webnovel

penuturan eliza

Penataran eliza.

Hari hari biasa yang kulalui sangatlah beragam. Aku terkadang tertegun aneh dengan kondisiku saat ini. Awalnya aku bahagia dan taget saat ayah angkatku menjodohkan aku dengan anak dari paman angkatku. Yah sudah pasti jika aku berkata angkat berarti aku adalah anak adopsi dari ayah dan mamaku. Aku tahu bahwa diriku di adopsi saat aku berumur 17 tahun saat duduk dibangku sekolah menengah atas kelas 12 IPS a. Aku sangat bersyukur mempunyai orangtua seperti mereka. Ayahku bekerja di PT.Angkasapura sedangkan mama menjadi dosen di universitas swasta disini. Pengalaman ku bersekolah cukup bagus, aku tergolong siswi yang berprestasi dari segi akademik dan non akademik. Mereka menyebutku dengan sebutan timun emas karena aku berasal dari keluarga yang lumayan berkecukupan alias kaya dan terpandang. Padahal teman-teman ku tidak tahu bahwa aku adalah anak adopsi dari ayah dan mamaku. Cerita ku berawal dari aku lulus dari SMA. Namaku adalah eliza anugrah utomo anak angkat dari andi anugrah utomo dan soraya eliza utomo.

Mama… aku ingin kuliah di tempat mama saja yah, pintaku yang duduk di sofa ruang baca.

Mamaku sedang mengisi laporan di ruang baca hanya mengatakan kalimat hemm saja.

Aku atau mama yang akan mengurus semua berkas ku ma, tanyaku lagi.

Biar mama saja yang urus, kamu juga minta persetujuan dari ayah kamu, siapa tau ayah tidak mengijinkan mu bersekolah di tempat mama takutnya mama akan KKN sama kamu… sambil mengetik laporan.

Aku pu bangkit dari sofa langsung kamar tidur ayah dan mama untuk membicarakan masalah kuliah. Aku melihat ayah sedang berbicara dengan seseorang via telpon.

Ayah … (berbisik), I want to say something.

Ayah mengisyaratkan tangannya dengan maksud sebentar.

Aku hanya memanyunkan mulutku tanda kesal. Setelah ayah selesai ayah langsung memelukku.

Ada apa sayang ayah kok cemberut sih, ayah salah apa katanya mau ngomong sesuatu. Tadi ayah ada telpon dari pamanmu…. Ucap ayah yang memeluk dan menciumi pipiku.

Ayahku selalu saja bersikap memanjakanku walaupun aku adalah anak angkat tapi ayah sangat menyayangi ku mungkin karena aku adalah anak satu satunya di keluarga utomo ( dalam hatiku ).

Ayah aku ingin sekolah di tempat mama yah, bolehkan ayah… pintaku

Sudah tanyakan pada mama belum… kata ayah

Sudah dong…makanya aku langsung temuin ayah, kata mama jika ayah ngijinin aku kesekolah mama, mama bakal setuju juga…. Melasku

Kenapa nggak sekolah di universitas negeri aja sayang…. Anak paman kamu kan jadi dosen muda disana dan dia tampan…. Kata ayah yang sedang memeluk dari belakang dan menciumi leherku.

Aku tidak berani melawan jika sikap manja ayah terhadap ku. Aku hanya berfikir bahwa dia memanjakan ku sebagai seorang anaknya. Ya walaupun aku selalu geli dan hampir bernafsu tapi aku tidak boleh melakukan itu.

Tapi kan ayah…. Dekat dengan mama akan jauh menyenangkan. Sambil melepaskan pelukan ayah dari tubuhku karena aku sudah merinding.

Ayah sih menyarankan kamu di universitas negeri tempat sepupu mu bekerja, jika kamu tidak menyukainya ya sudah tidak apa apa sayang, kamu bersekolah saja di tempat mama, tapi ayah akan merasa sedih jika kamu menolak permintaan ayah mu yang sudah tua rentan yang tidak mempunyai apa apa ini. Memelas ayah seperti kucing.

( bagaimana ayah menyebut dirinya tua rentan dan tak punya apa apa padahal dia masih berusia 45 tahun dan kaya raya )

baiklah ayah…. Aku akan menuruti permintaan sayangku ini yang sudah menjadi kucing raut mukanya. Kata ku sambil memeluk ayahku, padahal aku sendiri yang melepaskan pelukan ayahku tapi aku tidak tega dengan ayahku.

Kami berpelukan di kasur dan ayah menumbangkan tubuhnya sehingga aku ada diatas ayahku, kami pun tertawa karena ayah menggelitiku.

Wah…wah… kalian seperti pengantin muda saja yang tertawa di malam pertama pernikahan. ( mamaku yang berdiri di depan pintu )

Sayang kau lama sekali menyelesaikan pekerjaan mu, aku sangat kesepian. kata ayah ( menepuk nepuk dada )

Bagaimana sayang…. Apa kata ayahmu ini mengenal masalah mu ? kata mama sambil membawa senampan buah apel

Ayah merekomendasikan unversitas yang anak paman bekerja menjadi dosen disitu ma….

Hemm… mama sudah yakin bahwa akan kesitu juga akhirnya ( sambil mengupas apel )

Ayah kan hanya merekomendasikan kamu sayang…. Semua itu ada di tangan kamu kok ( pinta ayah sambil makan apel )

Tidak apa apa kok ayah…. Aku akan bersekolah seperti kata ayah saja. Mama setuju kan ( mengambil buah apel )

Mama selalu mendukung kamu….

Ayah akan membicarakan nya kepada sepupu mu yah…. Sekarang sudah malam dan kamu tidur lah, jangan main handphone tanpa kaca mata ( sambil makan apel )

Baik ayah…. Selamat malam mama ayah ( sambil mengecup pipi mama dan ayah )

Malam sayang.

Eliza kembali ke kamarnya dan termenung sesaat dan berpikir

Mengapa ayah harus berurusan dengan anak paman, aku juga bisa mendaftarkan diriku sendiri. Ah,, sudahlah mungkin ayah ingin mengurusku sebelum aku beranjak dewasa. Aku tidak pernah bertemu dengan anak paman ku yang satu itu, mungkin dia adalah orang yang pendiam sampai sampai jika paman dan keluarganya datang ke rumah aku tidak mengenalinya. Sudahlah aku ingin tidur saja.

Disisi lain ayah dan mama eliza masik terjaga sambil memakan buah apel.

Sayang kau tidak lupakan dengan hal itu ( ayah sedang memeluk mama )

Aku mengingatnya dengan jelas andi…. ( sambil mengelus pucuk kepala ayah ).