webnovel

Chapter 47 (I'm About Your's)

20 hari yang lalu....

Tuan Beom tertusuk luka tusukan di perutnya ketika ia benar benar ditusuk oleh bawahan Nona Cha itu membuatnya harus berbaring di ranjang rumahnya dengan selang cairan di lengan nya. Selama 3 hari ia terbaring dan tak bisa bangun, di sampingnya hanya ada asisten nya selalu menunggunya di sana, di rumah besar Tuan Beom. Ketika ia bangun duduk ia memegang keningnya.

"Berapa hari aku di sini?"

"Sekitar 3 hari" Balas asisten nya. "Dan ini ponsel Anda" Lalu ia memberikan ponsel Tuan Beom padanya.

Tuan Beom melihat banyak orang dengan nama tinggi menghubunginya tapi ada satu yang membuatnya terdiam menatap. Nama Shou yang sudah ada 6 kali memanggil.

"Semua ini, mereka kamu jawab?"

"Ya, tapi.. Ada seseorang yang tidak saya jawab panggilan nya untuk memberitahu Anda bahwa saat ini Anda sakit, itu karena nama itu kelihatan asing di ponsel Anda, jadi saya membiarkan nya" Kata asisten nya.

"Begitu ya... " Tuan Beom terdiam menatap nama Shou, tiba tiba di bawah matanya ada garis merah. Sepertinya antara senang melihat Shou sudah menghubungi nya sebanyak itu selama 3 hari.

"(Apa yang harus kulakukan? 3 Hari adalah waktu yang lama, apa yang dilakukan gadis itu ketika aku tak ada?) Aku akan pergi" Tuan Beom duduk di samping ranjang.

"Tapi, Hyung-nim, Anda belum sepenuhnya sembuh, kemana Anda akan pergi dengan luka begitu? Luka itu bukan luka biasa, pisau yang di buat untuk menusuk Anda sangatlah panjang" Tatap asisten nya dengan panik.

"Aku akan pergi sebentar untuk menemui seseorang" Balas Tuan Beom dengan wajah dingin nya, sudah jelas ia ingin bertemu dengan Shou.

"Tapi... Sebenarnya, saya mendapat panggilan dari Direktur Cha, dia membutuhkan Anda di tempat keruangan" Tatap asisten nya.

Tuan Beom terdiam sebentar, ia lalu menghela napas panjang. "Ha... Baiklah, aku akan menemuinya" Ia berdiri dan menatap selang cairan masih ada di tangan nya, ia melepasnya sendiri dan berjalan melewati asisten nya tak peduli tangan nya terus meneteskan darah membuat asisten nya terdiam.

Tuan Beom berjalan dengan normal tanpa terganggu luka di perutnya.

Sesampainya di kantor Direktur Cha. Tampak Nona Cha berdiri memandang jendela membelakangi Tuan Beom yang berjalan masuk begitu saja.

Nona Cha menoleh dan tersenyum kecil. "Kupikir kamu mati" Tatap nya.

Tuan Beom menatap serius. Ia berjalan mendekat dan berhenti di dekat meja kantor Nona Cha.

Ia mengambil ponsel Nona Cha yang ada di meja, dan seketika menjatuhkan nya, ia menginjak ponsel itu hingga hancur dan tak akan bisa hidup lagi. Nona Cha hanya terdiam menatap itu dengan wajah yang kesal.

"Apa kau sedang mengujiku, sudah jelas bahwa, orang itu adalah orang urusan mu" Tuan Beom berbicara soal orang yang telah menusuk nya saat itu.

"Yeah, aku sedang mengaba aba saja, ada seseorang yang ingin merebut posisi mu, aku tidak mungkin tinggal diam saja, aku hanya sedang mengujimu apakah kamu nanti tahan pada orang itu saja" Kata Nona Cha.

".... Siapa yang bilang itu masuk akal... . Aku sudah bilang sebelum nya, Direktur Cha, aku tidak akan mengayunkan pukulan ku padamu, tapi pada seseorang di dekatmu, jika kau bukan wanita, aku sudah menghabisimu tanpa ada hukum tertentu"

"Hahaha, apa ini karena gadis itu, gadis yang tidak seharusnya kau kasari... Kamu dulu bahkan melakukan BDSM pada banyak wanita, GANGBANG pada banyak wanita hingga sampai membunuh mereka. Apakah perlakuan mu ini cukup untuk menutupi perkataan hanya sebatas memukul orang di dekatmu bukan aku sendiri, mau bagaimana lagi, itu terserah mu saja... Aku hanya ikut dalam urusan bisnis yang pasti, bisnis adalah bisnis, jika tertaut dengan gadis itu, kau pasti sedang menahan tubuhmu untuk melakukan lebih pada tubuhnya..." Kata Nona Cha. Sikap nya kini menunjukan taring harimaunya.

--

Tampak Tuan Beom berjalan keluar gedung, ia berjalan dengan wajah kesal tapi masih terlihat datar. Lalu mengambil satu batang rokoknya, tapi ketika akan mengambil korek nya dengan rokok yang sudah di bibirnya.

Tiba tiba saja ada orang yang bermaksud akan melewatinya tapi siapa sangka, orang itu berbalik dan langsung menusuk perut Tuan Beom.

Tuan Beom terkejut menjatuhkan batang rokoknya dari mulutnya dan korek nya pun juga jatuh.

Korek itu rupanya korek yang di berikan Shou untuk nya sekarang jatuh ke bawah.

"Fuck... Kau sialan" Tuan Beom menarik kerah pria itu dan memukulnya dengan keras membuat orang itu terjatuh.

Tuan Beom menekan luka nya, dia bahkan sudah dapat dua tusukan dalam 3 hari, ia menarik kembali kerah pria itu membuat pria yang menusuknya terangkat ke atas. Tak hanya itu, Tuan Beom mengangkat nya di lehernya membuatnya tercekik.

"Siapa yang menyuruh mu sialan!!" Tatap Tuan Beom.

"Ekrg..." Pria itu hanya bisa terangkat.

Lalu ada yang datang. "Lepaskan saja dia"

Hal itu membuat Tuan Beom menoleh dan tak sengaja melepas pria itu seketika pria penusuk itu berlari pergi meninggalkan mereka.

Tuan Beom menoleh dengan masih menekan lukanya.

Rupanya Direktur Cha, ia datang dengan wajah datarnya.

"Fuck...." Tuan Beom hanya bisa menahan kesakitan nya.

"Jika kau tidak menyelesaikan bisnis ini, kau yang akan mati dan ada seseorang yang akan menggantikan tugasmu, aku hanya melakukan apa yang ada di posisiku, tak peduli itu harus mati olehmu" Kata Nona Cha, ia mengeluarkan pistol dan menodongkan nya pada Tuan Beom.

"Mau bagaimana lagi, dunia ini benar benar begitu tidak bisa dikatakan baik, hubungan mu dengan banyak orang yang telah kau matikan, itu benar benar tidak bisa dilupakan, cepat atau lambat, orang yang kau sukai itu akan pergi dan mulai berpikir bahwa kau lebih tertarik pada seseorang" Tambah Cha.

Tuan Beom hanya terdiam seketika Nona Cha menembak. Tapi siapa sangka, ia tidak menembak Tuan Beom, ia menembak lantai di bawah membuat suasana terdiam.

"Aku tidak bisa" Kata Nona Cha, ia lalu berjalan pergi buru buru dan tidak menolong Tuan Beom.

"Sialan.... Apa ini harus dilakukan secara sendiri"

Hal itu membuat Tuan Beom harus menunggu 3 hari lagi dan ketika sudah 3 hari. Ia baru menyadari sesuatu bahwa perkataan Cha ada benarnya.

"(Shou, kau mungkin saat ini bisa menerima sikap ku, tapi tidak apa yang aku lakukan dulu, berpikir memilikimu, dan melupakan untuk menyakiti mu seperti ini)" Pikir Tuan Beom. Ia berdiri di balkon pintu yang tinggi membuat nya harus melihat langit malam tanpa adanya apa apa. Lalu mengambil satu batang korek nya yang ia letakkan di mulutnya, lalu mencari korek. Tapi ia terdiam sebentar merasakan tak ada apa apa di saku bajunya maupun celana nya. Koreknya hilang membuatnya langsung menghela napas pasrah.

"Di mana korek ku?" Tatap nya pada asisten nya yang terdiam ketika dia berjalan ke dalam.

Asisten nya itu mengulurkan kedua tangan memberikan korek nya. Tapi rupanya dia memberikan korek biasa.

Tuan Beom terdiam melirik lalu berjalan pergi melewatinya.

"Hyung nim, ini korek ada?" Asisten nya menatap bingung.

"Itu bukan milik ku" Balas Tuan Beom.

"Tunggu, Hyung nim! Anda belum sepenuhnya sembuh, Anda akan kemana" Asisten nya terkejut.

Tapi Tuan Beom tak mendengarkan nya, ia tetap berjalan meninggalkannya pergi.

Dia ke tempat Direktur Cha.

Membuka pintu besar di sana dan melihat Direktur Cha memegang korek nya sambil duduk di kursi meja kantor.

Ia menoleh pada Tuan Beom dengan lirikan nya dan senyum kecil tanpa berdosa itu.

Tuan Beom mendekat dan rupanya benar itu adalah korek yang di berikan oleh Shou. Dia mencari korek itu rupanya, korek pemberian dari Shou.

"Korek ini sangat cantik, dimana kamu mendapat nya, aku sudah memegang nya selama 3 hari" Kata nona Cha, ia meletakan nya di meja nya.

Tapi Tuan Beom tak menjawab dan melangkah mengambil korek itu dan berjalan pergi dengan aura dingin membuat Nona Cha terdiam.

"Itu milik mu? Kupikir punya gadis itu" Kata nona Cha.

Tuan Beom terdiam sebentar sebelum membuka pintu, ia lalu menjawab. "Yeah" Balasnya dengan singkat lalu berjalan pergi.

Tapi Cha menjadi kesal, ia berdiri dan langsung berjalan mengikutinya. "Tunggu... Hei.. Kau mendengar ku!!" Cha mengejar lalu Tuan Beom berhenti berjalan dan menoleh ke hadapan nya.

"Kau tidak berencana akan pergi kan? Ada pertemuan yang harus kau temui bersama seseorang 5 menit lagi, tunggulah dia di ruang rapat" Kata Nona Cha.

"Aku tidak akan datang" Tuan Beom membalas.

"Gadis itu, apa dia alasan nya? Apa kau ingat berapa kali kau tak mengangkat panggilan dari ku hanya karena kau mengatakan kau sedang pergi, sibuk dan yang lain nya, kau pikir perusahaan ini tidak berat jika aku menanggung nya tanpa mu?" Cha menatap. Kini dia benar benar menggunakan nada menyindir dan mengeluarkan semua kekesalan nya.

"Dengar ini, Tuan Beom Geunwo, kau bukan lagi seseorang yang di perbolehkan membunuh, pekerjaan ini beda lagi"

"Yeah, beda lagi, ini karena kau yang mengatur semuanya sendiri, jika saja aku tidak membiarkan ayah mu mati, ketika itu tiba, aku bisa melakukan hal yang sama pada mu juga. Perusahaan yang di buat gangster seperti kita, tak akan ada hasil nya, yang ada hanyalah memuaskan kepuasaan masing masing, kau yang membuat perusahaan jadi begini, banyak gangster yang melakukan ini sehingga kita benar benar di kenal oleh publik, lain kali jangan bawa bawa aku lagi, dan lain kali, biarkan aku rela jika ada kabar kematian mu" Kata Tuan Beom. Ia berbalik badan dan berjalan pergi.

Nona Cha yang mendengar itu hanya bisa mengepal tangan.

"Hei tunggu, kau harus terbang ke Jepang" Tambah nona Cha. Hal itu membuat Tuan Beom berhenti berjalan lagi.

"Jika kau tak mau di sini, kau harus menyelesaikan bisnis mu di sana selama 10 hari" Tambah nya.