4 Rasa itu

Hari ini hari pertama bagi Radit dan Nadia sebagai sepasang suami istri. Seusai sholat subuh Nadia pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk Radit, suaminya. Setelah itu dia bergegas menyiapkan diri karena akan berangkat menuju kantornya.

Setelah selesai dengan persiapannya, dia ke kamar Radit agar Radit segera sarapan sebelum ke kantor.

"Tok tok...Mas Radit...!"

Radit segera membuka pintu kamar dengan malas

"Ada apa??" jawab Radit dengan malas.

"Ehm...Anu Mas, aku udah nyiapin sarapannya dibawah. Nanti sebelum berangkat ke kantor mas sarapan dulu! Aku pergi duluan ya mas!"

"Iya!" jawab Radit dengan ketus.

Nadia segera berlari meninggalkan Radit karena akan dikejar deadline event esok hari. Tapi saat berlari, tiba2 dia tersandung karena sepatu heelsnya.

"Brug!"..... Nadia terjatuh

"Aaw...!"

Radit yang melihatnya segera berlari menolong Nadia.

"Kamu nggak pa-pa??"

"Nggak pa-pa Mas. Makasih!"

Tanpa menjawab ucapan terima kasih dari Nadia, Radit segera memapah Nadia ke sofa.

"Kamu kenapa sih ceroboh banget jadi orang? Memangnya kenapa buru buru?"

"Ada deadline buat event besok mas! makanya hari ini harus selesai Mas."

Nadia menatap dalam suaminya. Radit memang tampan walaupun agak dingin tapi semoga suatu saat Radit berubah. Nadia bergumam dalam hatinya.

"Udah q pakein plester. Lukanya nggak dalam cuma lecet dikit aja!"

"Iya Mas. Makasih banyak!"

Nadia berusaha berdiri karena merasa sudah baikan. Tapi karena ceroboh, dia kehilangan keseimbangan dan Brug...dia terjatuh dan kali ini tubuhnya menimpa Radit. Radit yang terkejut atas kejadian itu terdiam saat tubuh Nadia menimpa tubuhnya. Ketika Nadia berusaha membenahi rambutnya yang berantakan karena terjatuh, Radit diam diam memandanginya.

"Ternyata benar kata Sony kalau Nadia cantik banget!" gumam Radit dalam hati.

"Iss apaan..tetep aja dia bukan cewek yang gue cari selama 3tahun ini.!" gumam hati Radit lagi

"Maaf Mas nggak sengaja!" Nadia merasa bersalah pada Radit.

"Iya, cepetan berdiri. kapan ke kantornya kalo gini terus?"

"Eh iya Mas, maaf!"

Nadia segera berdiri dan berlari keluar. Dia sudah lupa kalau kakinya lecet. Sementara itu Radit segera menuju meja makan untuk sarapan. Melihat meja yang penuh dengan makanan Radit terkejut.

"Ternyata selain cantik dia juga bertanggung jawab sama suami." pikir Radit

Radit segera ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya bergegas menuju kantornya.

*****

"Nad, kok Loe udah masuk sih? kan gue udah kasih Loe ijin buat cuti Sampek seminggu. Kenapa udah masuk aja??"

"Gue nggak enak sama Loe kalau nanti Loe kerja sendirian!"

"Ah, masa sih??nggak percaya Gue!"

"Terserah Loe deh Ra!"jawab Nadia dengan ketus.

"Ha-ha-ha, ngambek dia!" goda Dira pada Nadia

Sebenarnya Nadia segera masuk kerja karena dia takut berhadapan dengan suaminya. suaminya tak pernah menginginkannya. Tapi bagi Nadia asalkan ibunya bahagia dia sudah merasa cukup walaupun hatinya merasa tersakiti.

Sementara itu di kantor Radit

"Brow kok Loe udah masuk aja? Nggak cuti dulu?" goda Sony pada sahabatnya.

"Diem Loe, Loe sendiri kan tahu gue nggak pernah niat Nerima pernikahan ini. kalau nggak gara gara nyokap ngancem gue sih, gue ogah!"

"Nyokap Loe printer nyari jodoh buat Loe. Udah cantik, tinggi, putih, langsing. perfect buat Loe pokoknya!"

"Diem nggak Loe,nyerocos Mulu Loe!"

"Dit tapi kayaknya muka istri Loe tuh familiar banget. Kayak pernah ngeliat

Tapi dimana ya??"

"Perasaan Loe aja kali!"

"Eh iya gue baru inget bukannya dia cewek yang nabrak Loe di lobi hotel kemarin waktu kita ada meeting ama klien di hotel itu?"

"Tau ah. gue nggak peduli!"

"Jodoh emang nggak kemana ya, bener bener rahasia Allah!"

"Udah Loe keluar. berisik banget dari tadi!"

Radit mengingat kejadian beberapa hari lalu saat sedang bertemu klien di hotel Netral. Tiba tiba ada yang menabrak dan mengajaknya berkenalan.

"Dasar gadis ceroboh!" gumam Radit dalam hati.

avataravatar
Next chapter