webnovel

1 : Trigger Point

**1 : Trigger Point

**

Tokyo - Penyebrangan Shibuya - 07:14 PM

Terdapat seorang Pemuda yang sedang berangkat untuk menghadiri acara penerimaan siswa baru... Pemuda itu berjalan santai sambil memandangi HP-nya membaca berita tentang pembunuhan yang berada tepat dekat dengan rumahnya.

"Haa..." Menghela nafas.

"Kali ini dekat sekali ya... Apa yang sebenarnya para polisi lakukan? Sudah hampir satu tahun kasus ini berjalan." Kata pemuda itu sambil menggaruk kepalanya.

Pemuda itu pun lanjut berjalan dan sampai di tempat penyebrangan.... Menunggu lampu menjadi hijau, ia mendengar dua orang kantoran yang sedang membicarakan tentang pembunuhan tadi.

"Hei, apa kau sudah dengar berita ini?"

"Oh pembunuhan itu? Beritanya memang sangat menyebar luas ya..."

"Ya Bagaimana lagi, dulu ia beraksi di Akihabara, lalu di Harajuku dan sekarang di Shibuya, polisi juga memperkirakan kalau sudah ada kurang lebih 300 korban yang telah meninggal."

"Sungguh mengerikan, oh iya! Apa kau sudah mendengar rumornya?"

"Rumor?"

"Polisi mengatakan kalau semua korbannya mati hanya karena satu luka tusukan di perut, dan anehnya lagi, disetiap luka tusuk yang dialami korban, terdapat luka bakar yang sangat parah."

"Ha..? Luka bakar didalam luka tusuk? Apa yang kau bicarakan? Itu sangat tidak masuk akal."

"Aku tahu itu... Makanya hal ini masih dinamakan rumor..."

Sang Pemuda pun secara tidak sengaja mendengarkan percakapan mereka

"Sungguh rumor yang aneh... Bahkan Korbannya bisa sampai 300 orang, bagaimana orang ini masih bisa berkeliaran di Tokyo dan masih belum tertangkap?" Ucap Pemuda itu dalam hati sambil memandangi HP-nya.

Lampu hijau-pun menyala dan semua orang mulai menyebrang.

"Apa aku bunuh saja orang ini?..." Kata Sang Pemuda sambil mulai berjalan dan tersenyum sinis.

Ia pun sampai ditengah jalan, akan tetapi... Tiba - tiba Seorang pria berbadan besar dan berpakaian serba hitam menabrak badannya, akibat itu, HP Sang Pemuda pun jatuh ke kebawah.

"Maaf nak." Ucap pria besar itu tanpa melihat Sang Pemuda dan melanjutkan kembali perjalanannya.

"Tak masalah paman." Kata Sang Pemuda sambil mengambil HP-nya kembali.

"Semoga jiwa-mu bisa diterima disisi-nya." Ucap Pira berbadan besar dengan ekspresi tersenyum dan menyeramkan.

Saat Pemuda itu mengambil HP-nya, Ia merasakan sesuatu yang aneh diperutnya.

"Uhuk!" Sang Pemuda itu tiba - tiba batuk dan memuntah darah.

Ia pun perlahan melihat ke-bagian perutnya.

"Ke- kenapa ada pisau di perutku!" Katanya sambil panik dan kebingungan.

"Sial! Panas sekali! Kenapa aku tidak menyadarinya!" Ia memegang pisau yang menancap di-perutnya.

"Bangsat! Jangan - jangan orang tua tadi adalah pembunuh berantai yang ada di-berita." Ia berdiri perlahan dan mulai berjalan.

"Rumah sakit! Benar, aku harus segera kesana!" Pemuda itu berjalan dengan perlahan menuju rumah sakit terdekat.

**Jam 07:22 PM

Beberapa menit berlalu dan Pemuda itu terus berjalan sambil memegangi perutnya.

"Orang Tua! Jangan senang hati dulu! Aku akan memburumu setelah ini, dan akan ku pastikan kalau kau akan membayarnya!" Ucap Pemuda itu sambil tersenyum.

"Agh! Sialan! Pisau ini kenapa sangat panas sekali! Tahanlah... Tahan... Aku tidak boleh mati sekarang! Masih ada seseorang yang harus aku bunuh setelah dia!" Ucapnya sambil menahan rasa sakitnya.

**Jam 07:28 PM

Pemuda itu pun sudah sampai di-depan rumah sakit... Akan tetapi... Orang berbadan besar itu muncul kembali.

"Aku hargai ke-gigihanmu anak muda." Kata Orang badan besar itu sambil berdiri di-depan sang pemuda.

"Kau! Sialan!" Teriak Sang Pemuda.

Sambil berteriak, pemuda itu mengayunkan pisau yang ia sembunyikan di saku, ke kepala orang berbadan besar itu..., Akan tetapi Ia meleset dan hanya menggores pipinya.

"Hoo..." Ucap Orang berbadan besar sambil terkejut.

"Mata itu... Kau... Sebelumnya sudah pernah membunuh ya?" Tanya Orang Berbadan Besar sambil tersenyum.

"Diamlah sialan!" Teriak Pemuda itu.

Orang Berbadan Besar itu pun mencekik sang pemuda dan mengangkatnya.

"Kau adalah orang pertama yang bisa melukaiku dengan hanya pisau biasa." Ucap Orang Berbadan Besar itu sambil mengambil pisau sang pemuda dan melihatnya.

"Sebagai penghargaan sebelum kematianmu, akan ku-perkenalkan diriku, kekekeke." Kata Orang Berbadan Besar itu sambil tertawa kecil.

"Tabh!..." Ucap Orang Berbadan Besar itu dengan wajah serius.

"Ingat ini di-neraka bocah, kalau akulah yang telah membunuhmu..." Ucap Tabh.

Tabh pun menusukkan pisau yang ia ambil dari sang pemuda dan menusuknya tepat di jantung pemuda itu.

"Akhh!" Teriak sang Pemuda.

Sang Pemuda pun mulai lemas dan tidak bergerak sama sekali..., tetapi..., tiba-tiba sang pemuda tersenyum dengan mengerikan.

"Kukuku..." Sang Pemuda tertawa kecil.

"Kau!... Masih Hidup?!" Kata Tabh dengan wajah serius.

Tiba-tiba di sekujur tubuh pemuda itu muncul sebuah kabut yang sangat gelap dan setengah wajah dari pemuda itu tersenyum dengan sangat mengerikan, setengahnya lagi ber-ekspresi seperti orang mati.

"Haaaloooo!..., Manusia!... Hahahahaha!..." Teriak Pemuda itu sambil tertawa.

Dengan reflek Tabh-pun melepaskan pemuda itu dari genggaman-nya dan segera melangkah ke-belakang.

"Siapa kau?!" Tanya Tabh dengan waspada.

"Haaa....., Sungguh suasana yang menyenangkan, kukuku..." Kata sang pemuda itu dengan tertawa kecil.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Like it ? Add to library!

Nanco_Demoncreators' thoughts