webnovel

HATI DI ANTARA DUA PILIHAN

Olivia Zefiana tak pernah menyangka bahwa kisah cintanya akan dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Suatu hari, Olivia yang akrab disapa dengan Oliv itu harus mengambil keputusan untuk memilih satu di antara dua pilihan untuk menjadi pengisi hidupnya. Hal itu dikarenakan suatu hal yang membuat dirinya harus berada dalam posisi itu. Hingga pada akhirnya, Oliv pun memutuskan untuk memilih salah satu di antara kedua pilihan tersebut meskipun sulit baginya. Inilah kisah cinta segitiga antara Oliv dengan Pemuda yang berprofesi sebagai Pilot dan Pemuda yang berprofesi sebagai CEO suatu perusahaan.

Nurliza_Karen_Nita · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Bab 2

Bel pulang sekolah telah berbunyi ... Seluruh murid di SMA Pelita pun berhamburan ke luar menuju parkiran untuk pulang.

Oliv pun berjalan sendirian menuju parkiran di mana motornya berada. Saat Oliv menaiki motornya dan akan menyalakan mesinnya, seseorang mencekal tangannya, membuat dirinya menoleh.

"Ngapain lagi sih Rak?" ucap Oliv.

Ya, lelaki itu adalah Raka.

"Kenapa sih kamu main pergi gitu aja tadi?? Kenapa kamu gak mau dengarin penjelasan aku dulu?? Hubungan kita baru satu bulan lho Liv.. Masa hubungan kita udah berantakan kayak gini sih?? Jangan dong Liv.. Aku tuh udah lama cinta sama kamu tapi aku baru bisa ungkapin sekarang Liv.. karena aku baru memiliki keberanian itu sekarang.." ucap Raka.

"Aku gak percaya.." ucap Oliv.

"Ya Allah liv.. harus dengan cara apa sih aku membuktikannya sama kamu??" ucap Raka.

"Iya iya aku percaya... Aku udah maafin kamu kok.." ucap Oliv.

"Yess!!! Makasih sayang..." ucap Raka tersenyum.

"Udah.. aku mau pulang!! Dan.. jangan ikutin aku dari belakang!! Awas kalau sampai aku tahu kamu ikutin aku, kita putus!!" ucap Oliv mengancam.

"Ya Allah gitu banget sih... Iya iya ya udah.. Kamu hati-hati ya pulangnya.." ucap Raka.

"Iya.. aku duluan... Assalamualaikum.." ucap Oliv.

"Waalaikumsalam... Hati-hati.." ucap Raka.

Oliv pun mengangguk. Ia lalu menyalakan motornya dan menancap gas untuk pulang.

Sepergian Oliv, Raka benar-benar merasa beruntung karena Oliv masih mau memaafkan dirinya.

"Alhamdulillah ya Allah... akhirnya Oliv mau maafin aku.. Semoga kedepannya hubungan kita lebih baik ya Liv..." monolog Raka.

Raka pun lalu menuju motornya dan mengendarai motornya.

....

Devan pun menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Bi!!!! Orang juice dong sama kue yang Mama beli kemarin.. itu ada di kulkas.. ambilin ya.." ucap Devan berteriak.

"Iya mas sebentar!!" sahut bibi dari dapur.

Devan pun memainkan ponselnya.

"Apaan sih ini statusnya si Raka?! Udah baikan dia sama si Oliv?? Gak! Gak terima gue!! Masa sih udah baikan.. Perasaan tadi pas di rooftop dia udah gue hasut deh.. Tapi kok ini mereka bisa baikan lagi?? Sialan!! Gagal lagi gue!!" gerutu Devan.

Bibi pun datang dan membawakan nampan berisi makanan dan minuman pesanan Devan.

"Ini mas silahkan..." ucap Bibi.

"Hmm...." dehem Devan.

"Nanti kalau ada yang Mas butuhin, Mas panggil bibi aja ya.." ucap Bibi.

"Hmm.." balas Devan.

Bibi pun pergi dari hadapan Devan.

Devan lalu meminum jusnya.

"Gak bisa dibiarin! Gue harus ke rumah Oliv nih.. Enak banget si Raka bisa dapat maaf dari Oliv dengan mudah.. Sialan!!" gerutu Devan.

Ia lalu mengambil sepotong kue dan melahapnya. Setelah itu, ia beranjak dari sana, menaiki anak tangga dan menuju kamarnya.

Ia pun mengganti pakaiannya di sana.. Setelah itu ia langsung bergegas menuju garasi mobil di rumahnya. Ia lalu mengemudikan mobil sport nya menuju rumah Oliv.

...

Raka baru saja sampai di rumahnya. Ia lalu segera membersihkan diri dan sholat.

Setelah selesai sholat, dirinya pun beranjak dari sana menuju dapur.

"Bi, Mama mana??" ucap Raka.

"Ibu pergi ke butik mas..." ucap Bibi.

"Oh iya... Aku makan ya bi... Bibi udah makan??" ucap Raka.

"Udah kok mas... Mas makan aja.. Bibi mau bersihin kolam renang dulu.." ucap Bibi.

"Oke bi.. " ucap Raka.

.....

Oliv pun sampai di rumahnya. Ia memarkirkan motornya di teras rumah.

"Assalamualaikum ma..." ucap Oliv saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam Liv..." Sahut Mama Oliv dari dapur.

Oliv pun menghampiri Mamanya di dapur dan menyalimnya.

"Ma.." panggil Oliv sambil menyalim tangan Mamanya.

"Kok muka kamu kusut gitu??" tanya Mama Oliv.

Oliv pun melangkah menuju meja makan dan mengambil gelas lalu menekan kran pada dispenser. Ia pun kembali ke meja makan, menarik kursi dan duduk.

"Capek Ma.." ucap Oliv lalu menengguk air mineralnya.

"Ya udah sana mandi dulu... Terus sholat.. Nah setelah itu kita makan siang bareng di sini.." ucap Mama Oliv.

"Hmmm iya Ma... Ya udah Oliv ke kamar ya Ma... Assalamualaikum.." ucap Oliv.

"Waalaikumsalam.." ucap Mama Oliv.

Oliv lalu beranjak dari sana dan menuju kamar nya.

Saat Mama Oliv sedang memasak, Seseorang mengetuk pintu rumah mereka.

Tok Tok Tok...

"Assalamualaikum... Oliv... Liv..." ucap Seseorang di depan pintu rumah Oliv yang tertutup.

"Siapa ya??" gumam Mama Oliv. Mama Oliv pun segera mematikan kompor dan berjalan menuju pintu utama.

Mama Oliv pun langsung membuka pintu.

"Waalaikumsalam.. Maaf, cari siapa ya??" ucap Mama Oliv.

"Hai tante... Saya Devan... Saya teman sekolahnya Oliv.." ucap Devan tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Oh temannya Oliv... Ayo masuk nak Devan... Tante, Mamanya Oliv..." ucap Mama Oliv lalu menjabat tangan Devan.

"Makasih tante.." ucap Devan tersenyum. Devan dan Mama Oliv pun memasuki rumah Oliv. Pintu rumah sengaja dibuka oleh Mama Oliv, mengingat di luar ada mobil Devan dan motor Oliv.

"Tunggu di sini dulu ya... Biar tante panggilin Oliv nya.. Dia masih sholat sepertinya." ucap Mama Oliv.

Devan pun mengangguk dan tersenyum.

"Iya tante.." ucap Devan.

"Duduk aja.. " ucap Mama Oliv. Devan pun duduk. Mama Oliv lalu pergi memanggil Oliv.

...

"Oliv!!! Di depan ada teman sekolah kamu..." ucap Mama Oliv.

"...."

Namun tak ada sahutan.

"Mungkin anak itu sedang sholat.." gumam Mama Oliv. Mama Oliv pun beranjak dari sana dan melanjutkan masak.

....

Devan pun memainkan ponselnya seraya menunggu kehadiran Oliv.

"Syukur deh kalau si Raka gak ada ke sini... Bebas gue.." gumam Devan dengan senyum miring.

Drrrttt.....

"Papa?? Ngapain sih??" gerutu Devan kesal.

Ia pun menerima panggilan dari Papanya.

"Halo Pa.." ucap Devan.

"Kamu di mana??" ucap Papa Devan dari seberang telepon.

"Kenapa??" ucap Devan.

"Ke kantor papa sekarang kalau kamu lagi gak ada kerjaan.." ucap Papa Devan.

"Gak bisa.. aku lagi kerja kelompok di rumah teman.. Papa suruh yang lain aja.. aku sibuk.. bye!" ucap Devan langsung memutuskan sambungan secara selihak.

"Ganggu aja sih.." gerutu Devan.

...

Di lain sisi, Papa Devan begitu kesal karena Devan tak peduli soal urusan kantor.

"Anak itu gak pernah mau tahu urusan kantor.. Shit!!" gerutu Papa Devan.

.....

Oliv pun telah selesai sholat. Ia sedang melipat mukenah dan sajadahnya, lalu ia letakkan pada lemari.

"Tadi Mama bilang ada teman aku yang dateng?? Siapa ya?? apa mungkin Raka?? Tapi kalau Raka yang dateng, dia pasti izin dulu dong sama aku... Aneh.. Siapa sih??" monolog Oliv.

Ia pun mengambil handphone nya yang ada di atas meja, lalu ke luar dari kamarnya dan menuju ruang utama.

Saat ia sampai di ruang utama, dirinya pun sedikit terkejut melihat kedatangan Devan.

........

Thank you for reading...

please review and leave the powerstone on this novel..

I need your support for continuing this story..

❤❤❤