webnovel

HANWANG

Gadis dari masa depan yang terjebak ke ruang waktu dan kembali ke jaman kerajaan kuno.dirinya terbangun dalam keadaan segudang pertanyaan yang membingungkan ada dengan tubuhnya dimasa lalu? banyak hal tak terduga padanya.. dapatkah ia kembali ke masa depan? Ayo guys,Baca dong dan coment positif serta vote dan rate juga ini karya pertama yang aku tulis di Webnovel #STOPPLAGIAT#

Asmiatul_Husna · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

Bab 10:Bukan Peti Emas

Tuan Choi bersama para anak buahnya berkumpul ditempat yang dituju.

Disana para warga berkerumunan,

"Kalian,suruh mereka menyingkir dari peti emasku!"

"Baik!"

"Ayo cepat gali,cepat gali!!"

"Semuanya menjauh segera,Jangan sampai Tuan Choi marah!"

"Ayolah,Kalian jangan buat Tuan Gubenur kita hilang peti emasnya."

"Apa kau bicara sembarangan? Tak ada peti emas dalam kuburan Nona Hanwang!"

"Kalian tidak percaya,Tuan Choi akan membuktikannya pada kita semua yang ada disini."

Tuan Choi nampak raut wajahnya sangat bahagia,ia mengiyakan Apa yang dikatakan oleh Tuan Penggembala.

"Tenang tenang semuanya! Aku akan buktikan pada kalian pasti ada peti emas tak sengaja terkubur dalam makam Nona Hanwang."

"Permisi permisi!"

"Para Penjaga Makam Nona Hanwang cepat gali kuburannya."

"Tolong Tolong!" Suaraku hampir habis dan tanganku terus menahan sakit,aku menggunakan kakiku untuk menendang.

terdengar dari dalam tanah,suara keras dan membuat orang mulai panik.

"Dengar,Suara itu! Rumor itu pasti benar,"

"Tidak ada rumor seperti itu,aku yang jamin.tidak ada hantu di pagi hari seperti ini.jangan percaya hal yang begitu!"

"Tuan Choi sangat betul,kita lebih baik lihat peti emasnya,pasti isinya selain koin emas,ada juga batu permata langka."

"Tuan Penggembala jangan bicara sembarangan!"

"Mari buktikan bersama! Kalian jangan melamun saja cepat gali,Ayo gali sekarang juga!"

Aku mohon keluarkan sekarang..

Para Penjaga Makam Nona Hanwang mulai menggali tanah kuburannya.

Lima belas menit kemudian..

terlihat peti matinya..

"Wah,hampir dua bulan berlalu! peti matinya seperti baru."

"Itu mungkin bukti bahwa Nona Hanwang semasa hidup tidak melakukan kejahatan yang semestinya tidak ditanggung olehnya."

"Tuan Penggembala benar juga!"

"Sudah cepat angkat!"

Aku pun mencoba menendang sekuat tenaga yang tersisa.dan peti mati mulai terbuka sedikit.

Para Penjaga Makam Nona Hanwang, mulai naik keatas dan beberapa yang lain nampak ketakutan.

"Tuan Choi, Kenapa peti matinya terbuka sendiri? Kami belum menyentuh sama sekali!"

"Pekerjaan kalian belum selesai! Ayo bawa peti emasku!"

"Tuan Choi lebih baik,kau turun dan ambil sendiri! atau tidak,kami takkan berbagi padamu."

Tuan Choi pun tanpa pikir panjang turun ke liang kubur tempat Nona Hanwang dan ketika,

Aku berusaha untuk mendorong peti mati yang terbuka itu, ada tangan seseorang pria dan saat membukanya..

Aku pun membuka mata dan bangun dari peti mati..

Tuan Choi wajahnya mulai menunjukkan raut wajah pucatnya

"Aku haus! Tolong bantu aku berdiri !" Suaraku terdengar serak.

"Ttidak kkau ssudah mati.."

"Aku mohon tolonglah!"

semua orang berteriak histeris,melihatku bangkit dari kuburan..

Tuan Choi meminta anak buahnya..

ia pun lari tidak karuan..

semuanya pun berhamburan kesana-kemari

"Nona Hanwang bangkit dari kubur!!"

"Hantu! Hantu Nona Hanwang!!"

sementara itu,aku berdiri sambil dibantu Tuan Penggembala itu.

"Hantu Hanwang! Kau bangkit dari kuburmu untuk menuntut keadilan!"

Wajahnya tidak terlihat asing..tunggu

"Tuan..Kau Tuan Pelit!"

"Hei! Aku Tuan Penggembala, asal bicara! Baguslah kau buat keonaran didesa ini."

"Mana mungkin? Apa kita sedang Syuting?"

"Kau bicara,Apa? Dasar Hantu Hanwang!"

pakaian ini yang pernah kulihat dalam mimpi anehku.

Pria itu..

aku nampak kotor dan berantakkan,bajuku ada beberapa bekas kotoran debu tanah.

wajahku sangat pucat dan masih saja mereka pikir aku ini zombie..

ada yang bilang..

"Nona Hanwang jadi mayat hidup!"

ada yang bilang..

"Hantu ada hantu Hanwang!!"

ada yang bilang

"Arwah gentayangan!"

Dasar orang-orang bodoh..

***

Bersambung dulu..

silahkan baca di bab berikutnya