webnovel

Hello, Riska

Adult Romance—Action. “Live must go on, but you don't let me move on.” Meira Aurora, si model majalah dewasa yang namanya terkenal seantero Universitas Malaka dalam predikat buruk, sebab pekerjaannya mendapat stigma negatif dari manusia di kalangan kampus. Bagi semua mahasiswa, Meira terlalu menggiurkan, kalau bagi mahasiswinya Meira terlalu menjijikan. Mereka bahkan mengira kalau Meira sering melakoni make out dengan dosen agar nilainya naik. Ada satu hari di mana seorang mahasiswa pemimpin organisasi Mapala di kampusnya berhasil menarik perhatian Meira, Riska Prakasa namanya. Berkat video kissing scene Riska serta Luna yang Meira dapatkan hari itu, ia bisa menarik Riska dengan mudah ke arahnya. Lambat laun Riska tahu siapa Mey sebenarnya, tentang kehidupan yang brutal serta segudang omong kosong, Riska juga tahu alasan Meira selalu menangis di kolong meja ruang makan. Riska mulai memiliki alasan mengapa ia harus menjaga Meira agar tetap baik-baik saja saat seseorang ingin melenyapkan gadis itu. Lantas, ada hari di mana pekat benar-benar menghampiri Meira dan memunculkan titik terendah dalam kehidupannya. Copyright by aprilwriters 2021.

aprilwriters · Urban
Not enough ratings
244 Chs

Fever.

Trias melakukan tugasnya pagi ini, ia membawa vacum celaner ke dalam kamar Meira, Trias pikir majikannya tengah bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, ternyata masih rebahan di ranjang sembari mengangkat ponsel di depan wajah. Gadis itu masih mengenakan piyama semalam, tampak bermalas-malasan.

"Permisi, Mbak Mey," ucap Trias saat meletakan vacum cleaner di dekat pintu, ia beralih menghampiri kamar mandi, mengisi air ke mesin cuci, diliriknya sejenak dari pintu kamar mandi yang terbuka—saat majikannya tak lagi menatap ponsel, tapi diam menyandarkan punggung sembari melamun, cukup lama. "Kok ngelamun?"

Ternyata Meira menatap ke arahnya, membuat Trias kikuk dan buru-buru melanjutkan tugas. "Mbak, Mbak Trias. Sini deh." Gadis itu malah memanggil, membuat Trias mematikan kran air yang terhubung ke mesin cuci dan menghampiri Meira. "Ada apa, Mbak?" Sang housekeeper tercengang saat melihat pucat di wajah Meira. "Kok pucet? Mbak Mey sakit?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com