webnovel

His Daddy (21+)

"Jika Aku mengatakan kau milikku maka kau adalah milikku, Baby Boy!" (Ashlan, a sexy and Hot daddy) Lucas Dalton (19 tahun) bertemu dengan Ashlan Wright (35 tahun) di sebuah bdsm hardcore club. Ashlan yang baru pertama bertemu Lucas tapi dia langsung menyatakan kepemilikannya. Ingin tau bagaimana jawaban Lucas? Fufufu first chapter is down below, baby!

Akigasuki · LGBT+
Not enough ratings
25 Chs

First...

Hari-hari terasa membosankan karena tidak ada daddy. Meskipun setiap malam daddy terus menghubungiku tapi tetap saja, aku ingin bertemu dengan daddy. Aku rindu hari-hari yang kami habiskan saling memberikan sentuhan-sentuhan ringan yang menyenangkan.

"Luc do you hear me? ohh c'mon..."

Aku tersadar dari lamunanku. Sejak daddy pergi aku jadi lebih suka melamun, hahaha.

"Hmm Jangan bengong Lucas, istirahat makan siang sudah selesai, ayo!"

"Hehe, sorry Danny"

Danny sudah tau kalau daddy sedang di Greece. Aku memberitahunya beberapa hari yang lalu. Karena itulah kadang kami makan bersama atau hanya jalan-jalan agar aku tidak terlalu bosan.

Sudah 4 hari aku tidak bertemu daddy. Aku menahan diri agar tidak melakukan hal bodoh seperti pergi menemuinya di Greece. 'Sabar diriku, sabar...' kalimat itulah yang terus kuucapkan pada diriku sendiri. Tinggal 3 hari lagi, project daddy akan selesai dannnnn.... aku bisa bermain dengan daddy sepuasnya, dengan tubuhnya maksudku, ehe.

"Semakin hari kau semakin parah Luc. Kalau kangen pergi saja ke Greece"

"Aku sempat memikirkan ide itu, tapi, aku tidak mau mengganggu daddy. Nanti kalau aku kesana pekerjaan daddy jadi molor, terus, daddy harus pulang lebih lama dari perkiraan"

"Yeah, you're right. LDR sucks!"

Kemudian kami melanjutkan pekerjaan. Restauran masih ramai seperti biasa. Dengan bekerja aku bisa sedikit melupakan daddy, sedikittt sekaliii Cuma 0.001%. Sedangkan dirumah, aku tidak memiliki hal lain yg harus kulakukan jadi aku terus memikirkan daddy sambil melihat ponselku dan menunggu kapan daddy menghubungiku.

Tinggal 30 menit lagi jam pulang kerja. Setelah membersihkan restauran aku berganti baju di locker room, ketika sedang ganti baju tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggilku. Aku berbalik dan menemukan manager berdiri di pintu.

"Lucas?" Manager memanggilku

"Yes, bossman?"

"Come to my office"

"Yes"

Kenapa tiba-tiba manager memanggilku? apa aku mau dipecat karena kerjaku yang malas-malasan? tidak tidak, aku tidak malas-malasan! Aku rajin bekerja, bahkan aku lebih rajin belakangan ini. Dengan perasaan tidak karuan aku masuk ke kantor manager.

"Duduklah, Lucas"

"Thank you, sir"

"Bagaimana pekerjaanmu? apa terasa berat?"

Aku bingung dengan pertanyaan ini, aku merasa sedang wawancara kerja, lagi.

"Emm yeah, eh no.. I mean no, I'm good. I love my job"

What the hell is happening? kenapa aku berbicara seperti anak SD? Oh noo... I'll get fired!

Manager hanya tesenyum kecil melihat kebodohanku.

"Lucas, apa kau tau tentang blue moon yang akan membuka cabang baru?"

"Yes, I know"

"Cabang baru akan dibuka di luar kota. Kepala pelayan yang bekerja disini akan ikut pindah ke cabang baru"

"Yes" Aku bingung kemana arah pembicaraan ini

"Aku ingin menawarkan posisi itu untukmu"

"Yes?" wajahku pasti sekarang telihat semakin bodoh, apa aku tidak salah dengar?

"I'm sorry sir, I didn't get it."

"Baiklah, aku akan memperjelasnya. Apa kau tertarik bekerja sebagai kepala pelayan di blue moon?"

"Oh my god, are you serious?"

"Tentu, aku sudah mengamati kinerjamu selama ini. Dari semua pelayan kau lebih rajin dan meskipun terkadang kau moody tapi kau selalu melakukan pekerjaanmu sebaik mungkin"

Aku tidak tahu harus menjawab apa, aku tidak menyangka akan ditawarkan posisi ini. Selain itu, pekerjaanku apakah memang sebaik itu? Aku tidak yakin tapi, aku akan mengambilnya!

"Yes sir, I'm interested in that position"

"Good, mulai bulan depan kau akan resmi menjadi kepala pelayan di blue moon. Selamat Lucas"

"Thank you, sir"

Aku senang sekali! akhirnya promosi ha ha ha. Hasil kerjaku selama ini tidak sia-sia. Aku akan segera pulang kemudian menunggu daddy lalu aku akan memberitahu daddy tentang ini. Daddy pasti bangga padaku, teruss... terusss... mungkin saja daddy akan memberiku hadiah seperti 'pulang lebih awal' YAYYY!!!

Setelah selesai dengan urusan ku di restauran aku segera pulang dengan mengendarai mobil daddy. Daddy terus menyuruhkan memakai mobilnya meskipun aku terus menolak tapi tetap saja daddy selalu memaksaku memakainya. Akhirnya, aku terpaksa harus memilih satu.

Segera setelah sampai di rumah daddy, aku mandi dan memakai piyama tidurku lalu menyelinap kedalam selimut dan menunggu daddy.

Sudah jam 10 malam tapi daddy masih belum menghubungiku. 'Apa daddy sesibuk itu?' Ketika mataku sudah terasa semakin berat ponselku tiba-tiba berdering.

"Hello, daddy?"

"Yes, baby boy"

"I miss you so much, daddy!"

"I miss you too, baby. I'm sorry something happened and I need to fix it soon"

"Em it's fine. Luca gak papa kok nunggu daddy"

Daddy diam

"I wanna kiss you, boy!"

Darahku berdesir kencang, kenapa tiba-tiba daddy mengatakannya? Jantungku belum siap!

"Luca juga mau diapa-apain daddy"

"Baby boy, jangan mancing"

"Eh? Engga. Kan daddy yang bilang. Luca cuma..."

"Let's do it"

"Emm what does 'it' means?

"Please, I can't hold it anylonger, baby boy!"

Goddamn! hanya mendengar suara daddy yang serak dan dipenuhi nafsu aku sudah bisa menebak maksud dari kata itu.

"H-How?" tanyaku dengan gugup

"Phone sex"

OMG, I never ever have any experience with it. Gimana nanti kalau daddy tau seberapa kurang berpengalamnnya aku? sialann! Hanya dengan memikirkannya tanganku sudah gemetar dan detak jantungku semakin gila.

"L-Luca belum pernah mencoba melakukannya"

"It's fine, I'll guide you, my sweet baby boy"

'Oh My God suara daddy... I can't....!!'

"Y-Yes" Jawabku dengan suara yang mengerikan

'Astaga kenapa suaraku udah kayak tikus mati!!!'

"Luca pakai baju apa sekarang?hm?"

"Emm..." Aku melihat diriku sendiri, 'piyama tidur'

"Pi-Piya ma... ti-tidu r"

'Sialan! jantungku sudah berdetak sangat cepat padahal belum mulai!'

"You must looks so good in that pajama. Tapi, jika Luca tetap memakainya daddy jadi tidak bisa menjilati setiap inci tubuh Luca"

'WHAT??!!!!! my dear lord apakah barusan daddy menyuruhku telanjang?!'

Aku diam, otakku tidak bisa memproses respon yang cocok dengan pernyataan daddy barusan. Apa yang harus ku katakan? atau lebih tepatnya apa yang harus kulakukan? apa aku harus melepas bajuku? Oh my god!!!

"Ssshh keep calm, boy. I told you not to be nervous right?!"

"Y-Yes, d-daddy"

"That's good, that's my baby boy"

Nafas daddy diseberang terasa semakin berat seolah sedang menahan sesuatu, kemudian daddy berkata dengan suara serak tepat ditelingaku,

"Now, listen to daddy's instructions, first...."

Hi, its's Akii. I upload 2 chapters today. Happy reading and please keep support me:)

Akigasukicreators' thoughts