webnovel

Plum & Cherry : Pengkhianatan

Cherry gadis cantik dengan kaki jenjang dan tubuh langsing terkesan seksi, tengah berkutat dengan make up ala princess nya. Gaun biru muda nan cantik dengan layer yang menjuntai ke bawah membuat penampilan gadis itu begitu manis dan indah.

Gadis polos dan lugu yang sudah memiliki calon suami ini akan mendampingi sang kakak perempuan yang akan menikah dengan seorang pria yang diketahui hanya bekerja sebagai seorang tukang kayu alias pemilik toko perabot di kota Diamond. Menurut informasi yang diucapkan ibunya, kakak perempuannya sangat mencintai tukang kayu itu. Demikian juga dengan pria itu.

Mereka dijodohkan oleh kedua pihak keluarga. Cherry berasal dari keluarga biasa yang hidup dengan kesederhanaan meski hal itu hanya tergambar pada diri Cherry dan ayahnya.

Nama aslinya bukan Cherry, tapi dia sering dipanggil dengan nama itu karena sangat menyukai buah Cherry. Cherry adalah anak angkat di keluarga itu.

Kakak angkatnya dan pria itu, saling mencintai satu dengan yang lain jika menurut cerita ibunya. Cherry sangat bahagia karena setelah kakaknya menikah, maka gilirannya untuk menikah dengan kekasihnya yang sudah melamarnya sebulan lalu, namun karena kakaknya belum menentukan tanggal pernikahan, Cherry harus menunggu.

Tradisi keluarga mereka menentukan kalau yang sulung harus terlebih dahulu menikah.

Cherry gadis sempurna ini, selalu menutupi kecantikannya di balik kacamata bulat besar yang setiap hari dipakainya. Kacamata itu adalah kacamata mendiang neneknya yang selama dia hidup merawatnya di kampung.

Jelas Cherry hanya nama kecilnya yang dia gunakan sampai saat ini.

"Nenek cucumu yang cantik dan pintar ini akan segera menikah setelah kak Jeje menikah, aku pasti akan bahagia seperti yang nenek katakan," celetuknya. Gadis itu berbicara di depan cermin sambil tersenyum.

Lipstik merah muda , blush on peach dan rambut curly yang sangat cantik. Gaun indah menunjukkan kaki jenjangnya dan sepatu kets biru menyempurnakan penampilannya. Terlihat sedikit kenakan tetapi itu adalah sifat Cherry.

"Hmmm perfect!" Ucap Cherry sambil mengedipkan sebelah matanya.

" kamu memang yang paling cantik Cher hehehehhe..." Seru gadis itu sambil tersenyum indah di depan kaca. Siapa yang bisa mengalahkan kecantikan seorang Cherry . Primadona kota yang membuat banyak orang iri termasuk kakak perempuannya, hanya saja dia terlalu polos dan mudah dipermainkan.

Acara pernikahan akan segera dimulai, seluruh tamu sudah dipersilahkan masuk. Mempelai pria dan wanita sudah menunggu di ruangan masing masing sebelum bertemu di atas pelaminan.

"Je... please apa kau akan menikah dengan pria miskin itu, dia hanya tukang kayu, apa kau tidak akan menyesal nanti," seorang pria dengan rambut merah bata tengah memeluk Jeje yang sudah berdandan dengan begitu cantiknya. Mereka berpelukan di dalam ruangan pengantin wanita tanpa ada seorang pun yang tau hubungan gelap mereka.

"Maaf Doni, kau juga bukannya akan menikah dengan Cherry, kenapa kau melakukan ini sekarang, dulu aku menyatakan perasaanku padamu tapi nyatanya kau menolakku dan membuatku terpaksa menerima perjodohan dengan pria miskin itu," ucap Jeje sambil menepis tangan Doni.

"Aku salah je, aku tak melihat kalau kamu lebih cantik, lebih seksi dan lebih menggoda dari Cherry, cihhh.. mengingat panggilannya itu membuatku muak, aku membencinya, dia sangat kekanakan dan tidak dewasa, berbeda denganmu yang cantik dan hebat ini, kamu adlah segalanya, aku menyadari perasaanku padamu Je," ucap Doni.

Tangannya mulai nakal meraba raba tubuh Jeje. " Doni jangan lakukan itu sekarang, kalau kamu mau bersamaku, sekarang kita pikirkan cara membatalkan perjodohan ini dan mengubah pernikahan ini menjadi pernikahan kita, itu yang penting, aku tidak mau menikah dengan seorang tukang kayu yang miskin," ucap Jeje.

"Lalu kenapa kau menerima perjodohan itu!?" bisik Doni sambil mengecup leher putih Jeje.

"Emh.. Doni... Aku hanya menutupi keinginan Ibu, alasannya karena dia adalah anak dari sahabat ayah, aku harus jadi Putri penurut demi karirku," ucap Jeje yang mulai tergoda dengan sentuhan sentuhan nakal Doni di leher dan pinggangnya

"Kalau begitu kita suruh saja Cherry menggantikan mu dalam pernikahan ini, kita katakan padanya kalau kita saling mencintai," usul Doni dengan segala rencana licik di wajahnya.

"Lagi pula Cherry itu perempuan yang terlalu percaya diri, sudah cacat dan penyakitan dia masih saja asik menempel padaku, aku sangat membencinya," ucap Doni.

"Jangan berkata demikian, dia tetap adikku Doni, kalau kau memang ingin melakukan itu maka kita paksa Cherry mengikuti perjodohan ini, bagaimana pun mereka harus kita singkirkan agar kita berdua bisa bersama," ucap Jeje.

"Dengan senang hati aku akan menyingkirkannya dengan tanganku Je, mereka harus bersama agar cinta kita bisa berlabuh sayang," ucap Doni sambil mengecup bibir merah Jeje. Keduanya tanpa tahu malu malah berciuman di dalam ruangan rias pengantin itu.

Segala rencana jahat sedang diatur untuk mewujudkan keinginan mereka. Jeje dan Doni sudah berhubungan satu Minggu setelah Doni resmi berpacaran dengan Cherry.

Jika dihitung waktunya, Doni dan Cherry sudah menjalin hubungan selama tiga tahun maka selama itu juga mereka mengkhianati Cherry hanya beda seminggu saja. Keduanya selalu tampak dekat dengan dalih ingin menolong Cherry padahal jelas mereka berdua memanfaatkan kepolosan Cherry, atau mungkin bisa disebut kebodohan yang hakiki.

Sementara itu Cherry berjalan dengan senyum bahagia sambil membawa buket bunga untuk kakak perempuannya. Saat berjalan tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang pria dan hampir membuat tubuhnya terjatuh.

Hap...

Dengan cepat pria yang memakai pakaian pengantin dengan tangan besi itu menangkap tubuh Cherry dengan sigap sebelum gadis itu terjatuh dan membentur lantai yang keras dan dingin sedingin hati pria itu.

"Ehh ma.. maaf " ucap gadis itu sambil melepaskan dirinya dari pria yang kerap disapa sebagai pria buah Plum itu. Anehnya pria itu hanya diam saja dan melepaskan Cherry dari pangkuannya.

"Emm sia.." Cherry menatap ke atas," ehh kak.. maaf tadi Cherry gak sengaja," ucap gadis itu sambil berjalan mundur. Matanya melirik lengan abu abu sebelah kiri pria itu.

Ya sebuah lengan besi, pria di depannya bukan iron man atau pun robot, dia hanya seorang yang malang karena kehilangan lengan bawahnya.

Melihat perawakan besar dan tinggi pria itu sudah berhasil membuat Cherry terdiam membatu. Bagaimana dia akan menghadapi pria seperti itu. Jangan sampai dia menikah dengan orang seseram pria itu pikirnya.

" Kamu baik baik saja kan? Kalau jalan lain kali hati hati ya," suara lembut pria itu menerobos ruang hati Cherry, sontak dia menjadi gugup . Sosok yang dia awalnya pikir adalah sosok pria menyeramkan dan tidak ramah, ternyata adalah seorang pria lembut dengan suara besar yang hangat.

" Kupikir dia pemarah, ternyata sangat lembut, pantas saja kata Ibu, kak Jeje begitu menyukainya, mereka memang cocok dijodohkan," batin Cherry dengan polosnya.

" Aku baik baik saja kak Plum, kakak mau kemana, bukannya acaranya akan segera dimulai?" tanya gadis itu.

"Mau ke ruangan Jeje barusan aku diminta kesana, kamu?" tanya Plum.

" Ohh kebetulan, aku juga mau masuk ke sana Kak Jeje tadi menghubungi ku, ayo kita lihat kak Jeje, tapi apa itu diperbolehkan?" tanya Cherry sambil melangkah maju.

" Boleh boleh saja," jawab Plum seadanya sambil mengikuti langkah kecil kaki perempuan menggemaskan di depannya itu.

Mereka berdua berjalan menuju ruang pengantin perempuan. Cherry melontarkan beberapa kata, mereka sedikit canggung sebab Cherry selama ini jarang di rumah, hanya karena pernikahan saja dia kembali ke rumah, jika tidak gadis itu hanya akan menghabiskan waktunya di galeri seni miliknya.

Mereka berdua memasuki ruangan pengantin wanita, namun anehnya ruangannya gelap dan tak ada siapa siapa disana.

"Loh Kenapa ruangannya gelap," tanya Cherry heran.

"Sebentar kulihat dulu," ucap Plum sambil melangkah masuk ke dalam ruangan itu mencari dimana tombol lampu berada.

Tiba tiba...

Blammmm... ceklekkk...

Pintu ditutup dengan keras, dan terdengar suara kunci.

"Tolong!!!!" pekik Cherry yang langsung ketakutan saat pintu itu ditutup.

"Cherrry.... heii.. apa yang akkhhh...

Bughh... bughhh... bughhh...

"Cherry kau harus menggantikanku menikah dengan pria sialan ini," suara Jeje terdengar jelas dalam ruangan itu.

"Kak.... akhh sshhh sakit!!!" pekik Cherry saat merasakan punggungnya dipukul dengan benda keras.