1 Kisah Suram Angkasa

"Tumben si neng cantik Adelia itu kagak bareng ama kamu, nak Angkasa?" Tanya Pak Asep si supir angkot, sambil mengecilkan volume radio.

"Adelia udah duluan pak. Ini saya baru mau ketempatnya Adelia" Ucap Angkasa, membetulkan posisi duduknya.

Adelia adalah teman masa kecil Angkasa ,sang tokoh utama pada kisah kali ini. Ia juga sekaligus Love Interest dari Angkasa. Baru beberapa menit yang lalu ia menghubungi Adelia menanyai keberadaannya.

Angkasa ingin menyatakan cintanya.

"Itu bunga mawar buat apaan, Sa? Perasaan, lo umpetin mulu dari masuk angkot." Goda Ajis, anak Pak Asep yang duduk di kursi kiri depan. Ia menatap Angkasa dengan tatapan curiga dari kursi kiri depan.

"Ada apa nih ama neng Adel?.." Ajis tersenyum miring.

"Kepo bed dah, Jis."

Wajah Angkasa perlahan memerah. Dengan perlahan, ia menyembunyikan bunga itu di belakang badannya.

Untung saja, angkot biru Pak Asep sedang sepi pengunjung. Biasanya, saat Angkasa naik angkot ini, selalu ada saja Ibu-ibu tukang gosip yang sering menggodanya. Karena sepi, Angkasa bisa dengan leluasa membawa bunga mawar ini tanpa digoda -walaupun tidak dengan keberadaan Ajis.

"Buat neng Adel kan? Akhirnya kesampaian juga cinta kamu." Pak Asep tiba-tiba menyela percakapan mereka berdua.

Angkasa terdiam. Pak Asep tahu?

Dari sejak awal Adelia dan Angkasa menjadi teman masa kecil, naik angkot selalu bersama, Angkasa pun mulai menaruh hati pada gadis itu, tidak mungkin kalo supir angkotnya tidak tahu. Tepat sekali, hari ini cerah, keberuntungan kemungkinan ada padanya. Hari ini lah penentu kemana kisah ini akan berlanjut.

"Semangat yah.. Bapak sering ngeliat kamu tiap naik angkot ini bareng neng Adel selalu aja ngayal. Entah kemana khayalanmu terbang, bapak gak tahu. Tapi, ketika ngeliat neng Adel selalu bareng kamu, bapak akhirnya tahu." Pak Asep menginjak rem, menghentikan laju angkot.

Terlihat dari kejauhan Adelia yang sedang duduk di halte bus. Angkasa segera turun dari angkot biru itu. Membayar beberapa rupiah kepada Ajis yang duduk dikursi depan kiri angkot.

"Semangat Sa!" Ajis melambaikan tangan. Angkot biru itu mulai kembali ke jalan raya.

♡♡♡

Dengan rasa cinta yang menggebu-gebu, Angkasa berjalan menuju ke halte tempat Adelia menunggu sambil menyembunyikan bunga mawar itu dibelakang badannya.

"Hai, Del."

Adelia berbalik. Ia tersenyum.

"Ah, Angkasa, ada apa?" Tanya Adelia sambil meletakkan tasnya disamping tempat ia duduk.

"Del, gue pengen nyampein sesuatu."Angkasa segera duduk disampingnya. Sudah dari kecil ia menyiapkan mentalnya untuk hari ini. Bunga mawar itu perlahan ia keluarkan dari balik badannya.

Hingga satu panggilan itu mengubah semua alur kisah ini.

KRINGG!!! Handphone Adelia terdengar berdering dari dalam tas miliknya.

"Ah, tunggu bentar yah Sa." Adelia lalu mengambil handphonenya dari dalam tas dan menjawab panggilan itu. Angkasa dengan ragu-ragu kembali menyembunyikan bunga itu kebelakang badannya.

"Halo, Sayang?"

Sayang!?

"Ini lagi ama teman, oke-oke yang, yaudah gue kesana yah" Adelia menutup telepon itu. " Maaf yah, Sa, gue mau kerumah pacar dulu. Itu busnya udah datang." Ia segera bergegas mengalungkan tas nya dan masuk ke da;am bus.

PACAR!?

Adelia punya pacar!!??

Dari kecil ia menyiapkan mentalnya untuk hari ini menyatakan perasaannya. Namun, semua usaha nya itu berakhir sia-sia. Khayalan-khayalannya akan Adelia yang akan menjadi putri, jodoh, pendamping hidupnya, hanya khayalan. Tidak lebih.

Semuanya sia-sia. Hatinya yang sebelumnya dipenuhi cinta yang menggebu-gebu, kini hancur dalam sekejap karena kenyataan pahit itu. Angkasa menutup matanya, sulit menerima fakta bahwa teman masa kecil yang dicintainya itu, bukanlah yang harus dicintainya.

Entah kenapa, Angkasa pun tertidur di halte bus itu.

Kisah HOVERLOVE : Agen-agen Cinta ini pun dimulai.

♡♡♡

avataravatar
Next chapter