webnovel

Sebuah Akhir

Senja seakan mengerti bagaimana rasa ini. Ia hadir dengan membawa kebahagiaan yang terselip luka di dalam nya. Aku termenung dalam gelapnya langit, dan rintiknya hujan. Mencoba memahami kejadian yang memberikan kesan begitu dalam untuk ku mengerti. Bagaimana tidak, kehilangan dia yang tak kenal perdebatan membuat ku terus menerus berfikir

"kenapa ini terjadi?"

Dengan rasa terluka, membuat ku enggan membuka hati lain untuk menetap dihati ku. Karena hati ini ingin terus bersamanya, untuk itu sang pemberi luka adalah obatnya. Terlalu sulit memang mengartikan semua ini, hanya saja aku selalu menyerahkan kehidupan ku kepada-Nya, pasti kejadian ini ada jawabannya.

Kringg....kring..kring...

Suara alarm membangunkan ku, aku sontak terbangun. Dengan langkah sempoyongan aku berjalan ke kamar mandi untuk bersiap siap ke sekolah. Setelah selesai, aku segera memakai seragam, sarapan, dan tidak lupa menunaikan sholat subuh kala itu.

*****

"Assalamu'alaikum Ra" Ucap seorang laki-laki yang bernama Rayhan. Dia merupakan seseorang yang tidak kenal lelah untuk mendapatkan cinta ku, meskipun terlalu banyak tolakan yang terlontar di bibir ku, rasa cintanya tidak akan pernah menghilang, justru dia akan tambah semangat untuk tetap mengejar ku.

"Wa'alaikumsalam" Balasku.

"Semangat yaa sekolah nya" Ucapnya disertai senyuman.

"Oke" Ucapku.

Hadirnya sosok baru membuat ku tidak pernah menghilangkan sosok dulu. Sosok mu yang begitu lembut membuat rasa terus bersemayam didalam ruang hati ku. Tidak peduli apa, dan bagaimana keadaan ku dan juga keadaan mu. Karena keinginan ku terletak dari hati yang paling dalam, dan kekuatan ku terletak dari sang maha pemberi cinta, yakni Allah S.W.T.

Ditengah keheningan malam, aku terbangun dari tempat tidur ku, melawan gelapnya nafsu dan memberi luang sang waktu untuk terus menerus berada di dalam jangkauan ku. Dua raka'at usai sudah di kerjakan, dengan nada lemah dan merendah aku pasrahkan semua kehidupan ku kepada sang pencipta.

"Ya Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, segala puji hanya untuk-Mu dan solawat beserta salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad S.A.W. Aku datang kepada-Mu dengan keadaan hina Ya Allah, peruntukan bagi ku dan bagi jiwa ku rahmat-Mu yang seluas-luasnya agar aku terus menerus berada di jalan kebaikan. Hadirkan kepada ku rasa sabar yang tidak ada batasannya, supaya aku bisa menjalani kehidupan ini dengan rasa sabar dan ikhlas. Aku yakin selama ini Engkau bersama ku, selalu menjaga ku, selalu menguatkan ku, selalu ada dengan ku dikala semua orang tidak pernah menganggap ku, untuk itu hanya engkaulah satu-satunya kekuatan ku untuk hari ini dan selamanya.

Ya Allah jika memang skenario-Mu jauh lebih indah dari skenario ku, aku mohon tunjukanlah kepadaku maksud dan tujuan rasa ini untuknya, aku tak ingin mengelabui hati sendiri hanya karena rasa yang sulit ku mengerti. Jika hari ini aku bersedih, aku mohon jadikanlah rasa sedih ku rasa yang akan selalu tumbuh menjadi rasa kebahagiaan.

Ya Allah..

Jika dia takdir ku maka permudah jalan ku dan jalan nya menjadi cinta halal yang sesungguhnya. Tetapi jika dia memang bukan takdir ku, aku mohon hilangkanlah rasa ini tanpa sedikitpun harus membenci dia, dan berikanlah pengganti yang lebih baik dari dia untuk ku, aku pasrahkah semua kehidupan ku hanya kepada-Mu Ya Allah.

Ya Allah..

Jika umur ku tidak lama lagi, aku mohon bantu aku untuk bisa melihat kedua orang tua ku bahagia karena keberhasilan ku. Aku mohon berikan jalan-Mu untuk keberhasilan ku. Ya Allah bila aku bisa memilih takdir, aku mohon cabut nyawa aku terlebih dahulu sebelum engkau mencabut nyawa orang-orang yang aku sayangi, biarkan aku yang terlebih dahulu menemui-Mu, maka dari itu teruslah bersamaku dan bimbing aku kejalan-Mu Ya Allah, aku pasrahkan hidup dan mati ku hanya kepada mu Ya Allah".

Untaian doa menjadi pelebur kegelisahan ku menghadapi kehidupan di dunia ini, diiringi jatuhnya air mata yang kerap kali tidak bisa ku bendungi. Aku menginginkan keridhoan-Nya dalam kehidupanku. Semoga Engkau selalu bersamaku, kapanpun dan dimanapun.

Next chapter