12 Bersatu

Radit sedang menatap laptopnya untuk melanjutkan pekerjaannya. sementara itu Nadia segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dua puluh menit kemudian dia selesai. Nadia mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk sementara dia hanya memakai jubah mandi karena tak sempat bawa pakaian ganti.

Radit yang terpaku menatap istrinya yang kelihatan begitu menggoda segera menghampiri Nadia.

"Sayang..." Radit memeluk dari belakang istrinya itu

"Iya Mas...ada apa?"

"Kamu seksi banget hari ini."

"Hemmm, berarti baru kali ini aku seksi."

"Setiap hari juga seksi. Mungkin aku aja yang baru sadar."

"Kamu pasti ada maunya ya."

"Hmmm....kok kamu tahu?"

"Tahu lah...tiba tiba aja kamu bersikap manis kayak gini pasti ada maunya."

"Emang sih.."

"Mas Radit mau apa? Mau makan lagi?" Tanya Nadia dengan polosnya. Radit tertawa mendengar pertanyaan istrinya itu.

"Iya sayang?"

"Emang tadi makannya kurang?"

"Enggak juga."

"Lha terus mau makan apa?"

"Makan kamu.!"

"Apa?" Nadia yang mendengar jawaban Radit sontak mukanya bersemu merah. baru kali ini Radit terkesan genit.

Radit membalikan tubuh Nadia dan mencium dengan lembut bibir istrinya itu. Nadia yang diserang suaminya terkejut dan akhirnya membalas ciuman Radit. setelah beberapa saat Radit melepaskan ciumannya.

"sayang."

"iya mas..."

"Bolehkah hari ini aku meminta hakku sebagai suami? tanya Radit ragu ragu. dia takut istrinya belum siap karena baru saja sembuh.

"boleh mas.!"

"beneran sayang?"

"Iya mas..."

Radit merasa bahagia mendengar ucapan istrinya. bergegas dia mengangkat tubuh istrinya itu ke ranjang. dia melumat bibir istrinya..lama kelamaan ciuman itu semakin ganas dan menjalar kemana mana. Nadia yang mendapat serangan dari Radit hanya bisa mendesah pelan yang membuat Radit semakin bergairah malam itu. setelah itu Radit melepaskan jubah mandi Nadia dan terlihat tubuh polos Nadia. Nadia menutupi wajahnya karena malu dan hal ini adalah hal pertama baginya.

"Kamu kenapa sayang?"

"aku malu mas."

"Kenapa harus malu kan aku suami kamu."

Radit melepaskan seluruh pakaiannya. setelah merasa cukup Radit akan melakukan penetrasi dan bertanya pada istrinya.

"Kamu udah siap sayang?"

"Udah mas..tapi pelan pelan aku takut sakit."

"Iya sayang...jawab Radit sambil mencium kening istrinya.

karena baru pertama rasanya agak susah dan Nadia mencengkram sprei karena mulai terasa sakit.

"Mas...sakit!" Nadia mulai menangis..

"Sabar sayang, aku akan melakukannya dengan pelan pelan."

Radit berusaha agar tak menyakiti istrinya. selang beberapa saat akhirnya dua insan ini bersatu dan melepaskan puncak bersama. Radit yang lemas segera terkulai di samping Nadia dan terlelap tidur. Nadia merasa bahagia karena setelah sekian lama akhirnya dia dan Radit bersatu dalam kemesraan. akhirnya Nadia pun tertidur.

****

"Sayang ayo bangun segera mandi ayo sholat subuh!"

"iya mas.." Nadia menggeliat dan segera turun. saat sadar dia segera melilitkan selimutnya karena sadar dia sedang tak memakai apapun.

Radit yang melihat istrinya itu tersenyum kemudian menyusul istrinya ke kamar mandi. nadia yang kaget melihat Radit di belakangnya segera menanyakan apa maksud Radit.

"mas mau ngapain?"

"mau mandilah."

"bukannya tadi udah mandi?"

"belum aku tadi cuma bangunin kamu aja"

"ya udah aku mandi dulu mas Radit keluar dulu."

"Nggak mau aku maunya mandi bareng."

"Maaassss."

saat bahagia itu terulang kembali. mandi yang seharusnya setengah jam jadi satu jam karena perbuatan Radit. setelah selesai sholat Nadia segera turun menyiapkan sarapan dan Radit bersiap siap menuju kantor.

"Sayang..."

"Udah siap mas?"

"Udah donk..."

"Sarapan dulu mas,"

"iya sayang...."

Radit segera duduk di meja makan dan mengambil sarapan yang telah disiapkan Nadia.

"Mas, aku boleh kerja lagi kan?"

"emang kamu udah sehat sayang"

"Udah kok mas, aku jenuh di rumah terus mas. nggak papa kan?"

"Oke nggak papa, asal kamu jaga kesehatan aja sayang. aku nggak mau kamu kecapekan. inget kamu baru aja sembuh."

"Iya mas..makasih ya mas...!"

"sama-sama sayang.!"

Radit segera beranjak setelah selesai sarapan dan menuju mobilnya. Nadia yang melihat suaminya sudah selesai mengikuti dan bergelayut manja di lengan suaminya.

"Aku berangkat dulu sayang."

"Ati ati ya mas."

"Iya, kamu juga hati hati ya!"

"iya mas,..sampai ketemu nanti."

Nadia mencium punggung tangan suaminya dan melambaikan tangan pada suaminya. setelah mobil Radit menghilang dari pandangan Nadia segera bersiap menuju kantornya.

*****

"Ngapain loe senyum sendiri bro?" tanya Sony pada sahabatnya itu.

"Nggak papa!"

"Roman romannya ada yang lagi happy nih."

"Gue lagi mikir aja Son. Ternyata Tuhan emang udah ngatur hidup hambanya sedemikian rupa."

"Maksud loe?"

"Maksud gue gini, Gue yang patah hati karena Rena dan mengalami kecelakaan akhirnya ditolong oleh cewek dan gue nggak tahu itu cewek siapa. gue udah 3 tahun nyari dia tapi nggak ketemu dan akhirnya tanpa gue sadari dia udah ada di depan mata gue."

"Maksud loe siapa itu cewek?"

"Istri gue sendiri bro. Nadia!"

"Hah? seriusan loe? Kok loe bisa tahu kalau itu cewek emang Nadia.?"

"loe inget nggak waktu Nadia kecelakaan gara gara nolongin gue?"

"oh iya, inget. Terus?"

"Dokternya bilang kalo gue beruntung. gue tanya donk maksudnya apa? Eh dokternya bilang kalau dia itu dokter yang nanganin gue waktu gue kecelakaan dulu. dan dia bilang kalau Nadia penyelamat gue."

"Seriusan loe?"

"Iya makanya dokternya bilang kalau gue beruntung punya malaikat penolong kayak Nadia."

"Nggak nyangka aja ya Dit orang loe cari malah ada di depan loe. Terus hubungan loe Ama Nadia sekarang baik baik aja kan?"

"Gue makin sayang Ama dia terlepas dari dia penyelamat gue atau bukan."

"baguslah...istri loe emang baik. jangan disia siain. Oke gue lanjut kerja dulu."

"Ok."

Radit tersenyum bahagia karena selama ini Tuhan memang merencanakan yang terbaik untuknya.

Terima kasih Ya Allah atas rencanaMu pada Hamba.

avataravatar
Next chapter