1 Prolog

"Hamdan. Pokonya mulai saat ini juga, lo resmi jadi pacar gue!" mendengar pernyataan tersebut sontak Hamdan menghentikan langkahnya.

Hamdan tersenyun miring sekilas lalu memutar badannya memandang gadis yang tadi sempat berucap.

"Lo, yakin? Dengar. Sekali masuk hidup gue, ga akan pernah gue biarin orang itu pergi ninggalin gue apapun alasannnya. Itu prinsip gue." jelas Hamdan bernada datar.

Salma meremas celana tidurnya gelisah, dalam lubuk hati paling dalam sebenarnya ia takut berhadapan dengan pria berkelakuan misterius ini. "Ish! Ini semua karna abang, coba aja kalau bukan karna dare. Mana mau gue berhadapan sama cowo aneh ini". Batin Salma dongkol.

"Oke, gue bakal anggap semua ini angin lalu" celetuk Hamdan dan langsung membalikan badan kembali melanjutkan langkahnya.

Salma bergerak gelisah melihat punggung itu mulai mulai memasuki rumahnya. "Aduh, gimana ini?"- Salma menutup mata kencang hingga dahinya terlihat berkerut.

"Tunggu! Oke, gue mau nerima apapun resikonya. Asalkan lo mau jadi pacar gue!" bahu Salma bergerak naik turun setelah meneriaki kata-kata yang kini menjadi bumerang bagi kehidupannya.

_____

avataravatar