webnovel

Hijrah Story

Persahabatan

Nurliza_Karen_Nita · Sci-fi
Not enough ratings
4 Chs

Part 3

"Assalamualaikum..." ucap Alvaro saat memasuki rumahnya bersama dengan Kanaya.

"Waalaikumsalam... " sahut orang-orang di sana yang tengah duduk bersantai.

Alvaro membawa Kanaya menghampiri mereka dan ikut duduk dengan mereka.

"Lho, siapa ini Al?" tanya Lena, Mama Alvaro.

"Cieee... Abang udah punya pacar baruuu cieee.." ucap Raisa, adik Alvaro.

Sementara Kanaya, ia terlihat malu.

"Kanaya, kenalin diri kamu ke mereka ya..." ucap Alvaro lembut pada Kanaya.

Kanaya terlihat bingung.

"Sini Kanaya sama ibu.." ucap Lena pada Kanaya.

Kanaya melirik Alvaro. Lalu Alvaro mengangguk.

Kanaya pun menghampiri Lena.

"Nama kamu Kanaya ya?" tanya Lena lembut saat Kanaya telah duduk di sana.

Kanaya mengangguk. " Iya bu.." ucap Kanaya pelan.

Lena tersenyum. "Kenalin, nama ibu Lena.. " ucap Lena mengulurkan tangan.

Kanaya menjabat tangan Lena.

"Kanaya bu.."

Raisa lalu mengulurkan tangannya.

"Hai, aku Raisa.. Adik the one and only bang Alvaro.." ucap Raisa ramah. Kanaya tersenyum kikuk dan membalasnya.

"Kanaya.."

"Hai Kanaya... Saya Danuarta, Papanya Alvaro." ucap Papa Alvaro dari jarak yang cukup jauh tanpa uluran tangan. Ia paham, bahwa papa Alvaro bukanlah muhrimnya. Kanaya mengangguk.

"Kanaya om.."

"Oh iya, Kanaya sama Alvaro kenal di mana?" tanya Lena.

"Ma, aku mau ajak Kanaya tinggal di sini boleh?" tanya Alvaro.

"Lho, memangnya Kanaya gak punya tempat tinggal?" tanya Lena pada Kanaya. Kanaya membalasnya dengan gelengan kepala.

"Hmm yaudah gak apa-apa..." ucap Lena.

"Sa-saya janji saya akan pergi bu setelah saya mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal yang baru." ucap Kanaya. Lena tersenyum.

"Gak apa-apa kok... Kamu juga boleh kerja di sini.. Kebetulan, ibu butuh asisten rumah tangga lagi untuk bantu-bantu bi Narti." ucap Lena.

"Beneran bu??" tanya Kanaya tak percaya.

"Iya Kanaya.. kamu mau kan?"

"Mau bu.. Mau.. Kanaya mau.." ucap Kanaya antusias.

"Yesss... aku ada teman baru yesss..." ucap Raisa kesenangan.

"Lebay" ucap Alvaro.

"Ihh sirik." balas Raisa.

"Yaudah Raisa, anter Kanaya ke kamarnya ya.." suruh Lena.

"Siap mamaku tercintaaa..." ucap Raisa dan bangkit dari duduknya.

"Ayo Kanaya..." ajak Raisa.

"Om, bu, dokter, saya permisi.." pamit Kanaya sopan. Mereka pun mengangguk tersenyum. Kanaya dan Raisa pun berjalan menuju kamar.

"Ngomong-ngomong kamu kenal di mana sama Kanaya Al?" tanya Danu.

"Tadi aku temuin dia pingsan di jalan pa, ma.." ucap Alvaro.

"Kasihan ya.." ucap Lena.

"Iya ma.. Kanaya itu perempuan baik... "

"Iya, Mama lihat juga sepertinya begitu."

"Semoga dia benar-benar baik ya.." ucap Danu.

"Oh ya, kelihatannya dia masih sangat muda.." ucap Lena.

"Dia masih delapan belas tahun Ma... Hanya beda setahun dengan Raisa." ucap Alvaro.

"Ya Allah... masih muda banget.." ucap Lena.

"Iya ma.. aku rencananya mau suruh dia kuliah supaya masa depan dia nantinya jelas."

"Yaudah bareng Raisa aja ntar kuliahnya. Raisa kan lulus sekolah tahun ini." ucap Lena.

"Boleh juga ma... semoga dia mau ya.."

"Iya aamiin.."

"Tapi, kita juga harus hati-hati dengan orang baru. Jangan terlalu baik. Varo, kamu harus belajar dari masa lalu. Karena gak semua yang terlihat baik itu benar-benar baik.." ucap Danu.

"Iya pa aku tahu kok... tapi, Kanaya beda dengan dia."

"Ya semoga saja.."