2 Yugala

Dari 50 hunter pertama yang diketahui dunia, tidak ada satupun yang mendapatkan job healer. Di tambah dengan alasan ini, job healer semakin terkenal sebagai job terkutuk.

Nama 10 peringkat hunter dunia sudah tidak asing lagi di seluruh dunia, karena tindakan mereka tidak lepas dari berita dan selalu di perbincangkan. Di tambah dengan pernyataan pemerintah dunia kalau hunter yang mendapat sebutan 'First Hunter', masih belum di temukan sampai sekarang.

Membuat sebutan itu disamakan seperti legenda, ada rumor yang mengatakan kalau pemerintah dunia sepakat menyembunyikan namanya karena untuk kepentingan mereka. Ada juga yang percaya, kalau sebutan itu tidak pernah di berikan oleh menara.

Awalnya pemerintah dunia ingin memberikan perinkat pertama untuk hunter yang mendapatkan sebutan 'Second Hunter' dari menara. Tapi hunter ini tidak ingin menerima peringkat itu, karena dia yakin kalau ada yang kedua pasti ada yang pertama. Sehingga sampai saat ini, pemerintah dunia dengan sengaja mengosongkan peringkat 1.

Beberapa bulan kemudian, di rumah sakit. Yugala yang sudah koma selama 5 bulan, tiba-tiba membuka matanya. Suster yang saat itu sedang bertugas, langsung terkejut dan memanggil dokter.

Yugala menatap langi-langit ruangan yang berwarna putih. Tiba-tiba suara sistem terdengar di telinganya.

[Criing!!]

[Sistem memberikan hadiah]

[Karena prestasi yang telah anda raih]

[Sistem memilih hadiah…]

.

.

.

[Sistem selesai]

[Anda mendapatkan 3 kali kesempatan Gacha]

[Kesempatan 1 untuk mendapatkan'Job' anda]

[Kesempatan 2 untuk mendapatkan'Bonus' anda]

[Kesempatan 3 untuk mendapatkan'Bonus 2' ]

Yugala kaget dengan apa yang tiba-tiba muncul di depannya. Dokter yang berlari ke arahnya, dengan cepat memeriksa keadaannya.

Layar sistem yang mirip dengan yang ada di dalam game, berwarna emas yang saat ini berada di depannya. Seperti tidak terlihat di antar para dokter dan suster yang saat ini berkerumun melihat kondisi kesehatannya. Layar itu terus muncul, suster dan dokter yang berjalan terus menembus layar sistem. Tidak lama, setelah Yugala sadar. Adik perempuannya datang dengan mata berkaca-kaca, hampir menangis di hadapannya.

"Kakak… akhirnya lo sadar…" ujar adiknya setelah dokter dan suster mengijinkan adiknya masuk ke ruangan.

"Hehehe… kakak mu kuat…" ujar Yugala dengan suara pelan.

"Duh… mulai lagi… yang penting kakak berobat dulu disini… kakak ini sudah koma 5 bulan"

"Wah… lumayan lama…"

"Lumayan… Lumayan… gue sendirian kak di rumah… takut kakak… huaa… haaaaa"

"Duh… sudah adek gue yang cengeng ini… terus ini yang bayar siapa? Lo dapet uang dari mana dek?"

"Dari keluarga yang adeknya lo tolong… beruntung mereka mau bertanggung jawab…"

"Iya.. iya udah.. dek, terus gimana gue kok bisa selamat… gimana ceritanya?" tanya Yugala sambil melihat adiknya yang duduk di sebelahnya sambil menelungkupkan badan, menangis.

Adik Yugala menceritakan semua yang dia tahu, dan kondisi dunia saat ini. Munculnya menara dan hunter sampai pemerintah dunia yang dengan cepat memproses segalanya selama 3 bulan. Setelah matahari akhirnya tenggelam, adik Yugala terpaksa pulang karena keadaan Yugala yang masih tidak stabil menurut dokter.

"Kak… cepetan sembuh… rumah sepi"

"Iya… gue pasti sembuhnya cepet, 2 minggu… gue sudah ada di rumah"

"Bercanda aja lu… kak, ya sudah… besok gue kesini lagi"

"Iya…." Balas Yugala sambil melihat adiknya menutup pintu ruangannya.

Setelah Yugala termenung sambil membaca layar pemberitahuan sistem, tiba-tiba muncul layar dengan gambar alat gacha di depan Yugala, Yugala berbisik 'Mulai' lalu sistem mulai memutar alat gachanya. Ketika berhenti, bola dengan warna seperti medali perunggu keluar.

[Criing!!]

[Anda mendapatkan job 'Healer']

"Kenapa harus jadi 'Healer'!!! dari puluhan job... kenapa gue dapat job sampah ini..?!! apa fungsinya healer kalau ada yang namanya potion!!!" teriak Yugala dengan kesal dalam batinnya.

Yugala tidak terima dengan job yang dia dapatkan saat ini, tapi akhirnya Yugala menerimanya saja karena dirinya sadar kalau dari dulu keberuntungannya memang jelek.

Ketika kesempatan 2 dan 3 dipakai Yugala.Yugala mendapatkan sebuah keberuntungan, yang menggelinding keluar adalah 2 bola berwarna emas.

[Bonus]

[Anda mendapatkan 55 stat 'Luck']

[Bonus 2]

[Anda mendapatkan 'Gacha Misi' dan 'Telur???']

Karena yang keluar emas, Yugala berpikir kalau semua itu pasti hal bagus sehingga dia melanjutkan tidurnya tanpa memeriksa statusnya terlebih dahulu.

[Sistem mendeteksi kondisi 'Hunter Yugala']

[Kesehatan berada di bawah 30%]

[Sistem mengaktifkan skill]

[Skill 'Heal' (C) : Aktif]

Sistem memaksa skill penyembuh Yugala tingkat C aktif, sinar lembut berwarna hijau menyelimuti badan Yugala. Rasa hangat dari sinar itu, membuat badan Yugala semakin lebih nyaman. Perlahan luka dalam Yugala sembuh, dan kondisi kesehatannya semakin membaik.

[Kesehatan berada di atas 75%]

[Sistem menonaktifkan skill Heal]

[Sistem selesai]

Pagi harinya, Yugala merasa tubuhnya terasa lebih ringan dan segar. Yugala perlahan sudah bisa bangun, lalu bersandar di tempat tidurnya. Cahaya matahari yang hangat masuk menembus jendela, kaki Yugala sudah bisa di gerakkan.

"Padahal… kemarin badan gue berat banget… ini kenapa.. ah" gumam Yugala yang kemudian sadar kalau banyak layar pemberitahuan muncul.

Yugala merasa tidak terlalu rugi mendapatkan job terkutuk itu. Yugala mencoba menggerakkan tangan, dan badannya. Meskipun masih terasaada yang sakit, dan lukaluarnya masih ada. Kondisinya saat ini lebih baik, dari pada saat diapertama kali terbangun.

Tidak lama suster membuka pintu, ketika pertama kali melihat Yugala sudah bisa bersandar di tempat tidur. Suster langsung keluar, segera memanggil dokter. Dokter datang dengan tergesa-gesa melihat kondisi Yugala.

"Kamu… tidak apa-apa… sudah sehat?"

"Saya baru saja bangun dok… tiba-tiba badan saya sudah terasa lebih sehat"

"Jujur kepada saya… apa kamu sudah menjadi hunter?"

"Iya dok… saya mendapat job Healer"

Seketika tatapan dokter yang semula kagum karena pasiennya mendapatkan keberkahan menjadi seorang hunter, berubah menjadi tatapan kasihan. Karena pasiennya yang sudah lama koma, memilih job sampah.

"Kenapa kamu memilih… apa bakat kamu selain healer… harusnya kamu memilih job lain… kalau di saat sebelum ada potion.."

"Maaf dok… saya Cuma mendapatkan pilihan menjadi Healer"

"ah… sabar saja ya… uang yang kamu dapatkan dari mendaftar hunter lumayan kok" ujar dokter laki-laki itu sambil menepuk pundak Yugala pelan, menunjukkan simpatinya.

Yugala hanya tertawa canggung, menanggapi tanggapan dokter. Dokter itu membahas job healer dengan teliti, dan menerka kalau Yugala mendapatkan skill berguna untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Karena skill itu terkenal tidak berguna, kalau Yugala ingin masuk melakukan pembersihan di menara. Yugala mendengarkan dengan seksama, dan sadar kalau hunter dengan job sepertinya jumlahnya sedikit. Semakin sedikit lagi yang menggangtungkan hidupnya dengan melakukan pembersihan, tetapi kalau terjadi kebocoran menara. Mereka harus mengutamakan kepentingan manusiabiasa yang ada di sekitar mereka, secara tidak langsung mereka harus mau menjadi sandbag.

Siang harinya, adiknya datang sambil membawa buah. Terkejut melihat kakaknya saat ini sedang melihatnya dengan alat bantu pernapasan yang sudah di lepas.

"Kakak!... lo gak apa-apa? Sudah sehat? Kok…"

"Gue jadi hunter… terus gue pakek… jadi kayak gini…" ujar Yugala sambil memakan apel yang dia ambil dari tangan adiknya.

"Kalo gitu… job lo… yang…"

"Iya"

"Syukur kak… yang penting ada jaminan kakak sehat terus" ujar adiknya sambil memeluk Yugala yang membuat dirinya terharu.

"Gue kira lo… mau ngatain gue… dek"

"Memang itu job gak berguna, tapi gue lebih nyaman kalo lo kerja kayak manusia biasa aja… gak usah ikut masuk ke… menara itu…lo cari kerja yang normal saja"

"Tapi gue.."

"Kalo lo terluka… gue yang nambah lukanya" ujar adek Yugala sambil memukul badan kakaknya.

"Aduh… duh.. iya… iya" rintih Yugala kesakitan.

Bersambung...

avataravatar
Next chapter