webnovel

2. BERDUA 1

Suasana di meja makan terasa sedikit canggun dan begitu hening, hanya suara bunyi piring yang berbenturan dengan sendok makan, sesekali Mikha mencuri pandang saat melihat Alex makan dengan begitu Elegan dan begitu tenang, saat itu Mikha menyadari bahwa ternyata pria di depan nya itu benar benar tampan, ketampanan sang pria yang begitu mempesona membuat nya sulit untuk menarik kembali pandangannya dari Alex, sampai pada akhirnya Alex menyadari mata wanita yang di hadapanya yang terus menatap nya dia pun bertanya " Apakah ada sesuatu di wajahku hingga kau trus melihatku tanpa berkedip?" tanya nya penasaran.

" Sangat tampan" dengan reflek Mikha menjawab,

"Hmm...'' Alex tersenyum melihat mikha yang masih terbengong dan seketika Mikha menyadari dengan apa yang dia katakan Mikha pun menundukan kepalanya karna malu, 'apa yang aku katakan tadi, apakah kamu gila Mikha? rasanya aku ingin mengali lubang untuk bersembunyi' umpat nya dlam hati karna terlalu malu hingga membuat wajah nya merona.

Alex yang melihat wajah Mikha yang merona karana malu dan tidak ingin membuat nya merasa canggung dia lalu bertanya "Mikha setelah lulus mau lanjut kuliah dimana?" tanya nya

"Mmm... belum tau belum ada rencana, masih pengen nyegerin otak dulu dari pelajaran yang memusingkan, tapi mama sih bilang kata nya aku suruh lanjut kuliah di UNPAD " jawab nya yang mulai tenang,

"Hmm memusingkan,? bukan nya kamu murid pintar dan teladan yang selalu brada di peringkat pertama?" tanya alex dengan tenang

"Yah memang benar sih, tapi walaw selalu di peringkat pertama bukan brarti aku tidak belajar kan Kak, meskipun aku tidak kesulitan dalam belajar tapi tidak ada salah nya kan bersantai sebentar sebelum masuk kuliah " jawab nya sambil tersenyum, mendengar jawaban Mikha Alex pun mengangguk setuju "Yah bukan ide yg buruk untuk sedikit bersantai, asal jangan terlalu santai hingga menjadi malas, tapi kuliah di UNPAD pun tidak buruk dan fasilitas disana pun cukup bagus"

"Iya Mikha sih pengen masuk UNPAD, tapi klo kuliah di sini bakal jauh dari keluarga, sedangkan Mikha belum pernah hidup sendiri dan jauh dari rumah" jelas nya

"Mmmm... Begitu, aku tinggal di villa glory center jarak nya tidak jauh dari kampus, kamu bisa tinggal di sana kalau mau, kadang kalau aku malas pulang kesni karna macet aku selalu pulang ke villa, kalau kamu mau nanti biar aku bicarakan sama mama dan tante evi" ketika mendengar tawaran Alex Mikha merasa jantung nya berdegup kencang, 'Ya tuhan kalau aku bisa tinggal di Villa yang sama dengan Kak Alex alangkah beruntung nya hidupku, tinggal serumah dengan laki laki tampan dan mempesona ini aku tidak bisa membayangkan nya ' umpat nya dalam hati merasakan jantung nya yang mulai berdebar kencang hingga dia tidak sadar Alex sedang menatap nya "Mikha kamu kenapa? apa kamu sakit? wajah mu memerah" tanya sang pria yang kaget melihat wajah Mikha yang memerah karna terlalu hanyut dalam khayalan, saat Mikha tersadar dia pun menjawab "A...ahhh Ng..ngga kok kak Mikha baik baik saja, untuk soal tinggal di Villa kak Alex Mikha takut merepotkan Kaka" jawab nya tergagap kerna kaget

"Tidak apa, santai saja aku juga tinggal sendiri jadi jangan terlalu sungkan, kalau kamu sudah nggak masalah besok kita bicarakan lagi pas tante evi dan mama pulang''

"Ba...baiklah kalau begitu.

-....

Setelah selesai makan Alex masuk ke ruang belajar untuk mnyelesai kan pekerjaan nya "Mikha kalo kamu bosen kamu bisa nonton TV atau baca buku, atau kalau kamu suka baca novel di ruang belajar ada beberapa novel bagus kamu bisa membaca nya" kata Alex sebelum masuk keruang balajar dan mulai menyibukan diri dengan pekerjaan nya.

Karna niat Mikha hari ini ingin bermalas malasan jadi Mikha kembali lagi ke kamar, menarik selimut dan melanjutkan tidurnya.

-....

Waktu sudah menunjukan pukul 19.00 malam, " aaarrghh jam berapa ini ya tuhan yang benar saja aku tidur lama sekali, aku harus turun dan siap siap mandi" Mikha pun beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi dan menyiapkan kan air hangat untuk dia berendam, "Aaaahh seger nya".

Di luar rumah hujan sudah mulai turun tidak tau sudah berapa lama "Cuaca seperti ini enak nya makan mie pake telor setengah mateng pake cabe potong, aaah ngebyangin nya jadi laper" akibat berenedam terlalu lama akhir nya mikha keluar dari kamar di ruangan TV dan ruang Tamu terlihat kosong tidak ada orang 'apa Ka Alex masih di ruang belajar, apa aku cek saja kali ya, barangkali mau makan mie juga?' umpat nya dalam hati, Saat Mikha melihat ruang belajar lampu nya masih menyala dari celah pintu yg terbuka terlihat di salah satu meja ada Alex yg sedang fokus dengan pekerjaan nya, ekspresi nya yang serius membuat dia terlihat semakin mempesona seperti patung yang di ukir dengan sempurna hingga membuat Mikha diam terpesona oleh wajah serius Alex.

Menyadari mikha yang berdiri di depan pintu Alex pun berkata "Kenapa hanya berdiri di depan pintu, sini masuk" Mikha yg tersadar dari lamunan ketika mendengar suara Alex pun tergagap "Mmm... A...aku mau Ma...masak mie apa Kak Alex mau juga? kalau mau biar sekalian aku buatkan.!!"

"Hmm....boleh kebetulan perutku mulai lapar" jawab nya sambil tersenyum.

"kalau begitu aku kedapur dulu untuk memasak, nanti akan ku panggil ketika makanan sudah siap"

"Hati hati jangan sampai terluka", ucap nya Sambil tersenyum.

'''I..iya" 'ya tuhan apa dia khawatir padaku, aduuhh senyum nya bikin orang jantungan' umpat ku dalam hati.

-.....

Setelah Mikha selesai memasak dan menyiapkan nya di meja makan, Mikha segera naik ke lantai dua untuk memanggil Alex, terdengar suara ketukan pintu dari luar Alex pun mendongak untuk melihat siapa yg datang "Ka Alex mie nya sudah siap, ayo turun kita makan bareng" ajakan Mikha "Baiklah tunggu sebentar" melihat Alex membereskan berkas berkas di meja membuat perut Mikha tidak sabaran

"ayo cepat nanti keburu dingin, nanti mie nya nggak enak " Alex yang melihat Mikha protes pun tersenyum "baiklah ayo kita turun", Alex dan Mikha pun turun bersama menuju meja makan dan duduk berhadapan, "Apakah ini masakan mu Mikha"

"Iya tentu saja memang ada siapa lagi di rumah ini selain aku, yah biarpun penampilan nya tidak terlalu cantik tapi rasa nya nggak seburuk penampilan nya kok," jawab Mikha sambil tersenyum menunjukan lesung pipi nya yang cantik, membuat nya semakin terlihat mempesona, "Baiklah akan aku coba" Alex pun mulai mengambil sumpit yang diberikan Mikha dengan ragu mulai mencicipi masakan Mikha "Bagai mana rasanya" Mikha yang melihat Alex memakan masakan nya pun tidak sabar mendengar komentar dari Alex, "Mmm... Rasa nya lumayan, hanya saja terlalu banyak ranjau " mendengar komentar Alex Mikha pun bertanya " Aaahhh apa Kak Alex tidak suka pedas,? aduh kak maaf Mikha ngga tau kalau kak Alex nggak suka pedes, maaf ya kak" Alex yang melihat Mikha khawatir pun mulai tersenyum "udah tidak apa apa aku memang jarang makan pedes cuma bukan brarti aku ngga bisa makan pedes, mie nya enak kok ayo Mikha juga makan nanti keburu dingin" mendengar jawaban Alex Mikha pun merasa lega dan tersenyum "Baiklah selamat makan", keduanya pun mulai makan dan berbincang bincang membicarakan hal hal yang membuat mereka terlihat lebih akrab

-.....

Diruang keluarga Alex dan Mikha duduk di sofa panjang suasana di ruangan itu agak sedikit canggung untuk menghilangkan suasana canggu Mikha pun bertanya "A..apa kak alex mau nonton film?" mendengar Mikha alex pun teringat film yang di berikan teman nya beberapa hari yg lalu dan menjawab "Film,? Hmm boleh, apa kamu suka film horor, kebetulan beberapa hari yang lalu aku di rekomendasi kan sama temen, dan aku belum menonton nya, apa Mikha mau menonton nya?" , awal nya Mikha ingin nonton film yang romantis tapi karna akan terasa canggung karna cuma ada mereka berdua akhir nya mau tidak mau mikha setuju nonton film horor.

"Mmmm...Ba...baiklah tidak masalah he..he.hee" sebenar nya Mikha paling takut kalo nonton film horor karana kalau selesai nonton dia suka parnoan kalau lagi sendiri.

Alex pun mulai memutar film yang akan mereka tonton dan kmbali duduk di sebelah Mikha, Alex dengan tenang menonton filem yang sedang di putar saat ada adegan yang menegangkan Mikha mulai menegang dan tidak sadar dia menarik tangan Alex karna kaget dia pun mengumpat di belakang lengan Alex, Alex yang tetap tenang melihat Mikha yang kaget pun tersenyum 'aaahhh menggemaskan sekali ekspresi nya' kata Alex dalam hati,

Saat itu hujan masih sangat deras dan mulai terdengar gemuruh petir yang mengelegar membuat Mikha yg takut suara petir semakin erat memegang Lengan Alex, di saat yang sama terjadi aliran listrik yang membuat lampu di rumah itu padam "Aaaaahhhh" Mikha yang kaget karna tiba tiba gelap pun dengan reflek loncat memeluk Alex, Alex yang terdiam karna terkejut dengan sikap Mikha yang membuat jantung nya berdebar kencang hingga wajah nya terasa memanas.