webnovel

Her Past Memories

Himena Asyafa Arega adalah Cucu keempat dari Keluarga Arega. Dijodohkan dengan Seorang Dokter di Rumah Sakit milik keluarga nya, Mereka menikah setelah ia lulus dari Kuliahnya. Masalah pun datang, setelah seseorang dari masa lalunya mengirimkan sebuah bunga dihari pernikahannya. Dan ia pun mulai mengingat Masa lalunya yang ia lupakan.

Naerosensei · Urban
Not enough ratings
2 Chs

Chapter 1

Asya Terbangun, setelah tiga Minggu ia koma setelah mengalami sebuah kecelakaan mobil yang menewaskan juga supir yang membawanya.

"Nona..Anda bisa melihat tangan saya?" ucap dokter yang mengayunkan tangannya didepan wajah Asya

Terlihat para dokter sedang berkumpul karena mendengar Asya sudah Sadar.

Begitu juga keluarga Arega,yang langsung berbondong-bondong menuju keruang rawat Asya.

"Asyaaaa kamu udah sadar.." Kak Erika

"Asya...aku bawaiin kue coklat kesukaanmu.." Vina

"Ini bunga kesukaanmu.."Eza

"Aku beliin headphone baru.."Erlang

"Gimana keadaanmu sekarang?" Ivan

"Masih sakit?" Viandra

"Kalian ini..dimana aja heboh banget.." ucap Kak Raf kakak Asya yang masuk keruang

"Gimana Keadaan Asya sekarang kak?" tanya Kak Erika pada Kak Raf

"Asya sadar sekitar jam 3 pagi tadi..dan para dokter masih meresume keadaannya." jawab Kak Raf

"Asyaaaaa..." rengek Vina yang memeluk Asya

"Aawas..bagian sini habis dioperasi." jawab Asya yang masih lemas

"Jangan menyentuhnya.." kata ivan yg menarik lengan baju Vina

"Oiyaa..kamu siapa..? Teman Vina atau..?" ucap Asya yang melihat kearah ivan

"Asyaa ini ivan, kamu lupa..?" tanya Vina

"Aku aku...nggak inget.. " jawab Asya sambil memegangi kepalanya yang mulai sakit

Kak Raf yang mendengar itu langsung mendekati Asya, Dan memeriksanya lagi sambil menyuruh Kak Erika untuk memanggil dokter yang lain.

Setelah hasil Resume dokter keluar, memang Asya mengalami Amnesia Retrograde, yang membuat ia tidak bisa mengingat sebagian ingatan masalalunya.

Jadi lebih jelasnya yang dialami Asya, ia kehilangan sebagian ingatannya dimasa lalu.

Dampaknya jika Asya memaksa mengingatnya ia akan merasakan Sakit kepala yang luar biasa.

Maka dari itu dokter tidak menganjurkan untuk Asya terlalu memaksakan diri untuk ingat, lebih baik ingatan tersebut teringat sendirinya.

Dan hal tersebut membuat Asya harus menetap dirumah sakit, dalam beberapa Minggu kedepannya untuk menjalani terapi agar ingatannya cepat pulih.

°°°

Setelah beberapa Minggu dirumah sakit, Asya sedikit demi sedikit Mulai teringat akan ingatannya.

Dan pada akhirnya Asya keluar dari rumahnya sakit, saat keadaannya bisa mejalani kegiatan sehari hari ,walaupun belum semua ingatannya kembali.

Asya yang berpikir dirinya sudah merasa sehat,langsung melanjutkan studinya agar tidak tertinggal lagi.

"Yakin kamu mau masuk sekarang?" tanya Kak Raf yang berdiri didepan pintu kamar Asya

"Kalau ditunda terus aku kapan lulusnya ? Lagian siapa tau setelah masuk kuliah lagi, aku bisa ingat lebih banyak lagi." jawab Asya yang sedang bersiap untuk berangkat

"Telfon kakak kalau kamu ada apa-apa ya.." ucap kak Raf yang bergegas untuk memanasi mobilnya

Dan Asya mulai menjalani harinya seperti biasanya,kuliah dan menghabiskan waktu diclub seni yang ia bentuk sendiri.

Terkadang diwaktu Asya mulai menggambar, teringat dan bertanya tanya apa yang telah terjadi dengan hubungannya antara Alshan dan dirinya.

Mengapa mereka berpisah,dan mengapa setelah mengetahui jika mereka sudah tidak bersama lama sekali, Asya tidak merasakan Apapun, Bahkan hatinya tidak sakit sama sekali.

Dan seingat Asya ia sangat mencintai Alshan.

°°°

Dan di suatu malam, Asya menghubungi teman dekatnya Risa, mereka sudah berteman lama sejak SMP.

"Risa.. Aku ingat kalau aku mencintai Alshan, tapi kenapa hatiku nggak ngerasa sakit sewaktu kamu ngasih tau kalau kita udah lama putus." tanya Asya yang duduk di pinggir balkon kamarnya sambil menempelkan Hpnya pada telinga

"Itu kejadian udah lama kan, pasti kamu juga udah ngelupain makanya kamu udah nggak ada rasa, udah lahh syaa jangan coba buat nginget. Aku takut kamu kenapa-kenapa." jawab Risa

Asya masih terdiam, seperti ada sesuatu yang ia benar benar lupakan, Ia merasa sepi dan kosong.

Tak lama kemudian Tante dan saudara-saudaranya datang untuk mengobrol dengan Asya. Tantenya menawarkan Asya,untuk dijodohkan dengan salah satu anak pemilik saham Arega Group.

"Bagaimana mereka tampan,muda,berasal dari keluarga yang mapan dan sudah mempunyai pekerjaan." kata Tante Ratna yang menunjukan 3 lembar foto

"Kalau aku jadi kamu yaa, aku pilih yang ini sya.." jawab Vina yang menunjuk kearah foto bagian tengah

"Ishhh diem kamu, kan Asya yang harus Pilih." jawab Tante Yena yang melihat ke arah Vina

"Aku nggak mau dijodohin." kata Asya yang masih sibuk dengan Hpnya

"Pilih aja dulu, soal nikahnya nggak usah terburu-buru." Jawab Tante Ratna

"Aku punya ide, gimana kalo Asya milihnya random?" Sahut Erlang yang duduk disebelah Vina sambil menyedok Es krim

"Mana bisa gitu bego.." kata Vina yang memukul bahu Erlang

"Ide bagus,siniii..kita balik fotonya. nahh kamu pilih sekarang." kata Tante Ratna yang menyodorkan foto pada Asya

"Serius Tante?.." jawab Vina yang melihat kearah Tante Ratna

"Coba dulu Sya.." kata Tante Yena

Asya yang terjebak dengan keadaan itupun, Terpaksa memilih salah satu foto tersebut.

"Udah yaa..? bisa nggak kalian pulang aja, Kepalaku mulai sakit." jawab Asya yang meletakan foto yang ia pilih dimeja

"Kamu milih si Dokter." Kata Tante Ratna

"Sekali lagi Aku nggak mau dijodohin." kata Asya yang menuju kamarnya dan meninggal kan mereka di ruang keluarga

"Sepertinya sikap memberontaknya udah mulai kembali." jawab Tante Yena

"Ia dia mulai berani lgi membantah." ucap Erlang yang melihat Asya pergi

"Bagaimana setuju dengan ini?" tanya Tante Ratna yang menunjukan foto pilihan Asya

"kata Ibunya, Dia boleh dengan siapa saja yang penting berasal dari keluarga yang mapan." Jawab Tante Yena

°°°