1 Pulang

Hari sudah mulai sore warna langit mulai berubah menjadi orange. Baik orang dewasa maupun anak-anak mulai pulang kerumahnya masing-masing dan jalanan mulai sepi.

Aku dan Rey juga dalam perjalanan pulang. Pulang ketempat yang kami sebut rumah di sebelah barat kerajaan Batara, daerah tertinggal yang dekat dengan hutan Barista.

Hutan Barista adalah hutan yang berbahaya, karena sengaja di buat begitu supaya spesies asli disana tidak punah. Kadang sesekali terlihat serigala yang ukuranya sangat besar keluar dari hutan atau terdengar suara raungan yang sangat besar dari dalam hutan.

Para Knight, petualang, kesatria atau bahkan para murid di akademi kadang melakukan pelatihan dengan cara menjelajahi hutan tersebut.

"Kita dapat cukup banyak hari ini"

"Ini makin berbahaya, para pengejar hari ini lebih banyak dari biasanya".

"Tidak masalah mereka tidak akan bisa menangkap kita"

"Semoga saja"

Kata-kata Rey membuat keheningan.

Aku tahu ini berbahaya tapi kami tidak punya pilihan lagi, kami harus bertahan hidup bagaimanapun caranya meskipun kami harus mencuri.

Berbeda denganku Rey sebenarnya bisa menggunakan sihir, bisa dibilang kemampuan sihirnya sangat luar biasa. Untuk pengguna sihir air biasanya mereka melakukan pekerjaan di laut membantu para nelayan, tapi tubuh Rey lemah dia tidak akan sanggup berada di laut selama berhari-hari.

Aku juga sebenarnya ingin melakukan perkerjaan sebagai pencari kayu atau pekerja pembangunan, tapi tidak bisa karena jika anak di bawah usia 18 tahun ingin bekerja mereka harus memiliki wali sebagai orang yang bertanggung jawab. Kecuali jika dia memiliki kemampuan yang benar-benar di butuhkan mereka boleh bekerja tanpa perlu seorang wali. Karena itu mustahil bagiku dan Rey untuk mendapat pekerjaan di usia ini.

Kaki kiriku rasanya agak sakit, karena salah satu kayu yang dilempar oleh pedagang tadi.

Ini sudah biasa bagiku, aku yakin akan sembuh dengan sendirinya besok.

"Mungkin Diana sudah dirumah"

"Kurasa begitu"

"Kita harus cepat atau dia akan memarahi kita lagi"

"Ayo kita lari"

Setelah berkata begitu aku dan Rey mulai berlari, meski kakiku terasa agak sakit aku mencoba menahannya.

Akhirnya kami berdua tiba di area barat kerajaan, di area ini tidak ada rumah mewah cuma ada rumah-rumah kecil karena warga disini miskin jadi tidak ada Knight yang berjaga di area ini.

Semua rumah di area ini adalah rumah kayu, berbeda dengan rumah yang kami lihat di kota dekat pasar tadi banyak rumah besar dan bertingkat.

Hari sudah mulai gelap dan kami berdua masih terus berlari setelah beberapa saat akhirnya kami tiba di depan sebuah rumah kayu tua, rumah itu terlihat gelap tidak ada penerangan di area luarnya. Itulah rumah kami jaraknya dari hutan Barista mungkin hanya sekitar 800m.

Kami berdua mendekati pintu masuk rumah, "tok tok" suara terdengar saat Rey mengetuk pintu.

"Kami pulang" Rey berteriak.

"Selamat datang"

Terdengar suara yang sangat lembut, itu adalah suara seorang gadis dia adalah teman kami yang bernama Diana.

Rambutnya kuning keemasan, kulitnya putih dan dia sangat cantik setidaknya itu menurutku. Aku yakin kecantikannya tidak kalah dari anak-anak bangsawan diluar sana jika dia mendapat perawatan tubuh yang tepat.

Diana tidak ikut kami mencuri dipasar karena dia memiliki pekerjaan, dia bekerja di sebuah rumah sakit di area tengah kerajaan. Tidak memerlukan wali karena kemampuan Diana sangat di perlukan, Diana memiliki elemen cahaya di tubuhnya karena itu dia memiliki kemampuan peyembuhan.

Pekerjaannya tidak pernah di bayar dengan uang tetapi dengan kebutuhan sehari-hari seperti gandum, sayuran atau obat-obatan.

Sungguh bayaran yang tidak sepadan, orang-orang itu hanya memanfaatkan kemampuannya. Tapi karena tidak ada wali dia tidak bisa melakukan apapun, kami juga tidak bisa menahannya karena jujur kami bertiga sangat membutuhkan makanan untuk hidup meskipun itu sedikit.

Sejujurnya aku dan Rey merasa seperti beban, karna yang bisa kami lakukan hanya mencuri atau menangkap rusa dan kelinci yang keluar dari hutan Barista.

Walaupun penakut dan usia kami bertiga sama tapi Diana seperti seorang kakak karena dia menanggung hampir semua kebutuhan kami seperti memasak,mencuci ataupun merawat ketika kami sakit.

Mereka berdua adalah orang yang sangat penting bagiku, mereka adalah keluargaku. Aku akan melindungi mereka apapun yang terjadi.

avataravatar
Next chapter