webnovel

Hi Psycho? I Love You!

Alana Putri Grafenda Alatas adalah seorang gadis SMA yang harus menjadi tulang punggung untuk sang nenek. Sebab sejak kecil, kedua orang tuanya telah meninggalkannya karena sebuah kecelakaan. Sehingga sang Neneknya lah yang merawatnya sampai ia tumbuh menjadi gadis SMA yang sangat cantik. Namun hingga suatu hari, Alana yang telah jatuh hati pada sesosok pemuda tampan bernama Tao Hwen Alsky. Alana tak mengetahui bahwa seseorang yang telah membuat Alana meleleh akan sikap dinginnya adalah seorang Psychopat. Lalu jika Alana mengetahui bahwa Tao adalah seorang Psychopat, apakah Alana akan tetap jatuh hati padanya? Atau kah Alana akan berpindah ke lain hati? Jadi ikuti terus kisah cinta Alana dan Psychopat tampan, Tao!!!

KimMomo · Fantasy
Not enough ratings
5 Chs

Bab 2 -Sebuah Rumor- -Sebuah Rumor-

Setelah kejadian kemarin malam yang telah membuatku ketakutan, alhasil itu membuatku tak bisa istirahat dengan tenang di ranjang kesayanganku. Kini kantung mata pun terlihat begitu jelas di bawah sana.

Dan oh my god, kenapa aku yang harus bertemu dengan pembunuh itu sih. Batin ku ingin menjerit.

" Lanaaa, cepat kau bangun. Apa kau ingin terlambat ke sekolah. Ini sudah jam berapa, Alana!" teriak seseorang dari luar kamar ku.

"Iya, Nek. Alana sudah bangun kok", aku pun sontak keluar kamar ku. Lalu langsung berlari ke arah kamar mandi.

Sedangkan Nenek yang melihat ku berlari ke arah kamar mandi, Beliau seketika menggelengkan kepalanya sembari berdecih.

" Dasar tukang kerbau" cibir Nenek seraya menyiapkan sarapan pagi ku.

" Aku dengaaar, Nenek!" protesku dari dalam kamar mandi.

Tak lama kemudian aku pun memulai ritual pagi ku seperti hari-hari biasanya.

Dan selepas dari semua kegiatan pagi ku sebelum menguras otak di sebuah tempat yang bernama sekolah. Aku pun seketika mencium punggung tangan keriput itu dengan lembut disana sebelum aku benar benar akan meninggalkannya sendirian lagi di dalam rumah yang sangat membosankan itu.

"Nek, Alana berangkat dulu ya. Jaga baik diri Nenek selama Alana tidak ada di rumah. Dan pastikan semua jendela serta pintu terkunci dengan baik" Titah ku pada Nenek.

Nenek ku pun seketika tersenyum manis pada ku. Lalu berkata sembari mengusap rambutku, "Tanpa kau kasih tahu, Nenek sudah tahu Alana!!!"

Aku sontak menyengir disana, " Sudah sana kau berangkat. Nanti telat loh!"

"Siap, Nek!", aku pun seketika menaiki sepeda ku yang telah terparkir di depan rumah.

"Hati-hati ya!" pesan Nenek.

"Hmm, kalau begitu paypay Nenek!", dan pada akhirnya aku pun berhasil meninggalkan area pekarangan rumah.

Dengan bersenandung ria, ku anyuh sepedaku menuju ke SMA Nusa Bangsa 1. Disanalah aku terus menguras otak untuk bisa mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi nanti.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, kini tibalah aku di ruang kelas 3-1. Dan baru saja aku melangkahkan kaki mungilku memasuki ruangan ini, tiba tiba saja seseorang merangkul bahuku dari samping kiri. Sehingga itu membuatku menengok seketika.

"Astaga kau lagi!"

"Ada apa?", sambungku yang kemudian menatap ke arah seorang gadis tak kalah kecilnya dari ku.

Gadis itu menyengir, "Aku ada hot news pagi nih buat kamu!"

"Apa? Jangan bilang itu soal anggota Bangtan boys lagi. Aku sudah tahu itu, Gisella Anugrah" tebak ku.

Gisella Anugrah adalah sahabat ku sejak ku masih duduk di bangku kelas 8. Disaat itulah aku dan Gisella menjadi seorang teman hingga saat ini.

'Pletak', tiba-tiba saja sebuah jitakan kecil berhasil mendarat ke arah kepala ku.

"Auuuw, sakit tahu Gi. kejam sekali kau dengan ku!" rintih ku sembari mengusap kepalaku.

"Makanya jangan asal menebak, padahal bukan itu yang ingin ku bahas loh" kata Gisella.

Aku pun mengernyitkan dahiku, " Lalu apa?"

"Kau mau tahu ya!" celetuknya yang langsung kembali ke tempat duduk nya.

"Yak!!! Yak!!!Yak!!!"

" Apa-apaan kau ini" protes ku yang seketika menghampirinya ke tempatnya tak jauh dari tempat ku.

Gisella yang melihat ku kesal, ia hanya tertawa.

"Cepat katakan ada apa? Kalau tidak ku pitas kau, lalu ku buang kau ke laut" kata yang telah duduk di hadapannya.

Mendengar itu Gisella sontak mendengus kesal.

" Yaya ini akan ku katakan_"

"Jadi ku dengar sekolah kita akan kedatangan murid baru dari negri China loh. Tapi dengar dengar ada rumor yang mengatakan kalau murid itu punya kepribadian yang aneh gitu. Seperti membunuh binatang gitu" sambung Gisella sembari menopang dagu lancipnya dengan tangan kirinya.

Deg!!!

Berarti dia seorang pembunuh, tapi mana mungkin seorang pembunuh itu bisa bersekolah. Batin ku yang berpikir.

"Ya terus kenapa?" kata ku yang mencoba tidak penasaran.

"Lah kok kenapa? Bukannya kau itu selalu penasaran ya kalau ada murid baru yang masuk ke sekolah kita!" cibir Gisella pada ku.

"Itu sudah gak penting lagi buat ku, yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara ku untuk bisa masuk ke perguruan tinggi favorite kota Jakarta", aku pun langsung bangkit dari tempat di hadapan Gisella. Lalu berjalan ke arah tempat ku berada.

Gisella yang melihat ku bergegas pergi, ia pun mendengus kesal.

"Iya iya yang ingin masuk ke perguruan tinggi, sekarang serius sekali" cibir Gisella yang menggadap kebelakang. Sebab tempat duduk ku berada di meja nomer dua dari belakang.

Aku pun terkekeh mendengar cibiran dari Gisella, "Sudah sana kau siap kan materimu hari ini, sebab Pak Rolan sebentar lagi akan datang loh. Gi"

"Iya iyaaa, Alana Putri Grafenda Alatas", Gisella pun seketika menurut akan perintah ku.

Sementara aku yang sedari tadi mendengar ocehan gadis itu, sebenarnya aku juga sedikit penasaran akan rumor dari murid itu. Tapi ya sudahlah lupakan saja, itu tidak terlalu penting. Jika ku terus memikirkan rumor murid baru itu, itu hanya membuat ku kembali mengingat kejadian kemarin malam yang begitu mengerikan.

Oh ayolah Alana, lupakan hal itu. Anggap saja itu tidak pernah terjadi. Lagi pula mana mungkin anak baru itu melakukan sekeji itu, hanya orang gila lah yang melakukan hal itu. Batin ku yang mengembalikan fokus ku pada materi hari ini.

Dan tak kemudian bell masuk pun telah berdentang, sehingga itu membuat semua penghuni kelas 3-1 bergegas kembali tempat mereka masing-masing.

"Selamat pagi anak anak" sapa seorang pria tampan yang datang dengan membawa seberkas materi hari.

"Selamat pagi juga Pak Rolan" kata ku yang bangkit dari duduk ku.

"Selamat pagi juga Pak Rolan", lalu di susullah semua penghuni kelas 3-1 yang bangkit dari duduknya. Sebab disini akulah ketua kelas mereka.

"Baiklah kalau begitu kalian bisa duduk, saya akan memberi sedikit informasi untuk kalian!", kami pun seketika kembali duduk dengan tenang.

"Memangnya ada apa Pak?" kata Gisella yang penasaran.

"Hari ini sekolah kita tepatnya di kelas kita kedatangan murid baru loh. Jadi mohon perhatian nya sebentar ya" celetuk Pak Rolan.

Mendengar itu para penghuni kelas 3-1 seketika menjadi riuh akan beredarnya informasi tentang kedatangan murid baru yang dari luar negeri itu ternyata sungguhan.

"Hey nak, kau kemarilah. Perkenalkan diri mu di depan teman teman baru mu ini" titah Pak Rolan pada murid baru itu yang kini ternyata telah berada di luar ruang kelas 3-1.

Dan suara riuh akan ocehan para penghuni itu pun seketika terhenti, ketika seorang pemuda tampan bertubuh lumayan tinggi berkulit putih kapas itu berjalan ke dalam ruangan ini.

'Tap, tap, tap'

.

.

.

BERSAMBUNG...

" Lupakan hal yang tidak terlalu penting, sebab itu akan mengganggu jalan pikiran mu "

KimMomocreators' thoughts