mengajak keluarganya yang sedaritadi melihat kemarahannya untuk beranjak dari tempat itu. Mereka berjalan menuju parkiran sementara anak-anak Kenan tampak memasang wajah tegangnya.

"Mas..biar Dariel aja yang nyetir, mau ya Riel Tante minta kamu yang nyetir aja mobilnya om.."

"Oh iya Tante boleh.."

"Ga papa Mas aja.."

"Udah deh.." Jesica mengambil kunci ditangan Kenan dan memberikannya pada Dariel.

"Kakak ikut mobil Daddy, Kay sama Jay berdua ya."

"Iya mom.." Kay segera naik mobilnya yang lain. Sepanjang perjalanan Kenan hanya diam memandang keluar jendela. Tangan satunya dia gunakan untuk menompang dagunya sendiri sementara Jesica sibuk menggendong Kris yang sudah tidur.

"Mas.." Panggil Jesica.

"Hm.." Kenan langsung melihat ke arah istrinya dan dengan kilat Jesica mengecup bibir Kenan sebentar seolah tak peduli ada Dariel dan Ara disana.

"Udah dong pasang wajah marahnya, anak-anak jadi takut nanti." Jesica membuat Kenan sedikit tersenyum lalu dia menggenggam tangan istrinya.

"Maafin Mas sayang, Mas bikin kamu malu didepan temen-temen kamu."

"Engga Mas, Mas pantes kok ngomong gitu."

"Mas takut kamu dimusuhin temen-temen kamu."

"Temen-temen aku ga gitu kok Mas.."

"Maafin Mas sayang..."

"Mas ga usah minta maaf, Mas kaya gitu karena belain kitakan?kenapa aku harus marah?Mas keren tadi..."

"Iya Daddy keren, kalo lagi gitu gantengnya nambah 1000%." Ara mendukung perkataan ibunya dengan memuji Kenan.

"Tuh kata kakak Mas tambah ganteng.."

"Bohong, dimata kakak kan yang ganteng Dariel bukan Daddy.." Canda Kenan.

"Ya..sebelas dua belaslah Dad cuman beda di keriput sama uban doang." Ara membuat Kenan tertawa kecil.

"Pegel sayang?biar Mas aja yang gendong Kris."

"Engga, ga papa."

"Dirga jahat, ga boleh ada yang coba-coba istri Mas." Kenan berbisik kecil sambil memeluk istrinya dan mencium pipi Jesica.

"Dad..dad...ini ada aku loh sama Dariel.." Protes Ara saat melihat kaca spion dalam mobilnya.

"Apa sih kakak, Daddy cuman peluk doang."

"Maaf ya Riel Daddy suka gitu kadang ga tahu tempat." Ara membuat orang dalam mobil tersenyum-senyum.

****To be continue