webnovel

Chapter 4 (I'm About Your's)

Seoul, Korea Selatan, 3 Januari

Shou bangun duduk dengan mata lemas ke bawah. "Aku tidak tidur dengan baik... Itu karena aku masih di telan dalam malu itu... Oke untuk sekarang, tetapi ketika semester dimulai, aku harus bangun pada siang untuk kelas..." Rupanya Shou berpikir terlalu banyak tentang pria gang itu yang membuatnya benar benar terlihat tidak nyenyak saat tidur.

Di Universitas. Shou berjalan dengan tas punggungnya yang berisi laptop dan buku gambar. Rupanya dia bersekolah di Universitas seni desain. Pantas saja di apartemen dia terus menatap ke buku gambarnya.

Projek desain yang akan menambah nilai, ia kerjakan di dalam buku gambar itu dan di saat itu juga ada yang memanggilnya.

"Shou!"

Membuat Shou menoleh yang rupanya itu adalah Naya.

"Pagi Shou, sudah lama kita tidak bertemu"

"Sudah lama? Apa maksud mu? Kau selalu datang ke apartemen ku" Lirik Shou.

"Hehe maksud ku libur semester ini, ini adalah hari pertama masuk semester baru, apa kau sudah menyelesaikan projek desain mu?"

"Belum sepenuhnya, sepertinya tak akan selesai karena aku butuh ide lebih juga... Bagaimana dengan mu?" Tatap Shou.

"Haiz... Jangankan nilai, aku bahkan tak akan mengerjakan projek itu, hanya mahasiswi terpintar sepertimu yang bisa mengerjakan projek yang tidak wajib itu" Kata Naya.

"Lalu.... Apa yang ingin kau bahas sekarang?"

"Bahas sekarang?" Naya malah memasang tatapan bingung.

"Iya, kau bilang semalam bukan, ingin ke kafe kampus untuk bicara sesuatu dan sekarang aku sudah bangun pagi" Kata Shou.

"Oh aku ingat, di sini saja tak ada orang... Kau tahu mahasiswa yang good looking itu?" Tanya Naya.

"Maksudmu Soohyun?"

"Ya, dia lelaki terganteng di sini, tinggi dan juga ramah banget, dia punya pacar" Bisik Naya. Seketika Shou terkejut kaku.

"(Dia adalah Soohyun.... Lelaki pertama yang aku taksir, dia tinggi dan juga ramah. Aku ingin mengungkapkan perasaan ku padanya, tapi aku tahu soal diriku sendiri, aku juga belum tentu bisa menilai sifatnya akan seperti apa... Yang aku pikirkan hanyalah asal naksir sama dia... Aku tak ada hal imajinasi suka padanya, hanya ikut ikut semuanya yang naksir padanya, tapi jika aku tak peduli dia bersama wanita mana, kenapa sekarang aku merasa mem-batu ketika mendengarnya punya pacar)" Pikir Shou, dia terdiam.

Tapi Naya memegang bahunya. "Shou, kau baik baik saja.... Kau masih naksir ama dia?" Tatap Naya.

Lalu Shou tersenyum. "Tidak, ini adalah berita bagus bukan" Tatap Shou.

"Ya, semua yang suka ama dia pasti akan sedih ahahaha" Tambah Naya. Tapi Shou hanya terdiam menghela napas panjang.

--

Sepulang kampus, Shou berjalan dengan menundukan pandangan membawa laptop di tangan nya. Ia mengingat saat di kantor dosen tadi.

Dosen dari Shou menatap laptopnya. "Hm.... Ini sketsa yang bagus, sangat terancang rapi... Berapa hari kau mengerjakan nya Shou?" Tatap dosen laki laki itu menatap Shou yang berdiri di depan meja nya.

Shou membalas sambil menatap bawah. "Aku mengerjakan nya lebih dari satu minggu, aku mungkin butuh waktu jadi aku tidak jadi mengikuti projek itu"

"Hah kenapa? Bukankah kau sudah membuat sebagus ini, ini bagus... "Bagus" Yang keluar dari mulutku sendiri"

"Yah Terima kasih pujian nya Tuan Dosen, tapi aku tak bisa menerus kan nya"

"Bisa kau katakan apa yang membuat mu begitu?" Tatap Dosen berdiri mendekat padanya.

Lalu Shou terdiam dan menoleh ke jendela. "Maafkan aku, aku putus asa.... " Kata Shou. Ia mengingat ketika Naya mengatakan Soohyun memiliki pacar lain, karena dia benar benar mengakui Soohyun sebagai lelaki pertama yang ia kagumi. Pastinya akan sangat sakit jika mendengar crush nya sudah punya pacar.

"Putus asa?" Dosen terdiam. Ia lalu ingat bahwa Shou terlahir dari kesendirian, orang tuanya meninggal di umurnya yang masih muda dan ia menolak di urus oleh orang lain.

"Shou" Dosen memegang kedua bahu Shou membuat Shou menengadah menatapnya. "Aku belum pernah punya murid se antusias dirimu, jika kau masih tidak mengerti soal materi yang aku sampaikan, kau bisa bertanya padaku, jika aku tak ada waktu, kau bisa bertanya pada orang orang yang mengikuti projek ini, aku sudah bilang di kelas peojek bukan. Ada mahasiswa yang mengerjakan projek ini selama 6 tahun dan aku tetap menerima pengerjaan nya... Jadi Shou, jangan putus asa... Aku akan menerima projek mu ini berapapun tahun yang akan datang, jadi kau tidak perlu khawatir, mengerti" Tatap Dosen. Lalu Shou tersenyum kecil meskipun mata miliknya tak menunjukan senyum ketulusan nya.

"Terima kasih Tuan Dosen" Kata Shou.

--

Shou masih berjalan keluar dari kampus dengan wajah sedihnya. Tapi tiba tiba ada yang memanggil nama nya. "Shou!"

Shou menoleh dan melihat bahwa itu adalah Soohyun, rupanya benar. Lelaki muda ini sama seperti apa yang di gambarkan.

"Shou, masih ingat aku kan, kita teman sebangku" Kata Soohyun.

"Ah iya" Shou langsung membalas dengan wajah ramahnya.

"Oh iya, bagaimana soal projek mu? Kau sudah menyelesaikan nya?" Tatap Soohyun sekali lagi.

Tapi Shou terdiam. Di saat itu juga, saat ia akan menjawab, ada yang memanggil nama Soohyun.

"Soohyun, ayo pulang" Seorang wanita yang cantik.

"Ah, aku harus pergi. Shou, jika kau punya ide untuk ku, aku mohon salurkan ya, kita juga berada di kelas projek yang sama" Kata Soohyun, ia lalu berjalan pergi mendekat ke wanita itu.

Shou berbalik badan tak melihat mereka yang saling menyentuh dan tertawa bersama. Shou berjalan pergi, ia akan ke supermarket untuk bekerja sambilan lagi.

Di jalan, ia benar benar menatap ke bawah terus. "(Kenapa aku merasa sesakit ini, bukankah aku hanya naksir dia secara cuma cuma dan dia juga tidak tahu... Apa ini rasanya crush yang kita taksir jalan sama wanita lain.. Yah.. Tak apalah, mungkin karena aku kebanyakan membenci lelaki yang terus mengejar ku secara cuma cuma juga.... Mau bagaimana lagi)" Shou menghela napas panjang dan melihat ke ponselnya. Ada pesan dari manajer.

"Shou, aku menunggumu"

"Hah, apa!! aku terlambat?!" Shou terkejut segera melihat jam dan terkejut bahwa jam nya lebih ia terlambat dari pekerjaan nya.

"Astaga!!" Ia langsung berlari dengan cepat.

Hingga sampai di sana, ia harus terengah engah di depan manajer yang di depan pintu supermarket.

"Hah hah.. Manajer maafkan aku" Tatap Shou.

"Tak apa Shou, lagipula belum ada pelanggan, selamat bekerja ya" Kata manajer, lalu Shou mengangguk dan memakai apron nya.

Ia menunggu di depan kasir. "(Aku berharap seseorang akan datang dengan hal baik)" Pikirnya dengan senyuman ceria. Lalu ia mendengar pintu terbuka dan langsung menyambut. "Selamat datang" Tatap nya. Tapi ia terdiam kaku ketika itu adalah pria gang itu.

"(Tak apa, senyumin ajah) Selamat datang" Shou menyapa nya dengan senyuman cerah membuat pria gang itu terdiam menatap datar hingga ia berbicara padanya. "Ada apa dengan senyum itu... Kau bertemu pacar mu? Seseorang menembak mu?" Tatap nya sambil mengeluarkan kartu id.

"Um.... Um... Sebenarnya orang yang aku taksir.... Punya pacar lain itu saja, tapi itu tak apa" Balas Shou dengan senyumnya.

". . . Kau tersenyum saat orang yang kau taksir membuat mu terluka?" Pria itu menjadi menatap dengan tatapan Annoying face itu lagi.

"Ah tidak... Maksud ku itu adalah hal biasa... Karena orang itu pastinya di sukai banyak orang dan aku yakin, mereka juga banyak yang sakit hati, jadi ini tidak sampai aku bawa ke pikiran ku"

"Begitu yah.... " Pria itu membalas sambil membuang wajah. Tapi siapa sangka, ada seorang pria lain seperti preman yang berteriak.

"Hentikan plin plan plin itu.. Menyingkirlah dari sini, apa kau tidak melihatku di sini!!" Tatap nya dengan marah.

Shou yang melihat itu menjadi terkejut. "Um... Tuan...?" Dia menatap pria yang di depan nya itu yang hanya memasang tatapan datar.

"Hei minggirlah kau idiot, kau pikir tubuh besar mu ini tidak menghalangi!!" Tambah pria di belakang.

Lalu pria gang itu menatap ke Shou. "Apa kau merokok?" Tatap nya.

"Eh apa?! ... Aku... Aku perempuan... Aku tidak merokok.. (Kenapa dia mengabaikan orang itu, harusnya dia menoleh pada nya... Kenapa malah bicara padaku?)" Balas Shou.

Tapi pria di belakang itu terus menyela. "Heiiii... Apa kau mengabaikan ku.... Jangan mengabaikan ku sialan!!"

"Baiklah, aku bisa mengambil ini kalau begitu" Tambah pria gang itu yang mengambil korek api di depan dan seketika memukul pria yang ada di belakangnya membuat Shou terdiam melongoh.

Hal itu membuat pria marah tadi pingsan di tempat.

"Aku beli ini" Kata pria gang meletakan koreknya di meja kasir.

"Um.... Um.... Itu..... " Shou masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Jangan khawatir, aku tidak memukulnya dengan keras... Dia akan bangun dan langsung pergi" Balasnya.

"Um.... Total nya 29 tolong" Kata Shou.

"Kau benar benar tidak merokok?" Tanya pria gang itu yang mendadak bertanya.

"I... Iya..... Aku perempuan... "

"Kenapa? Bukankah di luar sana banyak yang memegang putung rokok, tak peduli perempuan ataupun lelaki"

"Eh benarkah?" Shou menatap tak percaya.

Tapi pria itu terdiam sambil mensipitkan mata datarnya. "Lupakan saja" Ia berbalik. Setelah membayar dia langsung pergi.

"Apa yang baru saja terjadi?" Shou menatap tak percaya. Lalu pria yang ada di bawah tadi perlahan bangun.

"Anda baik baik saja?" Tatap Shou dengan ramah, hal itu malah membuatnya terkejut dan langsung pergi. "Aku... Tidak menemukan apa yang aku cari, aku pergi"

"Terima kasih, datang kembali.. (Dia benar, pria itu langsung pergi)" Kata Shou.

"(Aku melihat banyak gangster di toko ini. Tapi pukulan sucker di wajah? Dia tidak pernah mencari tipe untuk melakukan hal seperti itu. Dia sebenarnya cukup lembut biasanya... Selalu menunjukkan ktpnya sebelum Aku tanya)" Pikirnya. Tapi ia terdiam dan terkejut ketika memegang kartu milik nya.

"(Huh? Ini kartunya? Apa dia ketinggalan? Sepertinya besok dia akan kembali)" Tambah Shou, lalu ia melihat nama di kartu id itu. "Aku belum pernah melihat kartu ini dari dekat, rupanya ada nama dan foto nya" Gumam nya yang melihat nama pria itu.

"Geunwo Beom"