webnovel

Harry Potter's Guardian Angels and The Sorcerer's Stone

Saat membaca perkamen itu ia benar – benar terkejut “Big No...... Kau pikir aku mau melakukannya?” Key hanya tersenyum meremehkan, “Hya... kau kira aku bodyguard yang selalu mengikuti Harry Potter kesana kemari – Micheoseo???” Sherly terus meluapkan kekesalannya. “Kalau begitu temui ayahku dan katakan keputusanmu” Key memasang senyuman licik membuat Sherly makin kesal, lalu sesuatu mulai terpikir di benaknya “Key.... bukankah kau seorang pangeran?” Key hanya mengerutkan dahi heran dengan arah pembicaraan Sherly jadi ia hanya diam “Jangan katakan kalau kau yang memprovokasi ayahmu.... kau pikir itu lucu hah!!!” tuduh Sherly da berteriak pada key “Tch..... lalu apa untungnya untukku?? Kau pikir aku mau repot-repot mengantar perkamen kalau bukan ayah yang menyuruhku mana mungkin aku sudi” “Percuma saja aku tidak mau dan tidak tertarik dengan tugas ini, apa kau berniat menjadikanku Bodyguard atau kau pikir aku stalker hah???” “Ahhhh...... sudah kuduga akan begini, sebenarnya sudah kubilang pada ayah agar mengurungkan niatnya menyuruhmu tapi dia tetap bersikeras, ckckckcckck Kau tau kan apa kata ramalan itu.... Pangeran Kegelapan masih ada dan tidak sulit menemukannya karena dia mengincar kehidupannya kembali dan Harry Potter....” “Lalu apa hubungannya denganku?” Ujar Sherly enteng sambil meminum segelas air untuk meredam emosinya. “Jelas sekali kau menolak menjaga Harry karena takut pada Pangeran Kegelapan kan?” “Uhuk......huk....... Mwo????” tiba – tiba Sherly tersedak begitu mendengarnya “Wae??? Kau masih tak mau mengakuinya?” “Nuguya?? Jika yang kau maksud aku, kau salah aku tidak penah takut Voldemort aku hanya.... tidak mau terlihat makin aneh” geram Sherly kesal “itu hanya alasan kan, sebenarnya kau hanya..... takut” “Terserah apa katamu, Kau hanya ingin aku terus membuntutinya kan, okey akan aku lakukan, Apa kau puas sekarang!!!” Sherly melotot dan menggebrak meja lalu pergi..

Emma_JM95 · Book&Literature
Not enough ratings
22 Chs

Ch. 8 : Pembobolan Gringotts

Sherly POV

Aku berlari menuju kamar dan berbaring di ranjang sambil membuka surat dari Lucas

Anyeong, Sherly Apa kau mendapat masalah di hari pertamamu? Kuharap tidak, disini banyak hal yang ingin kuceritakan padamu tapi aku takut kau jadi bosan membacanya Quidditch disini benar – benar keren. Ini hebat aku menjadi kiper seandainya kau lihat tangkapan pertamaku. Liburan Natal nanti mereka mengadakan pertandingan dan aku benar – benar tak sabar. Ku harap kau juga menikmati kegiatanmu disana – Kau tak bertengkar dengan Key lagi kan – '

Lucas Hamilton

"Tchh, Pertandingan? Saat libur? Ha.... Apa dia bercanda kalau itu libur bukannya itu satu – satunya kesempatan kita bisa ketemu kenapa dia malah... Kau tak bertengkar dengan Key lagi kan. Huft.....kenapa dia malah mengkhawatirkan hal yang tak penting" Aku meremas surat tersebut dan melemparkannya hingga mendarat tepat di sebelah daun pintu kamar, tak lama kemudian Hermione masuk.

"Kau kenapa? Mood mu cepat berubah ya" Dia terus saja memerhatikan raut wajahku yang terlihat kesal barangkali

"Aku benar – benar terlihat seperti orang idiot yang terlalu senang mendapat surat.... Dia sama menyebalkannya dengan Key"

"Menurutku di usia kita ini memang belum saatnya memikirkan asmara, yeah bukankah kita masih labil dan terlalu muda, Kau yakin kalau kau menyukainya?"

"Tentu saja, aku tertarik dan mau mengenal musik, juga dance seperti saat ini semua kulakukan.... karena aku merasa nyaman bersama dia, tapi..... mungkin kau ada benarnya, maksudku belum saatnya membicarakan asmara, bahkan yang dia bahas hanya Key dan Quidditch."

"Anyway.... Hey kau sungguh bisa musik?" tanya Hermione antusias, aku tersenyum.

Kuraih gitar disamping ranjangku dan mulai memetiknya "akan kutunjukkan padamu, aku mulai bersemangat".

hancham kkumkkwowahtdeon maeili naege chajawahdo seolmyeonghal su eomneun apeumi onmome peojyeo

kakkeumsshikeun na honja itko shipko cham manheun shiseoni jom himkyeowo

pyeongbeomhan ilsang soge jamkyeoseo sumshwiigo shipeul ttae

What about us? What about love?

narireukyeojuneun i hanmadi

keudae pume aneun chaero ttaseuhage kamssa juneyo

hwahryeohan jomyeongi kkeojimyeon haruga kkeunnago chyeojin eokkae sok teong bin i mam.. eocheol su eoptjyo

kkok sumkyeodun nae mam dudeurineyo kkamkkamhan shigan sok gijeokcheoreom

biteuro nal hwahnhi balghyeojwoyo keudae tto tashi

What about us? What about Love?

narireukyeojuneun i hanmadi

keudae pume aneun chaero ttaseuhage kamssa juneyo

hankeoreumman deo kakkai jogeumman deo ttatteuthage

uri duri hamkkerago sonkarag keolko Promise to you

Wah.... meski aku tak tahu apa artinya tapi aku suka lagunya" puji Hermione "Hemmm aku jadi penasaran apa artinya?"

"Aku bisa menuliskannya untukmu"

"Tunggu hampir saja aku lupa..." seru Hermione.

"Woah.... Hermione Granger Lupa??? Apa tidak salah?"

Hermione memutar bola matanya ketika mendengar ucapanku "Harry, Ron, dan Key menunggumu dibawah mereka menyuruhku memanggilmu"

"Memangnya ada apa?"

"entahlah temui saja mereka di ruang rekreasi"

Aku turun dan menghampiri mereka Harry berdiri dengan tangan bersedekap mengobrol dengan Ron, sedangkan Key sedang serius membaca buku.

"Hey Guys ada apa kalian mencariku?"

"Kami akan pergi ketempat Hagrid Kau mau ikut?" tanya Harry

"Tentu" jawabku singkat mereka meninggalkan kastil dan menyusuri jalan Hagrid tinggal di sebuah rumah kayu kecil di tepi hutan terlarang. Sebuah panah dan sepasang sepatu karet berada di luar pintu depan.

Ketika Harry mengetuk terdengarada yang menyalak. Kemudian suara Hagrid terdengar, dan berkata,

" Kembali , Fang- . Back ", wajah Besar berbulu Hagrid muncul di celah sambil menarik pintu dan terbuka.

" Tunggu" katanya . " Kembali , Fang . "Lampu tergantung dilangit-langit, ketel tembaga mendidih di atas api terbuka dan di sudutberdiri tempat tidur besar dengan selimut tambal sulam di atasnya .

"buat diri kalian seperti di rumah kalian sendiri," kata Hagrid , melepaskan Fang , yang diawasi langsung dan mulai menjilati telinga Ron, Seperti Hagrid, Fang jelas tidak begitu sengit saat memandangnya.

"Ini adalah Ron," kata Harry, Hagrid menuangkan air mendidih ke dalamteko besar dan menempatkan kue ke piring.Kue batu berupa benjolan tak berbentuk dengan kismis, gigiku rasanya hampir patah, tetapi Harry dan Ron berpura-pura menikmati

"Weasley yang lain, eh ? " kata Hagrid , melirik bintik-bintik Ron ." aku menghabiskan setengah hidupku menjauhkan saudara kembarmu dari hutan" .

"Tidak mengherankan hutan disini memang sungguh mengagumkan... aku juga penasaran bagaimana rasanya menjelajah...." Aku berhenti begitu Hagrid melotot padaku.

"Kau pikir ini hutan karyawisata??? Hutan selalu berbahaya, Nak apalagi ini hutan terlarang" gerutunya

"Apa kau tidak tahu cara bersenang – senang?" protesku

"Ya selamat bersenang – senang bersama makhluk – makhluk liar dan buas" sahut Key. Mataku pun langsung tertuju padanya dan memberi tatapan galak.

"Kau..... ?" Hagrid bertanya saat melihat Key

"Aku Keynand Aldrich.... er.... panggil saja aku Key"

"Senang bertemu denganmu"

Kami bercerita pada Hagrid semua tentang pelajaran pertama kami. Fang menyandarkan kepalanya pada lutut Harrydan meneteskan air liur di seluruh jubahnya .

Harry bercerita pada Hagrid tentang pelajaran Snape. Hagrid, sama seperti Ron, mereka mengatakan tidak khawatir tentang hal tersebut, hampir tidak ada siswa menyukai Snape.

"Tapi dia tampaknya benar-benar membenciku." Ujar Harry

"Omong kosong!" kata Hagrid . "Kenapa dia harus membencimu?"

"Bagaimana dengan saudaramu Charlie?" Hagrid bertanya pada Ron.

"Aku sangat menyukainya – dia baik pada hewan."

Harry bertanya-tanya apakah Hagrid telah mengubah topik pembicaraan sementara Ron bercerita kepada Hagrid tentang pekerjaan Charlie dengan naga, Harry mengambil secarik kertas yang tergeletak di atas meja di samping teh, adalah potongan dari Daily Prophet :

Gringotts BREAKING NEWS

Penyelidikan berlanjut di Gringotts pada tanggal 31 Juli,

secara luas diyakini sebagai karya penyihir hitam atau yang tidak diketahui.

Goblin Gringotts hari ini bersikeras bahwa tidak ada yang diambil.

yang dicari sebenarnya telah dikosongkan pada hari yang sama.

" Tapi kami tidak mengatakan apa yang ada di sana, jadi jaga bicaramu jika Kau tahu apa yang baik untukmu, " kata seorang goblin Gringotts sore ini.

Aku ingat Ron mengatakan kepada kami di kereta bahwa seseorang telah mencoba untuk merampok Gringotts, tetapi Ron tidak menyebutkan tanggalnya.

" Hagrid ! " kata Harry ,"pembobolan Gringotts terjadi pada hari ulang tahunku, Mungkin sudah terjadi sementara kami berada di sana ! "

Aku yakin dan tidak ragu tentang itu, namun Hagrid tidak mau menatap mata Harry dan aku kali ini. Dia mendengus dan menawarkan kue lain. Harry membaca cerita lagi. Brangkas yang dicari sebenarnya telah dikosongkan sebelumnya pada hari yang sama. Hagrid telah mengosongkan lemari besi tujuh ratus tiga belas, jika kau bisa mengosongkan, dan mengambil paket. kira – kira apa yang pencuri cari? pikirku

Kami pun berpamitan lalu berjalan kembali ke kastil arena sudah saatnya makan malam, kantong mereka terbebani dengan kue batu padahal mereka sudah terlalu sopan untuk menolak, kami berpikir bahwa tidak banyak pelajaran yang kami punya sejauh ini hingga memberinya banyak hal untuk dipikirkan selain minum teh dengan Hagrid. Seandainya Hagrid mengambil paket tepat pada waktunya? Dimana benda tersebut sekarang?

"Brangkas yang dikosongkan ada hubungannya dengan paket yang diambil Hagrid tepat saat kau ulang tahun, seperti dugaanku apa kau pikir juga begitu Harry?" Harry mengagguk

"Kalian tau benda apa itu? Apa hagrid sempat membukanya atau menyebutkannya?" tanya Key

"Dia tidak mengatakan apa – apa, dan yang kami tau dia disuruh oleh prof. Dumbledore. Huft sepertinya itu benda yang sangat penting"

"Penting... bisa jadi karena itu benda yang berharga atau berbahaya"

"Semoga bukan yang berbahaya" gumam Key.

"Aku sudah mengantuk, aku ke kamar duluan" Ujar Harry

"kurasa aku juga" sahut Ron

Harry dan Ron menaiki tangga menuju kamarnya kini tinggal aku dan Key di ruang rekreasi Gryffindor "Kau tidak ke kamar?" tanyaku.

"Ah ya... tapi aku belum mengantuk"

"Sungguh? Tapi kurasa ada yang ingin kau katakan padaku"

"Bagaimana kabar dia?" Tanya Key sambil menatap langit – langit

"Maksudmu, Lucas? Kurasa di menyukai sekolahnya... yang dia bicarakan hanya Quidditch hingga dia akan membiarkan liburan natal berlalu begitu saja"

"Tenang saja dia bilang akan masuk Hogwarts kan, aku mengenalnya."

"Kau... orang yang menyebalkan tapi terkadang menjadi orang yang pling memahamiku"

"Jangan menatapku seperti itu" Ujar key sambil menatap bayangan kami melalui kaca lemari "aku tak mau bertanggung jawab jika tiba – tiba kau suka padaku"

"Hey.... Itu tak akan terjadi" semburku

���Kenapa tidak?... semua itu bisa saja terjadi. kau tau semua wanita selalu mengidamkan seorang pengeran.... "

"Tapi bukan seperti kau?... lagipula tak ada yang tau kau pangeran. Lihat... Syndrom mu tampak parah"

"Tertawa seperti itu... membuatmu tampak lebih baik... aku pergi ke kamar".

Aku bahkan tak sadar baru saja tertawa, aku merasa Key menemaniku barusan sengaja hanya untuk menghiburku. Aku hanya menatap dia berjalan menuju kamarnya.