33 Tak termaafkan

"Tidak bisakah kamu melihat? she is not her!!! begitu banyak perbedaan di antara mereka! tidak kah kamu merasa bersalah sedikit pun telah memperlakukannya dengan tidak baik? sadarlah Lex.. jangan terlalu kejam padanya!"

'Aku tidak perduli pandanganmu, dia milikku sekarang, jika kata kejam membuatnya tetap disisiku, maka aku tidak sungkan melakukan itu' Ucap Alexio posesif dalam hati.

"Matamu yang mana melihat aku memperlakukannya tidak baik? aku memberinya rumah, merawatnya kala sakit, memberinya makan, dimana yang tidak baik? apa kamu melihat aku memberinya racun? mengulitinya? merantainya? menggantungnya?" Bentak Alexio balik sembari menopang tangannya di atas meja.

Riswan terkejut, benar ia tidak melihat Odele secara langsung di perlakukan tidak baik, tapi reaksi gadis itu jelas memperlihatkan sisi trauma, takut dan tidak bahagia.

"Kenapa kamu tidak membiarkannya pergi? apakah maafnya tidak cukup? meski dia tidak melakukan kesalahan, dia tetap meminta maaf padamu."

"Berhenti mengoceh Riswan!!! kau tidak tau apapun!!!" Bentak Alexio sembari mendekat dan menantang.

Rohan yang mendengar keributan, tentu saja langsung memasuki ruang kerja Alexio. Dengan segera ia berdiri di tengah-tengah antara kedua pria bertubuh kekar itu.

"Hei.. kalian.. tenanglah… mari kita bicarakan baik-baik oke.." pujuk Rohan.

"Apa yang harus aku lakukan agar dia bisa kembali bebas dari sini. Tidakkah kau melihat dia tidak bahagia?!" Bentak Riswan tak memerdulikan Rohan yang menutup kupingnya karena pekikan Riswan tepat di telinga kirinya.

"Kau tidak perlu melakukan apapun. Karena dia adalah istri ku!!!!! kau hanya orang luar yang tidak tau malu ikut campur pada urusan rumah tangga kami!!! kau mengatakan dengan lancang dia tidak bahagia? disini lah rumahnya, lalu kau mengharapkan dia dimana lagi hah? apa di rumah mu?!!!" Bentak Alexio balik dan Rohan kembali menutup kuping kanannya karena Alexio pun berteriak tepat di telinga kanannya.

"Alex!!!! mata mu sudah di butakan oleh kebencian!!!" pekik Riswan mundur dan menuju pintu keluar, tapi tiba di ambang pintu ia berhenti dan menatap kembali ke arah Alexio, "Aku akan membantunya membuktikan padamu, bahwa dia bukanlah dia!!! Dan bila saat itu tiba, kau tidak akan pernah menerima maaf darinya! camkan itu!" ucapnya langsung berlalu pergi.

"Aaarrrrggggghhhhh!!!" pekik Alexio sembari melempar barang yang ada di atas meja.

"Tenanglah.. " pujuk Rohan sembari menggosok-gosong telinganya menggunakan ibu jari karena masih berdengung, "kita sudah bagai saudara.. jangan sampai berpecah belah karena ini.." tambahnya.

"Tenang katamu? bagaimana aku bisa tenang jika temanku sendiri mengincar istriku?"

"Tidak.. itu tidak mungkin.. dia tidak akan segila itu.. jika dia begitu, maka aku duluan yang akan menghajarnya. Kau seperti tidak tau kakak ku saja.. dia paling anti dengan penindasan.. dia sudah seperti itu sedari kita masih kecil kan? tak ada yang berubah darinya.. percayalah.. dia tidak akan berani bertindak jauh selain hanya karena alasan kemanusiaan.. dan kamu, jika istrimu bukan istrimu, bukankah sikap Riswan saat ini bermaksud untuk membantumu juga?" yakin Rohan

"TSK" kesal Alexio yang tak meragukan ucapan Rohan. Pria termuda di antara mereka itu memang yang paling berpikiran dewasa. Banyak yang mencemoohnya hanya karena penampilan luarnya saja.. nyatanya dia yang selalu mampu mengendalikan amarah dan berpikir positif dengan perencanaan yang tak pernah meleset. Namun karena tampilannya yang asal-asalan, membuat orang enggan melihatnya sebagai orang penting. Hanya Alexio yang mampu melihat kelebihannya itu, karena itulah ia begitu menghormati Alexio dibanding Riswan, kakaknya sendiri.

"Apakah kau ingin aku menyelidiki tentang gadis itu?" Tanya Rohan lagi, mencoba membujuk Alexio.

'Informasi apa yang tidak bisa dia dapatkan? jika semakin cepat fakta terungkap, maka aku tidak dapat menahannya lagi disini. Bahkan mungkin dia terlalu cepat pergi sebelum aku mendekatinya.' gumam Alexio frustasi dalam hati.

Sungguh ia ingin mencoba lagi.. memulai semua dari awal lagi.. Bahkan nalurinya sudah mengatakan jika dialah yang bersalah disini, dia sudah membayangkan bahwa kesalahannya mungkin tak kan bisa di maafkan. Dan keyakinannya mengatakan jika Odele yang kini berada dirumahnya adalah gadis yang seharusnya ia nikahi, gadis yang ia cintai selama bertahun-tahun. Tapi karena rencana licik seseorang, ia malah salah menikahi seseorang.

Di tambah lagi dengan hal yang masih belum terungkap, tentang Odele yang melupakannya begitu saja.. mungkin karena alami kecelakaan, tapi masih banyak hal yang terdengar ganjal disini, karena gadis itu hanya melupakannya seorang.. melupakan semua tentangnya, melupakan semua hal yang berhubungan dengannya, bagaimana bisa??? tapi 1 hal yang ia yakini, wanita peniru itu adalah kuncinya. Dia pasti tau apa yang terjadi pada Odele.

Meski memori tentangnya telah hilang dari ingatan Odele, tapi ia tetap bersyukur, bayang-bayangnya masih membekas disana. Alam bawah sadarnya pasti masih mengingatnya Dan hal itu jelas terbukti dari Odele yang terus memimpikannya dan memanggil namanya tanpa sadar, Pasti seseorang telah bermain-main dengan otaknya, entah bagaimana caranya, tapi seseorang yang tak biasa jelas telah melakukannya dengan sengaja atau pun atas perintah seseorang. Namun apapun alasan di sebalik semua kejadian ini, Alexio sungguh tak mampu berpikir lebih.. terlalu banyak hal yang masih belum terungkap disini.

Mulai dari mana ia harus mencari tau? ia sudah terpikirkan siapa orang itu. Namun jejaknya hingga saat ini tidak pernah di temukan.. padahal ia jelas telah mencari selama bertahun-tahun. Bahkan Rohan pun tak mampu menemukannya. Dimana ia bersembunyi? hacker terhebatnya bahkan tak mampu menemukan tempat persembunyian gadis itu. Ya.. Alexio tengah memikirkan wanita peniru itu.

Meski tidak semua tempat dapat di selidiki karena masalah kekuasaan, namun Rohan telah melakukan semua dengan kemampuannya yang terbaik.. dan Alexio tidak menyalahkannya karena itu. Sebab bukan tak mampu Rohan tetap menembusnya untuknya, namun Alexio yang melarangnya melakukan hal itu.. karena baginya, Rohan lebih penting dari pada wanita peniru itu.

Sekarang, setelah ia sadar dengan kesalahannya dan ingin mencoba memulai semua dari awal lagi, Alexio memikirkan cara untuk mengambil kembali hati Odele. Ia pernah menakhlukkan hati gadis itu sekali, tentu ia memiliki kesempatan besar untuk melakukannya lagi.. begitulah pikirnya.

Sebelum gadis itu lebih membencinya, lebih baik ia coba memulai hubungan yang lebih baik dengannya. Tapi bagaimana caranya? ia pun tak dapat memikirkan hal itu saat ini. Karena Alexio memiliki ketakutannya sendiri.

Jika benar, Odele yang ada di rumahnya saat ini adalah gadis yang ia cintai sedari pandangan pertama, berarti dia telah salah menikah.

Jika benar 2 tahun yang ia habiskan bersama si gadis palsu, berarti 2 tahun pula ia mengkhianati Odele, juga 2 tahun pula ia mengabaikan gadisnya yang berjuang sendirian melawan maut.

BERKHIANAT?

MENGABAIKAN?

Sungguh dosanya tak termaafkan!

avataravatar
Next chapter