webnovel

Rasa Takut Aleandra

Hari itu, hari ketiga Aleandra bekerja tapi hari ketiga terasa berbeda baginya. Aleandra sudah selesai membuat sarapan tapi dia termenung di meja makan sambil bertanya dalam hati. Now what?

Biasanya dia akan membangunkan bosnya lalu membantunya mandi tapi itu dua hari yang lalu saat bosnya berpura-pura cacat tapi sekarang? Ternyata orang yang dia layani normal. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Dia sudah melihat isi kontrak, mungkin ada poin yang mengatakan apa yang harus dia lakukan jika bosnya sudah kembali normal tapi sayangnya tidak ada. Hal itulah yang membuat Aleandra kebingungan karena dia tidak tahu apakah dia harus membangunkan Max seperti biasa yang dia lakukan atau tidak.

Sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan, Aleandra melepaskan plester di tangannya untuk melihat kukunya yang lepas. Aleandra meringis, perih, itu yang dia rasakan. Itu baru kuku yang terlepas, bagaimana jika sampai Max mengiris dagingnya tipis-tipis seperti yang dia ucapkan?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com