12 sebelas

Sudah tiga kali Aleta menelfon Leo tetapi tak kunjung di angkat, ia khawatir kalau Leo akan marah. Aleta tak bermaksud bicara seperti itu, ia hanya kebawa emosi saja. Kepalanya semakin pusing saat mikir kan itu, ia pun beristirahat dan menenangkan dirinya. Tak lama Ezra pun mengetuk pintu kamarnya dan berteriak.

"Aleta" panggil Ezra.

"Iya, ada apa bang?" Tanya Aleta.

"Itu dibawah ada Leo" jawabnya.

"Hah? Serius bang?", Ia bangkit dari tempat tidurnya dan membukakan pintu kamarnya.

"Iya sana, dia udah nungguin" balas Ezra, Aleta segera turun dan menghampiri Leo. Di ruang tamu ada Leo yang sedang mengobrol dengan Arka. Leo melihat Aleta yang baru saja datang dan menghampirinya.

"Ke taman yuk" ajak Leo, Aleta tak berani untuk menolaknya. Ia pun mengikuti Leo dari belakang, sesampainya di taman Aleta ingin segera meminta maaf atas perilakunya.

"Leo, maaf yang tadi yah gue gak maksud ngomong kayak gitu" kata Aleta, ia menundukkan tatapannya kebawah, tetapi Leo segera menaikan tatapan Aleta dan berbicara dengan lembut.

"Ta, lo gak salah kok jadi gausah minta maaf, disini gue yang salah, gue belum jadi siapa-siapa lo tapi gue udah ngatur-ngatur lo kayak tadi" katanya.

"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Aleta.

"Udah masalah ini kita lupain aja, gimana kalo kita main aja sekarang" ajak Leo.

"Yuk"

Mereka bermain ayunan dengan asiknya, mereka saling menceritakan cerita lucu dan tertawa bersama. Setelah itu mereka bermain perosotan dan juga jungkat-jungkit, begitu menyenangkan rasanya bagi Aleta.

"Ta lo laper gak? Gue laper nih, makan yuk" ajak Leo.

"Yuk, makan apa yah" tanya Aleta.

"Makan itu aja", Leo menubruk tukang lontong sayur, mereka menghampirinya dan memesan dua porsi untuk mereka berdua. Pesanan mereka datang, Aleta menuangkan sambal begitu banyak.

"Ta, entar mules luh makan banyak sambel" kata Leo.

"Gapapa, gak pedes gak mantap" begitulah jawaban Aleta yang hanya di bawah lelehan oleh Leo.

Diwaktu yang sama, ditempat yang berbeda, Ezra dan Arka sedang bermain PS. Diselang waktu mereka istirahat, Arka memberanikan diri untuk bertanya sesuatu.

"Ra, itu tadi Ade lo sama Leo pacara" tanya Arka.

"Kagak, mereka belom pacaran, tapi sama bokap gue udah dijodohin" jawab Ezra.

"Hah dijodohin? Emang masih zaman apa jodoh-jodohan" cibir Arka.

"Kagak tau gue, katanya sih kasian soalnya ade gue masih jomblo sampe sekarang, biar dia hal salah milih cowo makanya bokap gue jodohin sama anak temennya yang ternyata temen Aleta juga" cerita Ezra.

"Oh gitu, kok lo kagak sih?" Tanyanya lagi.

"Lah gue mah udah ada, temennya Aleta. Gue gak mau pacaran takutnya kalo putus nanti bakal canggung, jadi gue sama dia saling jaga komitmen aja" katanya.

"Lo sendiri gimana sama pacar lo?" Tanya Ezra.

"Yah gitu, gue putus sama dia"

"Kok bisa sih?" Tanyanya terkejut.

"Kemaren dia labrak ade lo, katanya ade lo deket-deket sama gue, gue gak kuat lagi pacaran sama dia, dia terlalu posesif banget rasanya gue kayak di kekang banget tau gak" jawab Arka.

"Yeh apa-apa tuh cewe main labrak-labrak ade gue, belom tau dia kakaknya Aleta galak kayak gini" kata Ezra.

"Hilih galak apaan, giliran ada kecoa aja ciut lo" cibir Arka, mereka tertawa sampai terbahak-bahak. Tanpa disadari Aleta dan Leo telah pulang.

"Woi, maen PS yuk, dua lawan dua, gue sama Arka, lo Leo sama Aleta" ajak Ezra, ajakan Ezra pun diterima. Mereka berempat bermain dengan asik sampai lupa waktu. Setelah itu mereka berhenti main PS dan memakan cemila yang sudah dibeli dari tadi oleh Ezra, mereka bersenda gurau dan tertawa bersama. Tiba saatnya makan siang, Ezra meminta bantuan Leo untuk membuat makan siang, Ezra tau kalaau Leo sangat mahir dalam memasak, akhirnya mereka pergi ke dapur dan meninggalkan Aleta dan Arka berduaan, suasana menjadi canggung tak ada yang memulai obralan, Aleta tak kuat dengan suasana ini jadi ia memilih untuk memainkan handphonenya. Tiba-tiba saja Arka mengajaknya mengobrol.

"Aleta" panggil Arka.

"Iya kak" saut Aleta, ia mematikan handphonenya dan meletakkannya di meja.

"Lo abis di labrak kan sama Dita" kata itu keluar dari mulut Arka, walaupun pukan dia yang melakukan tapi tetap saja ia merasa bersalah.

"Eh kak Arka tau dari mana?" Tanya Aleta.

"Dia sendiri yang cerita sama gue" jawabnya.

"Maaf yah kak, gara-gara aku ini"

"Eh bukan salah lo kok, ini salah gue yang ngajak lo berangkat bareng" katanya, "tapi gue udah putus kok sekarang sama dia" katanya lagi dengan santai.

"Eh kak, pasti kali ini gara-gara gue, lo jadi putus", hanya kata maaf yang selalu Aleta keluarkan walau pun itu bukan kesalahannya.

"Minta maaf mulu lo udah kayak lebaran aja", mereka tertawa sesaat dan kembali serius kembali. "Gue putus sama dia tuh karena dia terlalu posesif jadi cewe" sambungnya.

"Tapi sih wajar aja kak, gue kalo jadi dia juga bakal kayak gitu" kata Aleta.

"Tapi dia benar-benar posesif, gue gak hubungin dia sekali aja dia kayak marah gitu"

"Yah itu bener sih tertalu posesif" kata Aleta. "Gue juga gak terlalu suka sama cowo yang terlalu posesif juga sih, bikin risih cowo yang kayak begitu" sambung Aleta, tanpa ia sadari Leo mendengar percakapan mereka yang barusan.

"Weh asik banget nih ngobrolnya, ngobrolin apa sih" tanya Leo, ia berpura-pura seperti tidak mendengar pembicaraan mereka yang tadi.

"Oh ini lagi ghibahin orang hahaha" kata Aleta sambil tertawa.

"Makanannya udah jadi noh di ruang makan, yuk kita makan" ajak Leo, mereka pun menuju ruang makan.

"Widih gile, kayaknya enak nih" puji Aleta, ia langsung duduk di kursinya dan mengambil makanannya.

"Heh gak sopan lo Ta" cibir Ezra.

"Bodo", mereka pun juga duduk di kursi masing-masing dan mulai mengambil makanan dan memakannya hingga habis, setelah itu. Mereka bersama-sama membersikan meja makan dan juga dapur, Aleta mencuci piring bekas mereka makan, sedangkan Leo dan Ezra membersihkan dapur, dan Arka membersihkan meja makan. Setelah mereka selesai, mereka kembali keruang tamu.

"Nonton film yuk" ajak Aleta.

"Film apa?" Tanya Arka.

"Hmmm, apa yah? Kak lo masih nyimpen film zombie gak di laptop lo" tanya Aleta.

"Masih, mau nonton film itu aja?" Tanya Ezra balik.

"Iya, daripada nonton drakor punya gue" jawab Aleta, Ezra pun pergi ke kamarnya untuk mengambil laptop dan juga spiker miliknya, setalah itu ia kembali ke ruang tamu dan menyalakan laptopnya dan mempersiapkan film yang akan di tonton, sedangkan Aleta mengambil cemilan yang tadi di simpan di kulkas, mereka pun menonton film zombie dilengkapi dengan cemilan.

Aleta duduk diantara Ezra dan Leo, sedangkan Arka duduk di samping Ezra, mereka menghayati sekali film horor tersebut, berkali-kali Aleta berteriak saat zombie tersebut berhasil menangkap manusia, Ezra dan Leo merasakan sakit di telinga mereka sebab teriakan Aleta, tetapi Leo tidak berniat pindah dari samping Aleta, sedangkan Ezra sudah kesal dengan itu dan meminta bertukar posisi dengan Arka, jadi sekarang posisi mereka adalah Aleta berada di tengah antara Leo dan Arka sedangkan Ezra di samping Arka.

~oOo~

avataravatar