1 CALON TUNANGAN

senja kian memerah,diiring hembusan angin yg perlahan menghapus air mata d wajah cantik Zalikha...gadis manis yang sudah hampir satu jam lamanya memandang ilalang yang bergoyang terhempas angin,tatapan kosong seakan tak ada bayangan apapun d depan matanya.

.

.

.

flashback on

siang itu Zalikha begitu sibuk belajar membuat kue untuk kekasihnya yang hari ini menjadi tanggal dimana mereka resmi berpacaran.di temani Mbo Lili pengasuhnya sekaligus kepala asisten rumahtangga d rumah besar itu,meskipun ini yg pertama kalinya ia membuat kue,Zalikha begitu apik dan telaten,karena ingin mendapat hasil yg sempurna,tak heran jika gadis ini d juluki tangan ajaib,karena apapun yang sudah d tangannya,selalu ia sulap menjadi sesuatu yang indah dan berharga,

"taraaaaa....selesaai"teriak gadis itu bahagia,karena hasil tangannya begitu indah bahkan untuk di potong pun rasanya sayang,kue dengan bentuk emoji penuh cinta akhirnya selesai di buat Zalikha untuk seseorang yang istimewa hari ini...

"waaah Mbo g nyangka kalo ini hasil pertama,Neng Iza.kue nya bagus,sayang kalo d potong"kagum Mbo Lili dengan hasil karya anak majikannya,

"udah siang mbo,aku mandi dulu y..."ucap gadis itu sambil pergi menuju kamarnya.

tepat pukul 3 sore,Zalikha sudah ada di depan pintu rumah kekasihnya dengan kejutan d tangannya

setelah memencet bel tiga kali,tuan rumah membuka pintu...

"Za...kamu kesini sama siapa?"tanya pria bertubuh jangkung itu.

"sendiri,tadi aku naik taksi"jelas gadis itu sambil nyengir.

"tadi pak satpam langsung nyuruh aku masuk.

jadi surprise..."Zalikha membuka kotak yang ada di tangan kirinya...

tampak wajah terkejut dan bahagia pria itu dengan apa yang sudah Zalikha lakukan.tapi sedetik kemudian,wajahnya tampan itu,kembali datar dan menunjukan sendu nya...

"kamu ngg ngajak aku masuk Ran?"seketika pertanyaan itu membuyarkan wajah sendu itu...

"aah iya...maaf lupa..he"

saat keduanya sudah melangkah masuk

"siapa tamu nya Ran?"suara seorang gadis asing di telinga Zalikha yang langkahnya kian terasa dekat.

dengan wajah penuh tanya zalikha menatap pria jangkung di depannya.

"wahh...ada tamu y?"

"kenalin aku marry,calon tunangannya Randy?"sapa gadis itu mengulurkan tangan.

"hai...salam kenal,

aku temannya Randi"dengan ekspresi wajah yang terkesan baik baik saja Zalikha membalas perkenalannya,sekilas dia melihat kembali wajah tampan itu dengan seribu pertanyaan.

"Ran,sepertinya aku lupa hari ini ada janji sama temen temen,jadi sorry,aku g bisa lama"usai memberikan kue itu kepada Randy,Zalikha pamit pulang.

"kok sebentar,g ikut gabung donk sama kita,Randy ajak temen kamu kedalam,sekalian ikut jadi saksi pertunangan kita"sela gadis itu menghentikan kedua mudamudi yang entah hati mereka sudah seperti apa sekarang.

"terimakasih...maaf tapi memang ada yang harus saya lakukan setelah ini" tolak gadis manis itu dengan menahan gejolak d hatinya.

"biar ku antar,marr aku izin antar dulu Zalikha sebentar y,bilang sama mama dan papa",pesan Randy pada calon tunangannya itu.

"baik,jangan lama lama y Ren,kita di sini nungguin kamu".

sesaat setelah memasuki mobil yang di kemudi Randi,air matanya gadis itu sudah tak bisa di bendung lagi,

"kamu punya hutang penjelasan sama aku Ren!"tatap gadis itu yg kini wajahnya sudah penuh dengan air mata

"Za..maafin aku,aku tahu ini berat buat kita,tapi aku juga tidak bisa menolak keinginan orangtua aku,kamu tahu aku tak bisa mengabaikan permintaan mereka,"lirih Randy yang seakan pasrah dengan perjodohannya.

"stop"

air mata Zalikha semakin tak bisa terbendung...

Randy menghentikan kemudinya,dan Zalikha keluar berlari...rasanya ingin menumpahkan semua emosinya saat ini pada siapa saja yang ada di depannya...

tak tega melihat pujaanya hancur,Randi turun dan merangkul kekasihnya yang kini sudah tak berdaya dengan keadaan...zalikha sangat tahu,Randy adalah anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya,setiap kata kata orangtuanya,adalah perintah baginya,namun yang d sesali adalah perasaan mereka tak ada seorangpun yang tahu,kecuali mereka berdua,dan hari dimana,gadis itu ingin menunjukan pada dunia tentang perasaanya,hari itu juga menjadi hari terakhir ia bisa merasakan cinta itu...

"kenapa Ren,kenapa harus sekarang!"pukul gadis itu pada dada bidang si jangkung.

"maafin aku za...maafin aku"dekap pria jangkung itu mengecup ubun2 kekasihnya dengan hati yang tak kalah terkoyak...

"pulanglah,keluargamu sudah menunggumu,biarkan aku disini"lirihnya menyayat hati...

"kuantar kamu sampai rumah"balasnya

"tidak,biarkan aku sendiri dulu".

"baiklah,jika itu maumu,jangan lupa hubungi aku"

meskipun dia tahu itu akan terdengan asing di telinga gadis yang kini rapuh itu...

Randy pergi meninggalkan zalikha yang masih mematung...

meninggalkan gadis manis yang selalu mengisi hatinya,menjadikan hari harinya penuh kebahagiaan.sayang si jangkung tak menyadari,keputusannya menoreh luka yang cukup dalam di hatinya

flash back off

***

dering gawai membuyarkan lamunan gadis yang sedang duduk di atas jendela balkon kamarnya...ya sudah ke tiga kalinya gawai itu berdering,tapi gadis itu seolah tak mendengarnya,tapi akhirnya ia sadar ada yang bergetar di nakasnya

"ya..."gadis itu turun dan mengangkat gawainya

"halo cantik"sapa di sebrang sana.

"hai...cepatlah pulang..."sapaan dingin tanpa menanyakan kabar

"wooow...apa aku tak salah dengar?"

"tidak,cepatlah pulang..."gadis itu mengulang perkataannya,

"baiklah...segera tuan putri,"kalimat terakhir sebelum d sebrang sana menutupnya...

kembali ia melihat gawai nya,sedikit berharap ada kabar dari Randy setelah terakhir mereka bertemu.

avataravatar
Next chapter