webnovel

Harry Potter's Guardian Angels and The Sorcerer's Stone

Saat membaca perkamen itu ia benar – benar terkejut “Big No...... Kau pikir aku mau melakukannya?” Key hanya tersenyum meremehkan, “Hya... kau kira aku bodyguard yang selalu mengikuti Harry Potter kesana kemari – Micheoseo???” Sherly terus meluapkan kekesalannya. “Kalau begitu temui ayahku dan katakan keputusanmu” Key memasang senyuman licik membuat Sherly makin kesal, lalu sesuatu mulai terpikir di benaknya “Key.... bukankah kau seorang pangeran?” Key hanya mengerutkan dahi heran dengan arah pembicaraan Sherly jadi ia hanya diam “Jangan katakan kalau kau yang memprovokasi ayahmu.... kau pikir itu lucu hah!!!” tuduh Sherly da berteriak pada key “Tch..... lalu apa untungnya untukku?? Kau pikir aku mau repot-repot mengantar perkamen kalau bukan ayah yang menyuruhku mana mungkin aku sudi” “Percuma saja aku tidak mau dan tidak tertarik dengan tugas ini, apa kau berniat menjadikanku Bodyguard atau kau pikir aku stalker hah???” “Ahhhh...... sudah kuduga akan begini, sebenarnya sudah kubilang pada ayah agar mengurungkan niatnya menyuruhmu tapi dia tetap bersikeras, ckckckcckck Kau tau kan apa kata ramalan itu.... Pangeran Kegelapan masih ada dan tidak sulit menemukannya karena dia mengincar kehidupannya kembali dan Harry Potter....” “Lalu apa hubungannya denganku?” Ujar Sherly enteng sambil meminum segelas air untuk meredam emosinya. “Jelas sekali kau menolak menjaga Harry karena takut pada Pangeran Kegelapan kan?” “Uhuk......huk....... Mwo????” tiba – tiba Sherly tersedak begitu mendengarnya “Wae??? Kau masih tak mau mengakuinya?” “Nuguya?? Jika yang kau maksud aku, kau salah aku tidak penah takut Voldemort aku hanya.... tidak mau terlihat makin aneh” geram Sherly kesal “itu hanya alasan kan, sebenarnya kau hanya..... takut” “Terserah apa katamu, Kau hanya ingin aku terus membuntutinya kan, okey akan aku lakukan, Apa kau puas sekarang!!!” Sherly melotot dan menggebrak meja lalu pergi..

Emma_JM95 · Book&Literature
Not enough ratings
22 Chs

Ch 1 : Tugas Penting

Author POV

Musim panas, merupakan saat – saat yang tepat menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga tapi tampaknya tidak begitu bagi Sherly, baginya semua terasa sama saja. Ayahnya terlihat sibuk walau saat liburan sekalipun begitu pula dengan ibunya yang keduanya bekerja di Kementrian Sihir.

Merasa jenuh ia pergi ke Kerajaan Sihir, sebenarnya tak banyak yang tahu mengenai Kerajaan Sihir sebagian orang yang berpendapat bahwa itu hanya legenda bahkan dongeng belaka. Ada beberapa kerajaan di dunia sihir diantaranya ada Gondor, Mordor, Rohan, Isengard, dan sebagainya

Sherly hanya mengetahui kerajaan Gondor, sekarang pun ia berada di Minas Tirith. Rajanya bernama Arathorn, Aragorn adalah putra mahkota Gondor, Keynand Aldrich atau lebih akrab dipanggil Key yang seumuran dengan Sherly sedangkan Adik Key, Ellizabeth Aldrich atau biasa disebut Lizzy adalah putri bungsu, Key dan Lizzy bersaudara kandung berbeda halnya dengan Aragorn.

Hari itu Sherly pergi ke kerajaan Gondor ia mengobrol panjang lebar dengan Lizzy namun terhenti saat pintu mendadak terbuka dan seorang pria agak tinggi beberapa centi darinya membawa perkamen dan melemparkan kearahnya.

Spontan Sherly menangkapnya raut wajahnya berubah kesal.

"Kau lihatkan bukankah kakakmu itu benar – benar arogan" Sherly mendengus kesal

"Jangan banyak bicara dan cepat baca itu" perintahnya

"Kurasa kau benar" bisik Lizzy

Saat membaca perkamen itu ia benar – benar terkejut "Big No... Kau pikir aku mau melakukannya?"

Key hanya tersenyum meremehkan, "Hya... kau kira aku bodyguard yang selalu mengikuti Harry Potter kesana kemari – Micheoseo???" Sherly terus meluapkan kekesalannya.

"Kalau begitu temui ayahku dan katakan keputusanmu" Key memasang senyuman licik membuat Sherly makin kesal, lalu sesuatu mulai terpikir di benaknya

"Key.... bukankah kau seorang pangeran?" Key hanya mengerutkan dahi heran dengan arah pembicaraan Sherly jadi ia hanya diam

"Jangan katakan kalau kau yang memprovokasi ayahmu.... kau pikir itu lucu hah!!!" tuduh Sherly da berteriak pada key

"Tch..... lalu apa untungnya untukku?? Kau pikir aku mau repot-repot mengantar perkamen kalau bukan ayah yang menyuruhku mana mungkin aku sudi"

"Percuma saja aku tidak mau dan tidak tertarik dengan tugas ini, apa kau berniat menjadikanku Bodyguard atau kau pikir aku stalker hah???"

"Ahhhh... sudah kuduga akan begini, sebenarnya sudah kubilang pada ayah agar mengurungkan niatnya menyuruhmu tapi dia tetap bersikeras, ckckckcckck Kau tau kan apa kata ramalan itu.... Pangeran Kegelapan masih ada dan tidak sulit menemukannya karena dia mengincar kehidupannya kembali dan Harry Potter...."

"Lalu apa hubungannya denganku?" Ujar Sherly enteng sambil meminum segelas air untuk meredam emosinya.

"Jelas sekali kau menolak menjaga Harry karena takut pada Pangeran Kegelapan kan?"

"Uhuk...huk.... Mwo????" tiba – tiba Sherly tersedak begitu mendengarnya

"Wae??? Kau masih tak mau mengakuinya?"

"Nuguya?? Jika yang kau maksud aku, kau salah aku tidak penah takut Voldemort aku hanya.... tidak mau terlihat makin aneh" geram Sherly kesal

"itu hanya alasan kan, sebenarnya kau hanya..... takut"

"Terserah apa katamu, Kau hanya ingin aku terus membuntutinya kan, okey akan aku lakukan, Apa kau puas sekarang!!!" Sherly melotot dan menggebrak meja lalu pergi..

Sherly POV

Dia benar- benar menyebalkan, sampai di taman aku bertemu Legolas dan Aragorn.

"Kau kenapa?" tanya Legolas, Aku hanya menghela napas.

"Kau bertengkar lagi dengan Key, kan" Sahut Aragorn

"Kenapa kau punya adik yang benar – benar menyebalkan, kau tahu apa yang dia lakukan dia mempermainkanku... menjebakku... Dia terlalu banyak bermain kata – kata sehingga aku terpaksa menurutinya"

"Menuruti apa?" tanya Legolas penasaran

"selalu berada di dekat Harry Potter dan melindunginya, apa aku ini ibu peri?" celetukku kesal

"Jadi kau menerimanya? Baguslah berarti tak salah ayah menyuruh Key membujukmu"

"Hey apa maksudmu?? Kau tau semua ini?"

"Tentu saja..."

"Aku hanya ingin hidup seperti penyihir biasa tak perlu memberiku misi atau apa pun, tak perlu menanyakan padaku apa yang akan terjadi esok, itu menyebalkan dan aku benar – benar membenci itu"

"Dengar, ini tidak akan membuatmu terlihat aneh.... pikirkan positifnya kau bisa membantu banyak orang.... bisa melihat yang akan terjadi, dan menjaga Harry bukan suatu kejahatan"

"Tapi..."

"Sttttt..... kalau begitu jangan berpikir kau mengawal dia, hanya berteman saja dengannya dan lakukan apa yang bisa kau lakukan untuknya.... apa itu masih membebanimu" Aku hanya mengangguk benar – benar berbeda adiknya sering menyulut emosiku tapi kakaknya malah sebaliknya

===oOo===

Cahaya mulai meredup di depan mataku terbentang sebuah gerbang hitam dan besar, terbuka dengan sendirinya, Aku terkaget begitu melihat banyak makhluk aneh yang tak kukenali kecuali Troll. Tapi mengapa tiba – tiba mereka menunduk padaku? Tak lama kemudian mereka serentak mendongak ke atas aku pun mengikuti arah pandang mereka menuju puncak kastil.

Mata raksasa berwarna merah seperti jilatan api, mata itu menatap ke arahku tajam

"Kau tidak bisa lari dari kenyataan, ingat itu baik – baik Kau takkan bisa lari dariku" Suara itu terus menggema di telingaku

"TIDAK...!!!" Teriakku keras, semua makhluk itu pun menatap kearahku mulai menyerangku seketika kepalaku terasa pusing, leherku pun rasanya seperti tercekik. Aku terus berusaha berteriak.

Mataku terbuka dan mulai menatap sekelilingku napasku tersengal – sengal, aku berkeringat, Jantungku berdetak tidak teratur - aku takut, tampak semua orang menatapku dengan cemas dan penuh kekhawatiran. Lizzy menyodorkan air putih dan meminumnya.

"Kau baik-baik saja???" tanya Lizzy, aku hanya mengangguk pelan

"Hanya mimpi buruk..."

"Tch.... Bukannya baru kemarin kau mendapatkan misi menjaga Harry, Apa kau memimpikan Pangeran kegelapan?" Key mengejekku sambil tersenyum

"Key, jangan bercanda..." tegur Aragorn

"sebenarnya apa yang terjadi aku sangat khawatir melihatmu seperti itu..... ceritakan padaku"

"Kau terlalu berlebihan Liz....."

"Cerita saja jangan buat aku penasaran dan khawatir"

"Okey.... "

Lalu aku menceritakan semua mimpiku tanpa terlewat sedikitpun pada mereka, raut wajah Aragorn pun berubah lalu beradu pandang dengan Legolas, lizzy terlihat bingung dan cemas, sedangkan Key mengerutkan dahi seolah sedang berpikir keras.

"Bukankah aku sudah menceritakan semuanya kenapa kalian diam saja?"

"Kurasa itu bukan mimpi biasa" gumam Legolas

"Aku sependapat denganmu" sahut Aragorn

"Wae??" tanyaku heran

"Sepertinya kau memimpikan Sang Mata.... Sauron" Kata Key

"Nuguya?" aku bingung dan tak memahami apa yang mereka bicarakan

"Dia.... Penguasa Kerajaan Mordor, dia sangat jahat dan mengerikan, tapi bagaimana kau bisa memimpikannya?" lizzy benar - benar tampak bingung sekarang.

"Entahlah..." jawabku enteng

"Orang yang pernah melihatnya pun tak pernah memimpikannya dan Kau bahkan tak pernah bertemu dengannya, bukankah aneh jika dia berada dalam mimpimu" Akupun mulai memikirkan baik – baik perkataan Key,

"Apa buruknya? Apa yang kau maksud mimpiku itu akan benar – benar terjadi?"

"semua kemingkinan bisa terjadi" sahut Legolas

"Kalau kehidupanmu ada hubungannya dengan sauron saja itu sudah sangat buruk" tambah Key kali ini dia bahkan terlihat frustasi.

"Jangan berlebihan.... ughhh tampaknya kalian sangat mengkhawatirkanku, itu kan hanya mimpi" Aku tesenyum mencoba mencairkan suasana yang sedari tadi begitu tegang.

"Kalau kau yang mengalaminya kurasa itu bukan hanya sekedar mimpi" perkataan Aragorn ini membuatku tertegun.

"Jangan terlalu dipikirkan.... kalau ada sesuatu hal aneh yang terjadi ceritakan saja" Aragorn menepuk bahuku berusaha membuatku lebih tenang.

===oOo===