webnovel

Hero and Demon King Is a Newlywed

Di sebuah dunia bernama Esteria, selama ribuan tahun perang telah terjadi antara aliansi kerajaan di benua Prossa melawan aliansi kerajaan di benua Edda, perang yang terjadi selama ribuan tahun itu telah membawa kehancuran yang sangat besar di dunia Esteria, hal ini membuat Merliana, entitas terkuat di Esteria menjadi murka, Merliana kemudian mengutuk dunia ini, jika mereka tetap keras kepala untuk meneruskan peperangan maka dunia ini akan di telan oleh abbys, dengan enggan, akhirnya kerajaan-kerajaan di kedua benua melakukan genjatan senjata, dan sebagai bukti bahwa mereka berdamai mereka pun akhirnya menikahkan Freyja Arnlaulffrson Putri Kerajaan Midgard dengan Loki E Veil Raja baru Kerajaan Muspelheim, ini adalah kisah tentang dua orang yang saling membenci satu sama lain, musuh bebuyutan di medan perang yang terpaksa harus menikah, tinggal dan bersekolah di tempat yang sama sambil terus berpura-pura bahwa mereka saling mencintai demi keselamatan dunia mereka.

dame_Ningen · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

The Beginning of the Newlywed Part 1

"PUTRIKUUUUUUUU JANGAN PERGIIIII!!!"

"JANGAN TINGGALKAN PAPA ..."

"PUTRIKUUUUUU …"

Teriakan memelas terdengar dari dalam Istana Kerajaan Midgard, teriakan dan tangisan memelas dari seorang ayah yang harus rela melepaskan putri kesayangannya untuk pergi, Raja Njord berusaha menggapai putrinya dengan tangannya walaupun para pelayan Kerajaan terus memegangi tubuh kekar Sang Raja yang merontah-rontah seperti anak kecil, ingin rasanya tubuh tuanya langsung melompat dan memeluk putri semata wayangnya itu, kenapa seorang Raja besar sepertinya bisa bersikap seperti itu, itu karena hari ini adalah hari yang paling menyedihkan bagi Sang Raja berumur 54 tahun itu, hari ini dia harus menyerahkan putrinya, putri semata wayangnya, putri yang sangat … sangat … sangat disayanginya untuk menjadi istri dari seorang pria yang merupakan anak dari orang yang paling dibencinya, sang musuh bebuyutannya, air matanya tidak henti-hentinya keluar membasahi pipinya, ingus terus mengucur dari hidung yang membasahi kumis dan jenggotnya yang sudah memutih.

"Putriku."

"Demi Papa jangan pergi Putriku," ucap Raja Njord memelas, seakan tidak merelakan kepergian sang Putri yang amat disayanginya.

"Ayahanda," ucap Freyja pelan, dilihatnya Sang Ayah dengan pandangan sayu, pandangan saya yang sedetik kemudian berubah menjadi pandangan yang penuh dengan kekesalan.

"Memangnya salah siapa, hingga putrimu ini harus menikah dengan laki-laki yang sangat dibencinya." ucap putri Freyja dengan senyuman manisnya, senyuman yang terasa seperti pedang yang sangat menusuk di dada Sang Raja, sebuah senyuman yang lebih terasa sebagai sebuah kekesalan dan kemarahan yang sangat mendalam.

GLUP

"Andai saja Ayahanda tidak keras kepala dan meneruskan peperangan dengan Kerajaan Muspelheim walaupun sudah menandatangani perjanjian damai tentu Ratu Merliana tidak akan semurka ini," ucap Freyja dengan muka yang masam, di dalamhatinya dia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan sang ayah.

Sang Raja hanya terbengong mendengar kata-kata yang keluar dari mulut putrinya, kata-kata bernada kekesalan itu bagaikan ratusan anak panah yang menusuk kedalam hatinya secara bertubi-tubi, dia tidak pernah berpikir bahwa konsekuensi dari tindakan keras kepalanya itu mengakibatkan dia harus harus menyerahkan Putrinya untuk jadi milik orang lain, baginya menyerahkan putrinya pada musuh besarnya sama saja dengan kehilangan nyawanya sendiri, sang Putri yang amat disayanginya, yang sejak kecil selalu dalam pengawasannya, dimanjakan dan dilindungi sampai ketingkatan overprotektif, kini harus menjadi tumbal agar dunia ini tidak berakhir dalam Abbys. Akibat dari tindakan keras kepalanya dua orang Raja yang tidak menghiraukan nasehat dari orang-orang terdekat mereka, mereka nekat meneruskan peperangan yang semakin membuat Merliana murka, hingga akhirnya mereka terpaksa menikahkan anak mereka berdua demi meredakan amarah Merliana.

"Maafkan aku putrikuuu ..."

"Papa tidak punya pilihan lain …"

"Aku tidak akan memaafkan Papa."

"Putrikuu … Freyja." Tangisan sang Raja semakin mengeras, sementara para pelayan kerajaan dan para ksatria kerajaan hanya bisa terdiam melihat Rajanya, sebetulnya banyak diantara mereka menentang pernikahan ini, bagi mereka Putri Freyja adalah seorang yang sangat berharga bagi mereka, karena sang Putri bukan hanya Putri Kerajaan Midgard, tapi juga Sang Penyelamat bagi mereka, Freyja Arnlaulffrson lah yang selama ini berjuang di medan pertempuran sebagai ujung tombak perlawanan terhadap Aliansi Kerajaan Muspelheim.

Mungkin bagi yang belum kenal Putri Freyja dia terlihat seperti seorang Tuan Putri Kerajaan seperti pada umumnya, namun dibalik penampilannya yang imut dengan tinggi cuma 150cm itu, dia adalah seorang Pahlawan besar bagi Kerajaan Midgard, dialah Sang Komandan yang dengan gagah berani memimpin Pasukan Kerajaan Midgard untuk mengusir invasi dari Kerajaan Muspelheim, sang Ksatria Rank S dengan julukan Golden Valkyre of Midgard, Pahlawan Besar bagi rakyat Kerajaan Midgard, kekuatanya sebagai seorang Holy Paladin bisa dibilang adalah yang terkuat di seluruh Kerajaan, ilmu berpedangnya dan kekuatan sihirnya hanya sedikit orang di dunia ini yang bisa menandinginya, Ksatria dan Putri kerajaan yang hampir sempurna, ya "hampir sempurna" andai saja dadanya tidak serata papan cucian.

"SIAPA YANG KAU BILANG PAPAN CUCIAN DASAR NARATOR MESUM."

"KAU MAU AKU BUNUH YA!!!"

"JANGAN SEBUT AKU NARATOR MESUM."

"AKU CUMA 90% MESUM."

Ehm … balik ke cerita …

Hari ini adalah hari pertama bagi sang Putri untuk memasuki Merliana Royal Academy, tapi bagi Putri Freyja hari ini bukan hanya hari pertama masuk sekolah tapi hari ini juga menjadi hari dimana sang Putri akan bertemu dengan sang suami yang kebetulan adalah orang yang paling dia benci di dunia ini, musuhnya di medan perang, Sang Overlord dari Kerajaan Muspelheim, orang yang selama ini dia perangi, jadi wajarlah kalau hari ini sang Putri terlihat begitu kesal.

"Putriku …"

"Andai saja ada jalan lain, Papa tidak akan menyerahkan kamu kepada anak dari musuh bebuyutan Papa."

"Bahkan Papa tidak akan menyerahkan kamu kepada siapapun."

"Karena Papa tahu semua laki-laki adalah serigala."

"Itu berarti Papa juga serigala?" tanya Freyja ketus.

"Aaaa."

"Ituuuu," ucap Sang Raja tanpa mampu menjawab pertanyaan dari putrinya yang masih kesal dengan perbuatan Ayahanda.

"Sudah … sudah Freyja."

"Tolong maafkan Ayahmu." Suara lembut dan merdu terdengar dari balik pintu istana, suara lembut yang mampu meredakan ketegangan yang terjadi antara ayah dan putrinya, Ratu Fhanna Arnlaulffrson sang pemilik suara lembut itu menghampiri suami dan anak perempuannya, Ratu Kerajaan Midgard, seorang wanita yang dinobatkan sebagai wanita tercantik di seluruh kerajaan, tinggi, langsing dan mempunyai proporsi tubuh ideal, Sang Ratu tampak sangat anggun saat mengenakan gaun sutra berwarna putih, sebuah mahkota bertahtakan berlian dan ruby yang menghiasi rambut Sang Ratu yang bagaikan untaian benang sutra emas, walaupun sudah berusia lebih dari 50 tahun tapi Ibu beranak dua itu masih terlihat masih di usia 20an, sungguh beruntung sekali Raja blo'on itu mendapatkan seorang istri secantik dia, senyum lembut mengembang di wajah cantiknya saat menatap wajah putrinya, dibelainya rambut Putrinya dengan lembut.

"Walaupun sulit bagi kami untuk melepaskanmu, tapi ini semua demi keselamatan rakyat kerajaan kita."

"Jadi tolong maafkan Mama dan Ayahmu ini."

"Maafkan kami yang terpaksa membuatmu memikul beban keselamatan seluruh Kerajaan di pundakmu."

"Mama aku tahu kok,"

"Semua yang Mama lakukan adalah demi keselamatan rakyat kita."

"Yang membuat aku kesal adalah perbuatan Papa yang ngotot untuk berperang walaupun kita telah melakukan perjanjian perdamaian, yang membuat Ratu Merlianna semakin murka," ucap Freyja sambil melirik tajam kearah sang Raja yang membuat pria itu berkeringat dingin.

Sang Ratu hanya bisa menghela nafas panjang melihat kekesalan di wajah anaknya, dia bisa mengerti kenapa putrinya bisa begitu kesal terhadap sang Ayah, "Sigh … Andai saja Papamu tidak keras kepala mungkin kami tidak harus mengalami hal seperti ini."

JLEEEB

"Iya semua ini gara-gara Papa." Sahut Freyja ketus.

JLEEEB

"Semua ini memang salah Ayahmu," keluh Ratu Fhanna sambil melirik ke arah Raja Njord yang membuat Raja tua itu diam terpaku menyesali semua perbuatannya, mendengar pembicaraan Istri dan anaknya yang berkali-kali menyindirnya, rasa bersalah dalam dadanya bagaikan bongkahan batu raksasa yang menindih dadanya, membuat eksitensinya semakin memudar, ditambah lagi dengan tatapan tajam dari para pelayan Kerajaan dan para Ksatria Kerajaan seolah-olah ikut menyalahkan tindakan bodoh sang Raja.

"Maaf Paduka Ratu dan Tuan Putri, sudah waktunya." Seorang laki-laki tampan dengan menggunakan jubah penyihir Kerajaan datang menghampiri sang Putri sambil membungkuk untuk memberi hormat.

"Ah maaf Alstein membuatmu lama menunggu."

"Hei Alstein namaku kok tidak kamu sebut." Protes Raja.

"Tidak apa-apa Tuan Putri itu sudah menjadi kewajiban hamba." Sambil melirik ke arah Sang Raja dengan tatapan muak.

"Hei Alstein kau mengacuhkan aku ya?"

"Aku Raja di kerajaan ini."

"Kalau begitu Alstein tolong bukakan portal ke Kota Velgard," pinta Freyja.

"Kenapa kalian mengacuhkan aku."

"Freyja … ini Papa Freyja."

"Papa di sini Freyja."

"Baik Tuan Putri,"

"Hoi … Alstein aku Rajamu."

"Berhenti mengacuhkan Rajamu."

"Tuan Putri, Paduka Ratu dan Orang di sana mohon mundur sedikit saya akan mulai membuka portal."

"Orang di sana?"

"Yang kamu maksud aku?"

"Alstein aku ini Raja … tolong … aku mohon hormati aku."

"Mama mereka mengacuhkan aku terus." Rengek sang Raja.

Alstein Vancard sang kepala penyihir Kerajaan, dia adalah orang kepercayaan Raja, seorang penyihir rank S yang dingin dan kaku dengan ekpresi datar juga tegas, sangat ... sangat ... sangat tegas lebih tepatnya, baginya melakukan segala pekerjaan secara sempurna adalah suatu keharusan, seorang perfectionist sampai ketingkatan obsesif kompulsif, karena sikapnya yang kaku, ketegasan dan juga ekpresinya yang selalu datar itulah dia dijuluki Cyborg Sorcerer Alstein walaupun orang-orang di dunia ini tidak tahu cyborg itu apaan. Alstein mengangkat tongkatnya ke udara, dibacanya beberapa mantra hingga sebuah lingkaran sihir yang bersinar biru muncul ditengah ruangan, dari tengah lingkaran sihir terbuka sebuah portal, portal yang memungkinkan seseorang untuk pergi ke tempat yang jauh secara instant ketempat tujuan yang mereka inginkan.

"Terima kasih Alstein."

"Sama-sama Tuan Putri."

"Alstein … Freyja ... hiks." Rengek sang Raja sambil duduk di pojok ruangan.

"Mama … Aku berangkat." Sang Putri tampak ragu saat melangkahkan kakinya menuju ke portal sihir yang ada dihadapannya, wajahnya terlihat sedikit gusar, itu adalah hal yang wajar bagi sang Putri karena setelah melangkahkan kakinya menuju portal akan ada dunia baru disisi lain dari portal, kehidupan baru yang menunggunya, kehidupan baru bersama musuh bebuyutanya, seluruh hidupnya yang selama ini dia jalani akan berubah drastis, para Ksatria Kerajaan berjajar untuk memberikan penghormatan kepada Komandan mereka, Komandan yang telah berkali-kali memimpin mereka menuju kemenangan, para pelayan Kerajaan hanya bisa berdiri sambil menahan tangis mereka, sebagian besar pelayan kerajaan yang ada disana telah mengenal Putri Freyja sejak kecil, bagi mereka Tuan Putri sudah seperti Anak ataupun Adik mereka sendiri, langkah kaki Freyja terasa sangat berat, seperti ada sebuah batu besar yang diikatkan ke kakinya, disatu pihak dia tidak rela menikah dengan orang yang paling dibencinya tapi dipihak lain dia juga tidak ingin Kerajaan dan rakyatnya harus menderita, dilihatnya Ayahandanya yang terduduk sambil terus meratapi kepergian putrinya.

"Papa …" Ucap Freyja pelan.

Tatapan sang Raja tertuju ke Putri kesayangannya, melihat Putrinya di depan portal sihir yang akan memisahkan putrinya dari dirinya

"Aku benci Papa." Ucap Freyja sambil menjulurkan lidahnya, kemudian diapun berlari menuju portal.

"Putriku membenci aku."

"Freyja benci sama Papa."

"GHAAAAAAAAAAAAAH!!!"

"JIKA FREYJA MEMBENCIKU TIDAK ADA LAGI ALASAN BAGIKU UNTUK HIDUP."

"FREYJA MAAFKAN PAPA."

"DEMI FREYJA PAPA AKAN MATI SEKARANG."

"FREYJAAAAAAAA …"

"Tuan Raja mohon jangan bertindak gegabah."

"Yang Mulia saya yakin Tuan putri tidak bermaksud seperti itu."

"Cepat hentikan Yang Mulia sebelum bertindak bodoh."

"Yang Muliaaaaaaaaaa."

"Maaf Yang Mulia Ratu apakah Tuan Putri Freyja akan baik-baik saja disana?" tanya Alstein kepada Ratu Fhanna.

"Dia akan baik-baik saja."

"Dia adalah seorang gadis mandiri dan pantang menyerah."

"Aku yakin dia akan kuat dalam menghadapi segala rintangan yang menantinya dimasa depan."

"Tapi perubahan yang dihadapi Tuan Putri Freyja sekarang terlalu drastis."

"Apakah kita perlu mengutus pasukan bayangan untuk melindungi Tuan Putri?" tanya alstein dengan nada kuatir.

"Alstein kau itu seperti suamiku, terlalu overprotektif terhadap Freyja."

"Tenang saja, putriku Freyja adalah gadis yang kuat," jawab Ratu Fhanna sambil tersenyum tetapi tatapan sedih ratu menemani kepergian putrinya adalah tanda bahwa jauh di lubuk hatinya dia masih khawatir tentang putrinya, dalam hatinya dia berharap bahwa putrinya akan bersabar dan menanggung perubahan besar dalam hidupnya.