webnovel

Hidden Mate

Sunwoo, pangeran kedua Kerajaan Moon yang telah melewati 20 tahun dari waktu dimana seharusnya ia bertemu matenya. Gayoung, alpha klan netral dengan segenap jiwanya mengabadikan dirinya terhadap kerajaan juga belum bertemu matenya. Dan mereka mendapatkan tugas untuk menemukan manuskrip tua oleh Raja. Apakah mereka akan menemukannya atau mereka malah menemukan sesuatu yang tak mereka duga?

Cheryle_666 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

Bab 2

Malam telah kembali membuat Gayoung harus benar-benar mengistirahatkan pikiran dan raganya di kasur empuk miliknya. Matanya memandang bulan di jendela kamarnya, tetapi pikirannya masih berkelana di luar sana. Mengapa aku masuk di deretan makhluk yang tak memiliki mate?

Sesaat kemudian hawa panas mulai menjalar di sekujur tubuh Gayoung yang membuat Gayoung sadar bahwa hari ini sudah waktunya dia masuk masa heat. Matanya tiba-tiba berkunang-kunang. Rasanya ada palu yang memukul-mukul kepalanya dengan keras.

Suara tangisan dari jiwa serigalanya terdengar meraung meminta sang mate datang padahal kenyataannya dia sudah menunggu lebih dari 60 tahun agar mate datang namun tak kunjung datang.

Ia segera menutup jendela kamarnya. Menguncinya dengan gembok yang sudah dimantrainya setiap matahari terbit. Belum sempat ia melangkah berpindah dari dekat jendela, tubuhnya merosot jatuh ke lantai. Tungkai kakinya terlalu lemas untuk berdiri. Ia hanya diam saat air mata mulai turun. Dengan tenaga tersisa, ia menyeret kakinya menuju kasurnya dan merangkak naik menuju kasurnya. Membaringkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya sendiri. Matanya perlahan tertutup dan masuk ke dalam dunia mimpi.

.

.

.

.

Gayoung membuka matanya dan mendapatkan dirinya di sebuah lorong panjang. Tangannya digenggam oleh seseorang. Ia tersenyum dan mendekat padanya.

"Selamat datang mate, " katanya sambil memeluk Gayoung senang.

Ada perasaan membuncah yang tak dapat dideskripsikan dirinya sendiri. Feromon yang dikeluarkan pria didepannya sungguh membuat dirinya mabuk kepalang. Dieundusnya aroma itu dan dengan sigap tangan pria itu menggendongnya serta membawanya masuk ke dalam kamar pria itu.

Kaki pria itu menutup pintu dan mulai mengecup bibir Gayoung. Awalnya hanya kecupan biasa tapi lama - kelamaan kecupan itu berubah menjadi ciuman dengan lumatan - lumatan kecil. Gayoung hanya dapat mengikuti alur ciuman ini hingga sebuah dobrakan pintu terdengar.

.

.

.

Gayoung terbangun dari tidurnya. Ia menengok kanan dan kiri. Ia tak menemukan siapapun. Sungguh ciuman itu terlalu terasa nyata sampai - sampai tangannya akan memegang bibirnya setiap bangun dari mimpi itu.

Setiap dirinya mengalami heat pastinya mimpi tentang pria itu muncul yang membuat dirinya yakin bahwa dirinya pastinya memiliki mate tapi entah ia harus menunggu berapa tahun lagi.

Suara ketukan pintu kamarnya terdengar yang membuat Gayoung bangun dari kasurnya. Ia memilih menggunakan sihirnya untuk membuka pintu itu dan menemukan gadis werewolf yang telah ia besarkan dari umurnya baru 1 tahun hingga kini.

"Nona, apakah Anda akan hadir ke pernikahanku nanti malam? " tanyanya.

"Tentu saja. Rasanya baru saja aku membesarkanmu tapi kini kau harus menikah padahal usiamu baru 20 tahun Natasha, " kata Gayoung sembari mengelus rambut gadis itu.

"Terimakasih Nona. Aku sungguh berhutang budi padamu. Aku akan terus berbakti padamu, Nona. "

Gayoung langsung memeluk gadis itu dengan sayang. Rasanya seperti dia akan mengantarkan putrinya menuju pelaminan saja.

.

.

.

.

Eric menatap Sunwoo malas. Ia tau kalau Sunwoo itu sibuk tapi kenapa Sunwoo baru bisa datang saat resepsi pernikahannnya saja.

"Eric, maafkan aku. Aku benar-benar tidak bermaksud datang terlambat tapi masalah teritori klan kanan dan kiri harus segera diatasi. Setelah menangkap bedebah - bedebah itu, aku langsung berlari dalam wujud serigalaku kesini, " bujuk Sunwoo pada Eric yang masih menatapnya malas.

Juyeon langsung mendatangi mereka sambil menggendong putrinya, Jiyeon. "Sudah jangan ribut kalian. Eric harus tetap tersenyum, okey? Hari ini adalah hari bahagiamu. ".

Setelah itu, Eric mendekat dan memeluk Sunwoo dengan sayang yang juga dibalas oleh Sunwoo sedangkan Juyeon memilih pergi dan memberikan ruang bagi Sunwoo dan Eric berbicara.

Sunwoo mengedarkan pandangannya dan baru menyadari bahwa acara resepsi Eric dilakukan di kediaman Gayoung. " Ric, kenapa acaranya dilakukan di rumah Gayoung? "

"Karena Natasha adalah putri angkat Nona Gayoung, "

"Kenapa aku baru tau ya? " tanya Sunwoo sambil menggaruk tengkuknya.

Eric hanya menggeleng dan menepuk pundak Sunwoo serta meninggalkannya. Ia bisa - bisa dimarahi oleh orang tuanya karena meninggalkan Natasha terlalu lama.

Sunwoo memilih berjalan - jalan di sekitar rumah ini saja karena ia sadar semua temannya sibuk menikmati hidangan. Ia menikmati ukiran - ukiran yang terlihat di rumah ini. Hingga matanya menemukan sebuah cerita di salah satu ukiran.

"Itu menceritakan tentang ikatan mate yang tak bisa dilepas, " Ucap seseorang yang membuat Sunwoo membalikkan badannya dan menemukan Gayoung.

Sunwoo cukup terpesona dengan Gayoung saat ini. Dia terlihat cantik dengan dress putih minimalisnya.

"Ooooo, aku baru tau. Memangnya ceritanya seperti apa? " tanya Sunwoo sambil memandang Gayoung.

"Sebuah ikatan mate akan sulit dilepas jika pasangan werewolf itu bertemu di hari dimana rut dan heat itu datang untuk pertama kalinya, " Jawab Gayoung.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata memperhatikan mereka dalam kegelapan. Alisnya menukik kebingungan. "Kenapa aura mereka saling menyatu? "