webnovel

Humanity Year One

Note: Njajal njajal cuk Tahun 2083, Laut telah dinyatakan kehilangan seluruh populasi makhluk hidup dan sumber air bersih alami. Bersamaan dengan hancurnya laut, daratan kian hari makin hancur. Kelaparan, perang, dan masalah lainnya tak kunjung mereda. Hal ini diperparah dengan mutasi makhluk hidup akibat penggunaan senjata Bio dan nuklir yang berlebihan. Tahun 2092, ratusan kapal luar angkasa tipe berat mengangkut 40% populasi manusia menuju planet lain dengan harapan hidup baru. Meninggalkan rakyat jelata dan dunia penuh bahaya yang sumber dayanya sudah mereka rampas habis. Tahun 2100, ketika manusia yang ditinggalkan sedang berjuang mengubah nasibnya, ancaman baru, monster yang lebih kuat daripada mutan mulai bermunculan. Tetapi, harapan baru ikut terbentuk.

PejalanKakiA · Fantasy
Not enough ratings
1 Chs

Prolog

Buku Harian IV

[Tanah gersang, monster, dan kematian adalah sesuatu yang paling umum di dunia ini. Ibuku pernah bilang bahwa dunia ini sedang dilanda kiamat dan para bangsawan yang menaiki kapal luar angkasa akan menyelamatkan kita suatu hari nanti.

Itu adalah kata-kata yang kupercayai hingga ... aku melihat kenyataan kejam dunia ini. Semuanya hanyalah angan-angan semata. Kelaparan selalu ada, monster maupun mutan tetap menghantui disetiap kita menutup mata, dan tidak akan ada kapal luar angkasa atau penguasa baik hati yang menyelamatkanmu.

Semuanya hanyalah kebohongan semata.

Tetapi, karena semua itu kebohongan, aku hanya perlu mengubahnya menjadi kenyataan.]

"Itulah yang tertulis." Suara serak Pria berseragam hitam seperti asassin dengan wajah tertutup masker hitam, berjalan di saluran pembuangan yang busuk dan penuh benda aneh berbentuk seperti daging dengan buku diary itu ditangannya.

"Sungguh, aku terharu dengan apa yang kau tulis. Sayangnya..." Pria itu mengambil nafas panjang dan berhenti didepan gumpalan daging aneh yang menonjol. Diambilnya logam hitam dari sarungnya lalu,

*Wushh*

logam itu menguluarkan laser dan menjadi seperti pedang. Tak lama kemudian pedang itu ia tebaskan berkali-kali ke gumpalan daging aneh didepannya.

"...Kau telah mati." Ucapan pria itu dibarengi dengan tumpahan tulang-tulang manusia yang hampir tak berbentuk.

"Lapor area persembunyian C-003. Tidak ada kehadiran chaos energy ditempat ini. Satu-satunya masalah hanya pada pancaran mutasi radio aktif yang cukup pekat."

[Kerja bagus! Hancurkan tempat itu sampai tak bersisa. Lalu, segeralah kembali ke markas untuk pemeriksaan medis.]

Suara dingin wanita cantik berambut hitam panjang khas timur itu melembut diakhir kalimatnya.

"...Roger" Tanggapanya tetap dingin walau hatinya terombang-ambing. Bagi dia dan wanita itu, kehidupan yang mereka alami saling terkait dan cukup rumit.

Layar hologram mulai menghilang, memberikan kelegaan tersendiri bagi pria itu. Tak berselang lama, ia mulai menjalankan perintah yang diberikan. Tentunya ia juga membungkus tulang belulang sang pemilik buku harian untuk dimakamkan sebelum pergi.

*Boom*

Ledakan besar terdengar dibelakang pria itu. Awan jamur raksasa berwarna hijau terlihat seolah-olah sedang menyerap partikel merah-oranye yang mencemari seluruh tempat.

Bom yang digunakan pria itu termasuk bom khusus. Selain daya ledaknya, bom tersebut sering kali digunakan untuk membersihkan pancaran radio aktif yang sudah menggumpal dimana-mana. bom itu memang dibuat agar wilayah kembali tumbuh subur dan termasuk dalam project Green field.

Matanya lalu melihat ke langit merah dengan semburat oranye, dampak akibat perang dunia kelima. Seketika, membuatnya berpikir berapa lama waktu maupun usaha yang dibutuhkan bagi manusia untuk mengembalikan Bumi dan bertanya-tanya akan kebodohan leluhurnya yang tidak berpikir kedepan. Alhasil mewariskan tanah yang rusak kepada generasi anak-cucu mereka.

Tanpa sadar, seberkas ingatan masa lalu kembali teringat. Masa-masa sulit namun indah. Masa ketika ia masih dipanggil dengan nama,

Ethan.

Lanjutin Nggak ya:v

PejalanKakiAcreators' thoughts