13 Kabar Bahagia

Satu bulan kemudian....

Hari ini Nadia menemani Dira dan Dimas foto prewedding untuk persiapan pernikahan mereka. Nadia merasa belakangan ini kesehatannya menurun, kepalanya sering pusing dan nafsu makannya yang menurun.

"Nad, Loe lagi sakit ya? Kok mukanya pucet gitu?" Tanya Dira disela sela persiapan.

"Nggak kok Ra, cuma agak pusing dikit aja. But, it's okay. jangan khawatir."

"Beneran? Kalo loe sakit pulang aja nggak papa biar gue ditemenin Ama yang lain!"

"Iya nggak apa pa kok Ra. beneran!"

"Bener ya, kalo udah mulai nggak enak loe bilang gue. biar bisa dijemput Ama Mas Radit.!"

"Iya, oke! Udah gih sana. udah siap. Loe cantik banget Ra, sumpah!"

"Makasih sayang...! Gue pemotretan dulu ya."

"Iya..!"

Nadia duduk di dekat lokasi pemotretan. pikirannya melayang seandainya dulu pernikahannya didasari atas dasar cinta mungkin dia akan melakukan foto prewedding juga seperti halnya Dira dan Dimas.

Ya sudahlah. yang penting sekarang mas Radit sudah sayang banget Ama aku.

Nadia membantu Dira berganti pakaian karena Dira akan mengenakan tiga baju secara berbeda. Dengan konsep outdoor, tentunya mereka akan berada di luar ruangan apalagi hari sudah menjelang siang sehingga panas pun tak terelakkan lagi. Nadia merasa kepalanya bertambah pusing namun berusaha bertahan karena tak mau Dira sampai khawatir dan takut mengganggu acara ini. Setelah hampir seharian penuh akhirnya acara prewedding selesai dan Nadia bergegas pulang.

saat akan beranjak dari duduknya Nadia merasa kepalanya bertambah pusing dan pandangannya kabur lama kelamaan jadi gelap dan akhirnya tubuhnya pun ambruk. Dira dan Dimas yang melihat hal ini segera berlari menuju Nadia untuk memastikan kondisinya.

"Nad, sadar Nad!" ucap Dira sambil menepuk nepuk pelan pipi Nadia. melihat Nadia yang tanpa respon dia semakin panik

"Gimana donk beb? Aku takut nih nanti mas Radit marah lagi?" tanya Dira pada Dimas.

"Udah beb tenang aja kita bawa Nadia ke rumah sakit dulu baru kamu hubungin mas Radit. Nadia pasti baik baik aja kok!" jawab Dimas menenangkan Dira.

"Aku hubungin mas Radit dulu ya beb!"

"Iya. biar aku Ama yang lain bawa Nadia ke mobil dulu."

"Halo, mas Radit?"

"iya Ra, ada apa telfon? Nadia nggak kenapa Napa kan?"

"ehm...itu Mas...!" Dira bingung menjawab pertanyaan Radit.

"*Nadia kenapa? jangan bikin aku tambah takut Ra."

aduh gimana ini mas Radit pasti marah sama aku dipikirnya aku nggak jagain Nadia dengan baik.

"Ra, malah diem aja. Nadia kenapa*?"

"Itu mas Nadia pingsan.!"

"Apa? terus keadaannya gimana?"

"belum tau mas. ini aku Ama Dimas mau bawa ke RS terdekat. mas nyusul aja kesana.!"

"Ok. aku akan nyusul kesana!"

Radit yang khawatir segera menyusul ke rumah sakit terdekat. Pikirannya was was takut sesuatu terjadi kepada istrinya itu. Dia menyesal seharusnya tadi mengikuti kegiatan Nadia, seandainya dia mengikuti Nadia mungkin hal ini tak akan terjadi.

Karena terjadi kecelakaan di jalan menuju rumah sakit sehingga terjadi kemacetan. hal itu membuat Radit semakin gusar.

"aduh lagi lagi buru malah macet lagi.!" Radit mengumpat dalam hati.

sementara itu Nadia telah sampai di rumah sakit. Dira dan Dimas segera membawanya ke ruang IGD.

"Tolong dok sahabat saya pingsan tadi!"

"Baik mbak, mbak bisa tunggu di luar."

Pintu ruang IGD pun akhirnya ditutup.

"Gimana nih beb? aku takut banget kalau Nadia kenapa Napa!"

"Sabar beb, Nadia sudah ditangani dokter pasti nggak kenapa Napa." Dimas berusaha menenangkan calon istrinya itu dengan memeluknya.

tak berapa lama Radit datang.

"Gimana Ra? Nadia kenapa?"

"Belum tahu mas, Masih ditangani dokter. Maafin aku ya mas nggak bisa jaga Nadia."

"Udah nggak papa. semoga Nadia baik baik aja."

Dokter rawat pun akhirnya keluar. saat tahu dokter rawatnya keluar Radit segera menghampiri agar segera tahu keadaan istrinya itu.

"Gimana Dok keadaan istri saya?"

"Nggak apa apa Pak, nggak ada yang perlu dikhawatirkan!"

"Terus kenapa istri saya pingsan Dok?akhir akhir ini juga nafsu makannya menurun."

"Nggak apa apa pak, hal itu memang wajar!"

"Wajar? wajar gimana maksud dokter?"

"Wajar buat kehamilan di trimester pertama!"

"Apa?jadi istri saya sedang hamil dok?"

"Selamat ya Pak. istri anda sedang mengandung. usianya masih sangat muda pak sekitar 5minggu. karena trimester pertama ini masih rentan jadi tolong dijaga kondisi istri bapak jangan sampai stress atau tertekan!"

"Baik Dok, makasih!"

"Sama sama pak!"

"apa saya bisa lihat istri saya Dok?"

"Bisa tapi istri bapak dipindahkan dulu ke ruang rawat ya Pak."

"Baik Dok!"

Terima kasih Ya Allah engkau telah menghadiahi kami malaikat kecil di rahim istri hamba.

Dira dan Dimas yang mendengar kabar itu pun ikut merasa bahagia..

Radit segera menghubungi orang tua dan mertuanya untuk memberitahukan kabar bahagia ini. setelah Nadia dipindahkan ke ruang rawat Radit segera menemui istrinya itu. tak berapa lama Nadia pun siuman. Nadia bingung karena dia tiba tiba berada di rumah sakit. Dia berusaha bangun dan memanggil suaminya itu.

"Mas aku kok udah di rumah sakit? Mas kok juga ada disini?"

"Iya sayang. Tadi Dira ngabarin aku kalau kamu pingsan makanya aku buru buru kesini."

"Maaf ya jadi ngrepotin Mas Radit sama Dira dan Dimas."

"Nggak papa kok sayang. kamu nggak usah pikirin."

"Terus Dira ama Dimas kemana mas?"

"aku suruh mereka pulang duluan. kasihan mereka kan masih banyak persiapan yang harus dilakuin sayang."

"Iya juga sih. kata dokter aku kenapa mas?"

"Nggak kenapa Napa!"

"Kok aku sering banget pusing dan nafsu makan menurun mas kalo emang nggak kenapa Napa?"

"wajar sayang kamu lagi hamil!"

"apa?aku hamil? beneran mas nggak lagi bohongin aku kan?"

"Beneran sayang..ngapain juga mas bohong..."

Nadia memeluk suaminya itu karena berita bahagia ini. Radit yang mendapat pelukan istrinya membalasnya dan mencium puncak kepala istrinya itu.

"Makasih ya sayang kamu udah kasih kebahagiaan berlipat Ama aku."

"sama sama Mas. mas aku mau pulang, nggak enak di rumah sakit!"

"iya, aku Konsul dulu Ama dokter ya. tapi kamu mesti jaga kesehatan kamu ya. aku nggak mau kalo sampe kamu kenapa Napa!"

"Iya mas, aku janji bakalan jaga diri biar aku dan calon anak kita sehat terus?"

"Oke sayang!"

****

Mohon kritik dan sarannya ya teman teman..

maaf bila ada salah kata ya

dan biasakan juga pencet tombol ❤️❤️❤️sebagai bentuk apresiasi kalian kepada penulis...

terimakasih....

avataravatar
Next chapter